Rintik hujan di pohon cemara
Menghias malam pengganti rembulan
Seorang gadis menggigil
dengan bibir gemetar
Sesekali doa ia panjatkanInginnya pulang
ke rumah impian
Merasakan kehangatan dalam pelukan malaikat surga
yang lama belum juga terlaksana
Namun sayang, alam belum juga mengizinkanDi tengah guyuran hujan malam
ia merintih
Membisik angin malam yang melintas bersama hujan di tengah kegelapan
Tiada bintang, rembulan dan juga aroma malam
Hanya ada bau asap kendaraan yang tertinggal bercampur guyuran hujanRumah yang sebenar-benarnya...
Tempat peraduan akhir setelah berjalan jauh
Mengadu penat setelah menapak sekian jauh tersesat
tempat mendekap
yang sangat ingin disentuhnyaPekalongan, 05 April 2022
@nis
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair dari Kalbu
Poetrykumpulan syair-syair hati yang di rangkai dalam satu kemasan. Temanya pun beragam. Jadi dapat dibaca dimulai dari mana saja. Silahkan baca, vote, dan comment ya... bisa kasih masukan juga buat perbaikan ke depannya. Terima kasih