2

8 3 0
                                    

   Tak terasa hari sudah sore. Saatnya Hayi pulang dari sekolah. Pas pukul 15:00 siang menjelang sore jam sekolahnya usai. Letih terasa di badannya ingin cepat pulang dan istirahat di rumah. Hari ini matahari terasa menyengat. Cucuran keringat membasahi seragam sekolahnya. Hari-hari yang sangat melelahkan. Tapi hari-hari di sekolah menjadi menyenangkan karena hadirnya Hanbin di hatinya saat ini. Pelajaran yang membosankan menjadi menyenangkan, pergi ke sekolah menjadi semangat.Terasa tak sabar menunggu datangnya hari esok dan seterusnya. Lelah dan letih yang didapatnya setiap pulang sekolah juga menghilang karena melihat Hanbin, Hanbin, Hanbin dan Hanbin.
"Hanya Hanbin yang ada didalam di pikirannya. Tak bosan-bosannya Hayi menghabiskan waktu untuk memikirkan cowok itu",pikir sahabatnya, Suhyun.
   Menurut Hayi tanpa cinta dari Hanbin tak bisa hidup rasanya. Memang sih masih banyak cowok yang lebih baik dari Hanbin. Dan yang menginginkan Hanbin bukan cuma Hayi seorang. Banyak sekali. andai Hanbin mengerti bahwa Hayi hanya sayang dan cinta padanya. Hanbin sungguh sangat berarti bagi Hayi. Jodoh memang tidak kemana. Itulah yang sering dia dengar. Tapi dia tak ingin menunggu dan menunda rasa cintanya sampai saat itu. Rasa cinta itu kan datangnya tiba-tiba dan perginya juga tiba-tiba. Terasa tidak mungkin untuk ditunda. Hatinya terasa gelisah. Rasanya sakit sekali tak terbayangkan bila kita melupakan 'soulmate' kita itu. Rasa sungguh-sungguh itulah yang membuat hati kita seperti itu. Tetapi rasa itulah yang dicari dalam percintaan dua sejoli. Coba saja orang-orang mengerti bahwa orang yang pacaran bukan hanya butuh cinta dari kedua pihak saja, tetapi juga kesetian dan rasa sungguh-sungguh untuk saling mencintai. Kita tidak boleh mengkhianatinya karena orang yang seperti itu sulit dicari. Dan yang paling fatal jika putus dia jadi musuh. Rasa penyesalan selalu datang di akhir.
   Nah, oleh sebab itu menyukai dan menyayangi orang harus sungguh-sungguh, tulus, jujur, dan penuh kesetian seperti Hayi kepada Hanbin. Pasti rasa cinta tak hanya indah dan penuh kejujuran dari orang yang mencintai dan dicintai tetapi tetapi untuk sekitarnya atau semua. Dunia pasti terasa indah, aman, damai karena cinta. Cinta memang anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri. Karena tanpa cinta dunia akan terasa hampa dan binasa. Hidup di dunia yang penuh berbagai manusia terasa seperti tinggal sendirian karena tidak adanya cinta tadi. Cinta seperti sihir. Cinta kadang terasa indah, membahagiakan menyenangkan bila yang sedang merasakannya. Tetapi kadang terasa menyakitkan sekali.
"Penyakit yang tidak ada obatnya",kata orang-orang.
   Hati yang sakit (perasaan) sangat berpengaruh ke raga/fisik/tubuh orang yang mengalami itu. Betul-betul aneh dan sulit dimengerti bagi orang yang belum merasakannya. Jangan pernah mengkhianati orang yang sungguh-sungguh mencintai dan menyayangi kita. Karena rasa penyesalan yang dirasa di hati tak terbayangkan sakitnya. Siapa tau hanya dialah yang mau mengerti dan mau menerima kita apa adanya. Entah dari fisik, sifat, kebiasaan kita dan lain-lain.
   Angin di malam hari ini sangat dingin dan membuat bulu kuduk menjadi berdiri. Hayi yang sedang ada di kamar merasa kedinginan padahal sudah pakai selimut tebal. Diluar sangat gelap dan sepi.
"Sepertinya mau hujan deh. Pasti diluar tidak ada bintang-bintang. Padahal aku ingin lihat bintang yang paling terang di malam ini yaitu Hanbin",keluhnya.
   Dia merasa bosan sekali di dalam rumah hari ini dan saat ini. Melihat bintang setiap malam sebenarnya adalah obat bagi dirinya jika dia tak bisa bertemu Hanbin. Tak lupa setelah itu dia mengucapkan permohonan pada Tuhan. Pernah juga dia tak sengaja lihat bintang jatuh di langit malam yang indah. Bertaburan banyak bintang yang jumlahnya tak terkira serta benda langit lain yaitu Bulan. Dibenaknya pernah terpikir bahwa dia seperti bulan yang selalu menemani bintang-bintang  apalagi bintang yang paling terang di hatinya, Hanbin. Rasanya dia tak ingin hari itu berakhir.
"Ingin rasanya begini terus",pikirnya.
   Berkhayal memang lebih mudah dan menyenangkan dari kenyataan yang sebenarnya. Kenyataan kadang-kadang tidak sesuai/sejalan dengan apa yang kita pikirkan tapi itu tak berarti suatu saat nanti keinginan kita bisa terkabul. Ada waktunya dan waktu itu telah diatur Yang Maha Kuasa/YMK. Jangan cepat menyerah dan putus asa dalam meraih apapun itu. Contohnya cinta, cita-cita dan lain-lain. Hal itu sangat cocok untuk menggambarkan keadaan Hayi sekarang. Cinta itu butuh pengorbanan. Kalau orang sudah punya niat dan tekad yang kuat seperti Hayi yakin sekali bahwa dia tak akan menyerah dengan keadaannya. Orang yang berpangku tangan itu tidak baik. Orang yang ingin senang harus mau usaha dulu. Tidak ada yang datang begitu saja dengan mudah. Kita tidak boleh diam dengan keadaan yang ada selama kita bisa mengubahnya!
   Kenapa kita tidak mau mengubahnya? Kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidup lho. Jangan disia-siakan apa yang sudah Tuhan berikan ke kita. Harus dimanfaatkan dengan baik dan benar. Lamunannya lagi-lagi diganggu oleh misscall usil itu. Tak pernah capek dan bosan.
"Siapa sih orang yang misscall aku terus? Bikin penasaran saja! Aku ingin tahu siapa, mungkin dia teman sekolahku? Kalau gak mana mungkin tahu nomorku! Cowok atau cewek ya? Aaargh... pusing mikirin ini! Daripada mikirin itu lebih baik tidur!", ucapnya.
   Baru saja mau coba tidur, lagi-lagi perasaannya gak enak. Sebelum mau tidur biasanya dia lihat foto Hanbin sampai puas. Tapi sekarang lagi gak mood perasaannya. Mau tidur gak bisa. Bolak-balik kesana sini. Grusak gurusk terus. Akhirnya Hayi bangun dan mengambil foto Hanbin. Dia lihatin sampai puas baru bisa tidur. Capek liatin fotonya Hanbin, tak lama Hayi pun tertidur. Menunggu hari esok yang lebih baik dari hari ini. Bisa bertemu Hanbin, tidak seperti hari ini.
   Kriiing! Bunyi jam weker di dalam kamarnya Hayi nyaring sekali sampai kedengaran di luar rumah. Hayi tetap tidur nyenyak padahal bunyi weker itu membahana di seluruh ruangan  di rumahnya. Ternyata bunyi weker tetap tidak bisa membangunkannya dari mimpi indahnya. Mata dan badannya terasa berat untuk bangun dan pergi ke kamar mandi. Mamanya yang lagi sibuk menyiapkan sarapan pagi di dapur terpaksa membangunkannya. Dengan langkah cepat mama naik ke atas, ke kamar Hayi dan mengetuk pintunya dengan keras serta menyuruh Hayi untuk cepat bangun.
"Hayi! Ayo cepat bangun! Nanti kamu terlambat ke sekolah!", teriak mama dari luar pintu.
   Karena Hayi tidak bangun juga, akhirnya mama langsung membuka pintu kamarnya dan memaksanya untuk segera bangun.
"Ayo bangun Hayi! Nanti terlambat!"
Berulang kali mama ngoming begitu.
"Ah... Masih pagi juga ma... Ngantuk... Memangnya ini jam berapa?", jawabnya dengan malas.
   Tangannya lalu menggapai jam weker di meja. Begitu matanya dibuka dan dilihat dengan jelas jam berapa sekarang, matanya langsung melotot lebar.
"Ya ampun sudah jam 6 pagi! Aduh mama kok gak daritadi ngebangunin sih?",teriak Hayi panik.
"Salahmu sendiri daritadi mama bangunin gak mau bangun! Berulang-ulang kali sampai suara mama serak gara-gara ngebangunin kamu! Ayo cepat bangun trus mandi, cepat berpakaian dan sarapan di bawah!",kata mama yang sedang turun ke bawah.
"Iya ma!"
   Lalu dia segera mandi, berpakaian dan sarapan di ruang makan. Disana sudah ada papa, Chanwoo dan mama yang lagi sibuk menata sarapan pagi.
"Wah, sarapan pagi ini kelihatan enak-enak ya ma! Ma, kalau tahu begini kenapa gak beritahu sih?"
   Mama langsung tersenyum dan bilang, "kalau mama bilang tidak jadi kejutan dong... Hehehe"
"Ah... Nenek kayak kamu memang rakus jadi bagus sekali kalo kamu gak tahu kan? Nanti  bisa-bisa tambah endut dan semua bagian orang lain juga kamu sikat kan nenek?",olok Chanwoo.
"Apa?! Seenaknya saja kamu kalo ngomong! Sopan sedikit napa sama kakak sendiri?",bentaknya keras.
"Eh... sudah-sudah. Pagi-pagi kok malah bertengkar sih? Hayi nih bekal makan siangmu. Hati-hati ya pergi ke sekolahnya! Belajar yang benar ya?",pesan mama ke Hayi.
"Ah! Sudah jam setengah 7! Aku berangkat ya ma! Ma, terima kasih untuk sarapan dan bekal hari ini! Enak sekali!",seru Hayi senang.
   Semangatnya untuk pergi ke sekolah terisi penuh. Badannya terasa ringan. Terasa terbang bukan berjalan. Baru setengah berjalan, hpnya bunyi
"Ah...palingan orang itu lagi, cuekin aja!"
   Lalu dia terus berjalan menuju ke sekolah tanpa memperdulikan miscall usil itu yang tidak mau berhenti. Tak berapa lama dia sampai ke kelasnya bertepatan dengan bunyi bel sekolahnya.
"Pagi teman-teman!",seru Hayi yang terengah-engah karena tadi lari-lari di koridor.
"Pagi!",balas teman-temannya Hayi yang ada di kelas.
"Teman-teman ayo baris! Nanti kalo gak kita di jemur di lapangan!",teriak ketua kelas.
   Dengan segera anak-anak yang ada di kelas keluar dan membentuk barisan. Pelajaran hari ini membuat Hayi bosan. Semua terasa biasa. Di benaknya hanya ingin melihat Hanbin dan pergi ke taman bermain itu.
"Ma, aku pulang", terdengar suara Hayi yang lemas dari balik pintu rumah. Letih dan rasa capeknya terasa sekali. Dia seperti lari 100m saja. Tenaganya habis tak tersisa.
"Aku kan tetap menunggu, hingga batas sang waktu tak lagi berputar... Sampai denyut nadi terhenti, ku kan tetap selalu menanti seisi hatiku untukmu..."
   Ringtone itu terdengar sekali, dua kali, tiga kali, sampai bosan tidak berhenti.
"Hayi, angkat dong telpon di hpmu itu. Kasihan yang telpon gak kamu angkat-angkat!",tegur mama.
"Males ma,palingan cuma miscall usil itu lagi!"
   Malamnya Hayi hanya diam. Melamun di kamarnya melihat bintang-bintang yang terang benderang di angkasa. Pikirannya hanya tertuju di sana. Betul-betul tak ingin lepas.
"Hayi ayo makan. Nanti kamu masuk angin!",panggil mama.
   Hpnya berdering nyaring.
"Ya,tunggu sebentar! Nanti Hayi ke bawah kok!
   Hpnya lalu dijawabnya.
"Halo",jawab Hayi.
"Hei, Hayi lagi ngapain!!!",teriak Suhyun di telpon.
"Kamu itu ya dasar! Bisa gak ngomong gak pake teriak-teriak segala! Kututup lho nanti!",jawab Hayi kesal
"Aih...aih jangan marah dong... I am sorry...",rengek Suhyun.
"Aku telpon kamu pasti punya perlu. Eh, kamu jadi kan nanti pergi ke taman bermain hari Sabtu? Ada yang mau kutunjukkan! Jangan lupa ya!",seru Suhyun.
"Maksud kamu apa? Kejutan buat aku maksudnya? Apaan?"
"Yee... Nanti gak jadi kejutan dong kalau kukasih tahu! Udah ya. Bye!"
   PIP! Telpon dari Suhyun dimatikan. Sekarang pikirannya ada di kejutan hari Sabtu nanti.
"Kira-kira apa ya? Bikin pikiran tambah mumet aja mikirin itu. Aarrgh...",pikir Hayi dalam hati.
   Kepalanya yang lagi pusing tambah pusing mendengar hpnya berdering terus-menerus. Kesabarannya rasanya habis. Akhirnya dia memutuskan untuk mengirim SMS ke nomor yang tidak dikenal itu dan yang selalu menganggu dengan miscall usil itu.
"Ni siapa ya? Kok tahu nomorku? Jangan cuma berani miscall ya! Blz"
   Dengan kesal Hayi mengirimnya serta berharap SMSnya dibalas orang yang tidak dikenal tersebut.
Criing! Bunyi SMS masuk ke hpnya. Tak sabar dia lalu membacanya.
"Aku? Yang pasti aku punya mata,punya hidung, punya mulut dll. ^_^"
   Setelah membaca Hayi makin penasaran siapa orang iseng yang selalu miscall hpnya. Dia tidak akan menyerah sebelum dia tahu siapa orang itu. Pokoknya sampai orangnya ngaku siapa dia.
"Kamu siapa sih? Usil banget miscall-miscall hp orang! Ayo ngaku siapa kamu! Blz T_T"
Criing!
"Kan sudah kubilang tadi. Kamu pasti sekarang lagi kesal ya? Kalau kamu kesal pasti marah pasti tambah manis deh! Hehehe ^_^",goda orang itu.
"Cepat banget balasnya!",dalam hati Hayi berkata begitu.
"Memang kenapa sih? Itu bukan urusanmu! Kalau kamu berani, gimana nanti kita ketemuan? Awas lho ya gak datang! TOT"
Criing!
"Jangan pakai ngancam begitu dong. Aku takuuuut! Hehehe. Ok, kalau itu mau kamu ingin ketemu aku. Aku tunggu kabar dari kamu selanjutnya. Bye-bye manis! ^o^"
"Ih... Seenaknya saja deh! Dasar! Orang gak jelas!!! Lihat saja nanti pasti menyesal!!!", gerutu Hayi yang tak berhenti.
"Ah... Daripada mikirin orang gak jelas kayak gitu lebih baik makan trus tidur!!!"
   Besoknya, seusai pulang sekolah Hayi langsung tiduran di kamarnya. Setelah lama tidur-tiduran, dia langsung ke bawah mencari mamanya yang lagi asyik menonton TV di ruang keluarga.
"Ma, besok bangunin Hayi lebih pagi ya! Karena besok mau pergi ke taman bermain sama teman-teman termasuk Suhyun!",kata Hayi senang.
"Iya,iya mama bangunin! Tapi jangan salahkan mama kalau kamu susah dibangunin besok!", nasehat mama.
"Iya, pokoknya jangan lupa ya besok! Ok! Hayi sayang mama!"
Kemudian Hayi beranjak pergi ke kamarnya lagi. Menunggu berputar dan bergantinya waktu, untuk menyambut hari esok yang lebih menyenangkan.
   "Hayi, ayo bangun! Kamu kan kemarin yang bilang minta dibangunkan lebih pagi!",kata mama yang berusaha membangunkan Hayi. Mata Hayi akhirnya terbuka juga.
"Iya ma...", jawab Hayi lesu dan dia langsung bangun ke kamar mandi.
   Selesai mandi, dia langsung membuka lemari pakaiannya. Sekarang dia sibuk mencari-cari pakaian yang cocok buat dipakai hari ini. Baju ini dicoba, tidak cocok. Baju itu dicoba, tidak pas dengan momennya. Betul-betul membingungkan.
"Aarrgh... Bagaimana ini? Aku bingung!!!",teriak Hayi di kamar.
Tok! Tok! Tok!
"Hayi, ada apa?"
   Terdengar suara mamanya dari luar.
"Mama masuk ya!"
Krek!
   Suara pintu dibuka dari luar kamar Hayi.
"Kenapa?",tanya mama yang melihat anaknya melamun dan wajahnya murung.
"Begini ma, Hayi bingung mau pakai baju apa. Ini tidak cocok, itu juga. Hayi sudah nunggu-nunggu hari Sabtu. Masa cuma gara-gara ini tidak jadi pergi?", cerita Hayi ke mama.
"Hayi, kamu jangan berpikir pesimis seperti itu. Jadilah dirimu apa adanya saja. Penampilan luar tidak menentukan apakah orang itu baik atau jahat kan? Hayi kan anak mama yang punya sifat tidak mudah menyerah dalam hal apapun. Mama yakin dan percaya sama Hayi"
Nasehat mama yang ternyata terasa ajaib di telinga Hayi membuat semangatnya kembali.
"Ya, ma. Maafkan sikap Hayi tadi ya. Pokoknya Hayi harus percaya diri dan semangat!!! Hehehe"
Akhirnya Hayi segera berdandan dengan rapi serta siap pergi.
"Ma, Hayi pergi dulu ya! Terima kasih nasehatnya! Hayi sayang mama!"
Tangannya lalu melambaikan ke mama dengan penuh kasih sayang. Bersiap menghadapi hari yang indah ini.
   Tepat pukul 11:00 pagi menjelang siang Hayi sampai di taman bermain. Di sana sudah ada Suhyun dan lainnya. Suhyun yang melihatnya datang, langsung memanggilnya.
"Hayi! Sini,sini! Ayo cepat!"
Hayi langsung berlari ke arah Suhyun dan lainnya.
"Wah, ternyata kamu nekat juga ya.... Hehehe. Tuh, kak Hanbin ada di sebelah sana sama teman-temannya",goda Suhyun ke Hayi yang mukanya mulai terlihat memerah.
   Begitu Hanbin mau menuju ke tempat Hayi dkk, mata Hayi hanya tertuju ke Hanbin. Tidak tahu apakah Hanbin sadar atau tidak. Hatinya terasa berdebar dan senang. Wajahnya menampakkan keceriaan yang mendalam. Dan tak sadar satu hal bahwa yang suka Hanbin bukan hanya dia seorang saja. Karena hanya melihat Hanbin, mata mereka tak sengaja saling pandang. Muka Hayi jadi tambah merah kayak tomat. Terasa panas.
"Malu banget",kata Hayi dalam hati.
Saking terlalu serius, dia ketangkap basah sama orangnya sendiri. Hanbin yang sadar kalau dia daritadi diperhatikan Hayi langsung tersenyum mempesona kepadanya. Membuat Hayi makin salting tetapi senang.
"Wah,wah,wah. Yang daritadi memperhatikan sekarang salting nih ye!",goda Suhyun yang ada di sampingnya Hayi terus.
"A... Apa sih? Seenaknya saja!", jawab Hayi dengan agak tersendat.
"Oke, sekarang semuanya sudah berkumpul. Hari ini kita mulai hari yang menyenangkan disini ya,! Jangan sampai ada yang terlewati!!!!",seru kakak kelas yang ikut.
"Hayi, tunggu!!!",teriak Suhyun.
"Ada apa lagi?", jawab Hayi malas.
"Jangan pergi dulu napa? Hayo, mau ngejar kak Hanbin kan? Hehehe. Begini, nanti siang jam 12:00 kan waktunya makan siang. Aku mau menunjukkan kejutan yang kujanjikan waktu itu lho! Jangan lupa ya!",kata Suhyun.
"Iya,iya aku tunggu kejutanmu itu deh!",kata Hayi sambil tersenyum.
   Hari ini hari yang memang sudah lama Hayi tunggu-tunggu, tapi sekarang harinya sudah tiba ia malah bingung mau ngapain di taman bermain yang luasnya kaya begini.
  
                    To be continue...

Assalamu'alaikum
Hallo reader?
Apa kabar kalian?
Mudahan selalu sehat
Akhirnya update terbaru love call part 2! :-)
Mohon maaf kalo masih ada kesalahan dan kekhilafan di cerita ini.
Ini tulisan anak SMP soalnya
Aku nulis ulang disini karena mau nostalgia aja :^)
Semoga suka ya!
Silahkan kritik dan saran tapi no kasar no bully dsb
Jangan lupa ya RCLS sebagai bentuk dukungan kalian untuk cerita ini
*Read
*Komen
*Like
*Share
See you next time
Take care
Bye-bye

love call (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang