Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Part 6 present
Taehyung menarik tangan Seokjin dengan kencang menuju Apartemen mereka. Seokjin merasa sakit atas tarikan kuat Taehyung pada salah satu tangannya, namun ia tak bisa berbuat apa-apa, dirinya hanya bisa pasrah karena ia tahu Taehyung nya tengah marah saat ini.
Sesampainya di apartemen, Taehyung menghempaskan Seokjin begitu saja, membiarkan tubuh kurus itu mengenai dinding tanpa perduli rasa sakit yang di alami Seokjin akibat perbuatannya.
"Tae..hyung,," Seokjin hampir saja menangis menahan rasa sakit tubuhnya, ia menggenggam pergelangan tangannya yang memerah akibat perbuatan sang dongsaeng.
Sedangkan Taehyung, pemuda itu menatap seorang Seokjin dengan bengis, seolah seseorang yang ada di hadapannya bukanlah sang hyung, melainkan musuhnya.
Kedua langkahnya perlahan mendekat kearah Seokjin dengan tatapannya yang menusuk. Seokjin yang merasa takut hanya diam bersender pada dinding, sampai ia melihat tangan Taehyung menggenggam dan bersiap untuk memukulnya, di saat itu Seokjin memejamkan kedua matanya.
Bugh!!
Seokjin tak merasakan apapun. Dengan rasa takut ia membuka kedua matanya, menatap wajah Taehyung yang sedikit menunduk lalu menatap salah satu tangan Taehyung yang tepat berada di samping wajahnya. Tangan itu berdarah karena memukul dinding dengan keras.
"Ta - Ta - Tae.. mianhae~" ujar Seokjin dengan nada suara yang bergetar. Kedua tangannya meraih tangan Taehyung yang berdarah tersebut.
"Jangan sentuh!"
"Tanganmu berdarah.. kau pasti sakit.."
"Aku memang sakit, tapi bukan tanganku, melainkan HATIKU, SEOKJIN!"
Bentakan itu berhasil membuat kedua mata Seokjin tertutup sebentar karena kagetnya.
Taehyung kembali menatap Seokjin tajam. "Katakan padaku, kenapa kau tak menuruti perintahku? Apa kau sengaja membuatku marah, hah?"
"Tidak Tae.. sungguh. Aku hanya ingin membelikanmu kaset game limited edition kesukaanmu, karena kalau menunggumu sampai pulang sudah pasti toko itu sudah tutup dan kasetnya pasti sudah di jual ke orang lain. Maka dari itu.. aku memilih keluar tanpa memberitahumu. Kau.. percaya padaku bukan?" Seokjin mencoba menjelaskan alasan kenapa dirinya nekat keluar Apartemen sendiri tanpa di temani Taehyung. Ia berharap dongsaengnya itu akan percaya padanya.
Taehyung masih diam. Kemarahannya sedikit terobati saat mendengar penjelasan Seokjin yang memang selalu ia percayai, karena dirinya tahu Seokjin tidak pernah berbohong padanya untuk alasan apapun.
Seokjin mengeluarkan kaset game yang sedari tadi berada di plastik tangannya, memperlihatkannya pada Taehyung. "Ini.. aku tidak berbohong padamu, Tae.. sungguh." Ucapnya mencoba meyakinkan.
