02

1.4K 172 19
                                    

Kuroko masih mengunci diri diruangan khusus staff kebersihan. Alex tidak menyerah untuk memintanya keluar, dia bahkan mengatakan tidak akan meninggalkan tempat itu sebelum dia membuka pintunya.

Dia tidak punya pilihan selain membuka pintu bagi Alex untuk masuk. Wanita pirang itu memasuki ruangan yang diisi dengan bahan pembersih dan satu sofa besar untuk duduk. Kuroko duduk di sofa dan Alex melepas mantel dokternya dan duduk di sampingnya. Dia tampak sangat rapuh sehingga Alex membawanya ke dalam pelukan dan air mata mengalir deras dari wajah Tetsuya .

"Menangislah, keluarkan semuanya. " kata sambil Alex mengusap punggung Kuroko.

Kuroko berhenti menangis setelah beberapa saat dan menarik diri dari pelukan Alex.

"Aku minta maaf karena membuat bajumu kotor. "

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu ," Alex melambaikan tangannya.

"Ada apa ? Kau bisa memberitahuku apa saja. Aku akan membantumu dengan cara apa pun yang aku bisa." Alex berucap meyakinkan.

Kuroko mengangguk dan mereka berdua terdiam untuk sementara waktu. Dia sedang mempertimbangkan apakah dia harus memberi tahu Alex tentang masalahnya.

Dia kemudian memutuskan untuk berbicara dengan Alex. karena dia adalah seorang dokter, mungkin dia dapat membantu proses aborsi.

"Orang tuaku meninggal ketika aku berusia lima tahun, jadi aku harus tinggal dengan bibiku. Dia tidak pernah memperlakukanku dengan baik. Dia memaksaku berhenti sekolah di tahun terakhir sekolah menengah dan memaksaku tetap melakukan pekerjaan rumah sementara anak-anaknya pergi ke sekolah."

"Aku melarikan diri dari mereka ketika berusia 18 tahun karena aku sudah tidak tahan tinggal di sana. Mereka suka memukulku tanpa alasan. Aku mengambil semua uang peninggalan orang tuaku dan pergi dari Jepang . Aku tidak peduli jika aku harus menderita atau aku akan menjadi gelandangan dan mati di jalan . Itu lebih baik daripada aku harus bersama mereka."

"Beruntung saat di sini aku masih bisa menyewa kamar dan pemilik apartemen merekomendasikan tempat ini ketika aku mengatakan kepadanya bahwa aku sedang mencari pekerjaan. Aku bekerja sebagai petugas kebersihan tetapi bayarannya tidak cukup. Jumlahnya hanya cukup untuk membayar sewa rumah dan membuatku tidak bisa membeli makanan. Pasien kami tidak suka makanan rumah sakit jadi aku beruntung selalu mendapatkan sisa makanan. "

Kuroko berhenti sebentar , lalu melanjutkan.

"Seorang perawat datang padaku ketika Luna pertama kali dibawa ke sini, dia berkata dia akan membayarku jika aku menggantikannya untuk merawat Luna. Aku setuju karena ini adalah kesempatan untuk mendapatkan uang lebih banyak. Perawat membayarku untuk bulan pertama dan menolak untuk membayar untuk bulan kedua. Aku sangat marah karena aku punya rencana uang itu."

"Aku bahkan tidak tahu apa yang aku lakukan hari itu. Aku hanya ingat berdandan dengan satu-satunya baju bagus yang aku miliki dan pergi ke klub untuk melupakan kesedihan. Di situlah aku melakukan. One Night Stand dengan Orang asing."

Alex menariknya ke dalam pelukan dan terus mengusap punggungnya. Kuroko benar-benar telah melalui banyak hal dan Alex bahkan tidak bisa membayangkan dirinya berada dalam situasi itu.

"Bahkan setelah perawat itu menolak membayar ku, Aku terus merawat Luna. Aku sudah sangat menyukainya dan saya mencintainya seolah-olah dia milikku "

Alex bisa melihat cinta di mata biru itu ketika dia berbicara tentang keponakannya.

"Nenek Luna juga bilang begitu, itu sebabnya aku datang mencarimu, untuk berterima kasih,"

" Anda kenal dengan Nyonya Shiori ?" Tanya Kuroko terkejut.

"Hm.. sebenarnya dia ibu mertua kakakku tapi aku juga menganggap nya sebagai ibu, karena aku juga tidak punya ibu. Dengan kata lain Luna adalah keponakan ku." Alex menjelaskan sambil tersenyum.

"Selama tiga minggu terakhir, aku merasa lemas dan mual dan terus muntah . Aku terus mengatakan pada diri sendiri bahwa ini adalah infeksi perut sampai akhirnya memutuskan untuk melakukan tes pagi ini dan hasilnya positif."

Air mata Kuroko Kembali berlinang mengatakan hal itu.

"Kau melihatku menangis di kamar Luna karena aku sedang memikirkan anakku yang belum lahir. Aku ingin sekali memiliki anak seperti Luna, tetapi kupikir itu tidak mungkin."

"Apa maksudmu ?" Alex bertanya , berharap Kuroko tidak ingin melakukan apa yang dia pikirkan.

Dia memegang tangan Kuroko.

"Kau tidak bisa melakukan itu, anak ini punya hak untuk hidup."

"Aku memutuskan untuk melakukan aborsi," bisik Kuroko.

"Dalam sehari aku belum tentu bisa makan , bagaimana kau mengharapkan aku memberi makan seorang bayi? Sisa makanan yang aku makan tidak sehat, tempat tinggalku sangat tidak kondusif untuk bayi yang baru lahir, aku bahkan tidak menyelesaikan sekolah menengah ku , aku tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Aku tidak bisa melahirkan anak ini . Terlebih lagi, saya bahkan tidak tahu ayahnya. "

"Jadi dokter, Bisakah kau menggugurkan bayi ini untukku?" Dia bertanya pada Alex.

"Apa? " Dokter cantik itu tentu sangat terkejut mendengar permintaan Kuroko. "Aku tidak bisa melakukan itu. Itu melanggar profesiku dan bahkan hukum di Negara ini." Alex menjawab.

"Tidak ada yang perlu tahu tentang hal ini. Aku yakin, ini akan tetap menjadi rahasia di antara kau dan aku. Kau tidak ingin anak yang tak berdosa lahir ke dunia ini untuk menderita, bukan?"

Kata Kuroko yang membuat Alex tidak bisa berkata-kata.


Struggle Love [ AKAKURO ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang