"Kyliee!!!" Seru seseorang lalu mengejar Kylie dari belakang. Langkah Kylie tiba-tiba terhenti ketika mendengar namanya dipanggil. Ia hendak berbalik, namun Rangga yang tak lain adalah kakak Kylie, langsung mendorong punggung Kylie pelan, menyuruhnya agar memasuki Pesawat.
"Kita harus cepat kembali ke Indonesia Kylie!. Abaikan orang-orang yang berusaha menghalangimu untuk kembali ke negara sendiri" Kata Rangga sangat beribawa. Suara berat khas miliknya membuat Kylie tertegun sejenak lalu melanjutkan langkahnya memasuki pesawat.
Setibannya didalam, semua orang langsung melihat ke arah dua anak kecil tanpa pengawasan Pramugari bersama mereka. Mereka tak lain adalah Kylie dan Rangga. Kylie yang baru berusia 8 tahun sedangkan Rangga 10 tahun.
Seorang wanita muda yang sepertinya berumur kepala 4 itu menghampiri mereka berdua. Kylie langsung bersebunyi di belakang Rangga. Rangga berusaha melawan rasa takutnya demi Kylie.
"Hey, Whats your name?" Tanya Wanita itu dengan lembut. Rangga dan Kylie hanya diam, tak mengatakan sepatah katapun. "My name is Dona, You can call me Miss Dona or something like that, whatever" Ucap Dona sambil tersenyum. Ia hendak mengelus rambut Rangga namun Rangga langsung menangkisnya.
"Don't touch me!" Seru Rangga agak keras membuat beberapa penumpang menoleh keadanya. Dona termundur beberapa langkah karena teriaka Rangga.
"Sorry for the inconvenience, please enjoy your trip again" (Maaf atas ketidaknyamanan ini, silakan nikmati perjalanan Anda lagi). Ucap pramugari mencoba mencairkan suasana. Orang-orang langsung menyibukkan diri dengan kesibukkan mereka masing-masing, termasuk Dona yang langsung duduk kembali di bangkunya.
"Maaf kak, telah membuat ketidaknyamanan di sini" Ucap Rangga dengan Intonasi yang lebih rendah daripada yang tadi.
Pramugari itu membalikkan badan lalu menyamakan tingginya dengan Rangga. "Tidak apa-apa. Orang-orang pasti mengerti. Oh iya nama aku Talita, kamu bisa panggil kak Lita." Rangga mengangguk sebagai jawaban.
"Nama aku Rangga, dan.." Rangga langsung memperlihatkan Kylie yang sedari tadi bersembunyi di belakangnya. "Ini Kylie, adikku, umurnya 8 tahun, beda 2 tahun denganku"
"Hai Rangga, hai Kylie. Kalau begitu mari kakak antar kalian ke tempat duduk" Ucap Talita lalu menuntun dua anak kecil itu ke tempat duduknya. "Kalau butuh apa-apa, panggil Kak Lita atau teman kak Lita yah" Ucapnya sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.
***
Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.00
Kylie dan Rangga baru saja tiba di bandara sekitar 10 menit yang lalu, mereka tengah duduk dikursi tunggu. Taklama seorang pria berjas hitam lengkap dengan Walkie Talkie ditangannya menghampiri mereka berdua.
"Tuan muda, silahkan lewat sini" Pria itu membungkukkan badan lalu mempersilahkan Rangga dan Kylie untuk berjalan terlebih dahulu.
Rangga dan kylie langsung masuk kedalam mobil Alphard milik ayahnya. Kylie masih bingung dengan apa yang terjadi, hal biasa memang yang dilakukan untuk anak berusia 8 tahun. Namun beda halnya dengan Rangga, bisa di bilang di usia yang sangat dini ini, ia sudah dipaksakan untuk memahami hal yang seharusnya belum bisa ia pahami.
Mobil pun berjalan sebagaimana biasanya. Tak terasa mereka sampai di sebuah gedung yang di penuhi oleh orang-orang berbaju serba hitam. Suara isak tangis terdengar dimana saja. Tak hanya itu, gedung ini juga dipenuhi oleh orang-orang berjas hitam lengkap.
Seseorang menuntun Kylie dan Rangga menuju kesuatu tempat yang terdapat dua orang yang sangat berarti bagi mereka berdua tengah terbaring. Muka mereka Pucat pasi. Tak lama Kain kafan pun menutup Seluruh tubuh mereka. Semua isak tangis pun keluar. Kylie hanya bingung lalu melihat Rangga. Rangga tetap memasang muka datar walau pipi mulusnya telah terbasahi oleh air mata.
***
7 years later...
"Kylie!! Sudah berapa kali kamu telat di mata pelajaran saya ha?! Kalau kamu ga niat belajar ya gausah sekolah. Gapernah di ajarin sopan santun sama orang tua yah?!" Ucap Ibu Mita dengan keras membuat seluruh murid kelas 10 Ipa 2 terdiam dan menonton apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kylie melepaskan airpodsnya lalu memasang muka sinis pada Ibu Mita. "Perasaan saya bayar uang sekolah bukan pakai uang ibu lho, kok ibu merasa keberatan sih? Lucu. Kalau saya mau, saya sudah keluarkan ibu dari sekolah ini lho. Tapi saya tau, dua anak ibu dirumah masih mau makan. Suami kemana bu? Lol." Ucap Kylie pedas. Kylie akan berubah menjadi seorang iblis bila seseorang berani membawa nama orang tuanya.
"KAMU!!"
"Saya? Kenapa? Marah ya bu? begitulah perasaan saya ketika Anda membawa-bawa tentang atau nama orang tua saya. Saya masih maklumi Ibu Mita di sini, karena Ibu Mita adalah seorang guru baru." Ucap Kylie dengan penuh penekanan. Seluruh Murid yang tadinya memperhatikan perdebatan panas antara Kylie dan Ibu mita tiba-tiba menurunkan pandangan mereka. Mereka sadar, topik ini adalah topik yang tidak mengenakkan apabila di dengar banyak orang.
Kylie langsung memberikan tatapan dan juga senyuman sinis pada Ibu Mita. Ia langsung berbalik lalu membuka pintu kelas dengan kasar membuat pintu menghasilkan suara yang cukup keras. Setelah 30 detik Kylie pergi dari kelas, semua murid langsung bernafas lega. Ibu Mita hampir saja jatuh jika tidak berpegangan dengan meja yang berada di sampingnya.
Danita, Embun, dan kaila langsung menghampiri Bu Mita lalu membawanya duduk. "Maaf bu, Kylie memang begitu. Sebenarnya dia adalah anak yang baik jika Ibu tidak membawa-bawa orang tuanya" Ucap Embun sambil memijit-mijit bahu Ibu Mita.
"Iya bu, Kylie sangat sensitive dengan kata Orangtua Apalagi kalau sampai ada yang mencaci maki nama kedua orang tuanya, bisa dipastikan besok dia akan masuk Rumah sakit atau tidak Rumah sakit jiwa."
***
Kylie langsung mengambil mobilnya lalu pergi ke suatu lapangan yang membuat jati dirinya kembali. Sebelumnya ia mengganti pakaiannya terlebi dahulu.
Sesampainnya di lapangan ia langsung menghampiri teman-temannya.
"Oh shit, bitch in here" Ucap Gilang sambil menyambut kedatangan Kylie
Plak!
"Apa lo bilang? Bitch? Bukannya pacar lo yah?" Singgung Kylie membuat Gilang kecut. Setiap kata yang dikeluarkan Kylie pas Badmood pasti sangat kasar, dan teman-temannya sudah terbiasa dengan hal itu.
"Udah-udah" Ucap Reyner melerai keduanya. Ia langsung melempar kunci mobil kepada Kylie. "Lo ke sini pasti mau ngilangin beban bukan?" Ucap Reyner membuat Kylie tersenyum.
~~Tbc
-Sibling
©qaraa27
Start: 03 November 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling [Hiatus]
Teen FictionRangga dan kylie, dua orang bersaudara kandung yang telah menjadi mandiri sejak dini. Ayah dan ibunya meninggal di saat usia Kylie baru saja menginjak 8 tahun dan Rangga yang berumur 10 Tahun. Semua orang berebut mengambil hak asuh dari keduanya. Ra...