2.

1.3K 139 25
                                    

"winwin?!"

Yuta terkejut bukan main, tentu saja ia mendapati pemandangan sesosok winwin yang sedang memakai dasi sekolah, apalagi itu milik yuta.

"yuta hyung? Kenapa bengong? Tidak siap siap untuk berangkat sekolah?" tanya winwin sambil menepuk pipi yuta.

"eh? Ahahahahaha, pasti aku bermimpi iya pasti ahahahahaha" ujar yuta sambil mengusak rambutnya.

"mimpi apa? Apa sih maksudmu yuta hyung?" tanya winwin dengan tatapan bingung. Yuta hanya terdiam dan ia menatap winwin lagi.

"kau... Winwin?" tanya yuta lagi dan winwin mengangguk.

"hyung lupa denganku?" tanya winwin, yuta menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin ia lupa dengan winwin.

"tidak, ini... Serius? Apakah aku bermimpi?" winwin hanya menatap malas yuta.

"mauku jewer agar kau percaya?"

"ah tidak! Ma-maafkan aku! Aku mau bersiap siap dulu!" yuta berlari kearah kamarnya dan mengunci pintu.

Yuta tidak percaya, winwin kembali, ia benar benar kembali! Yuta bersorak senang dan bersiap siap dengan cepat agar bertemu winwin.



















"...jadi begitu yuta. Tuan dong menitipkan kedua anaknya disini!" ujar ayah yuta agar sang putra tidak terlalu bingung dengan kehadiran winwin dan renjun.

"nak winwin, nak renjun ayo di makan sarapannya. Hari ini kalian langsung berangkat sekolah bukan?" winwin dan renjun mengangguk dan memakan sarapan mereka.

"oh iya, ayah duluan ya! Yuta baik baik dengan winwin dan renjun! Jika kau membuat mereka tidak nyaman untuk tinggal disini, akan ayah potong uang jajanmu!" ucap ayah yuta, karena ia tahu jika putranya selalu saja bersikap dingin dan cuek ketika ada yang menginap atau bertamu kesini.

Kini tersisa yuta, winwin, dan renjun. Yuta menatap winwin yang sedang memakan sarapannya dan ia berniat untuk membuka pembicaraan agar tidak canggung.

"winwin kapan kau sampai disini?" tanya yuta

"emm... Malam, soalnya aku dan renjun menunggu ayah kami. Dan saat aku sampai, yuta hyung sudah tidur" jawab winwin sambil menatap yuta dan tersenyum. Renjun yang melihat yuta dan winwin sedang mengobrolpun memotong pembicaraan mereka.

"kau tidak menanyakanku hyung? Jangan jangan kau lupa denganku..." ujar renjun dengan nada sedih.

"ah iya! Renjun bagaimana kabarmu?" tanya yuta agar tidak membuat renjun sedih.

"kepo!" jawab renjun lalu ia tertawa.

"hei renjun! Tidak boleh begitu!" winwin menyenggol lengan renjun pelan, lalu renjun mencoba berhenti tertawa.

"aku hanya bercanda, aku baik yuta hyung" kata renjun membuat yuta sedikit kesal dengan anak satu ini.

Memang sejak kecil renjun kadang ikut bermain bersama winwin dan yuta, ia selalu mengusili yuta dan membuat yuta kesal sendiri dengan renjun, tetapi ia tahan.

Bahkan saat pindah, renjun memeluk yuta karena tak ingin berpisah dengan yuta, berbeda dengan winwin yang hanya menangis.

Kembali ke yuta, winwin, dan renjun, kini mereka sudah mengisi perut dan langsung berangkat sekolah. Renjun dan winwin berbincang bincang, lalu yuta mengikuti perbincangan itu. Renjun yang kesal dengan kedekatan kakaknya dan temannya itu pun langsung menyenggol yuta, lalu pergi meninggalkan mereka berdua dengan perasaan kesal.

Yuta hanya menatap renjun heran lalu menatap winwin.

"renjun membenciku?" tanya yuta, lalu di balas dengan gelengan winwin.

"HEI RENJUN! KAMU MAU TERSESAT?" panggil winwin membuat renjun terdiam sambil menunggu mereka berdua.








Sekolah

"HEI LUCAS! LUCAS!" panggil seseorang dari luar kelasnya. Yang di panggil hanya menoleh, lalu menghampiri orang yang memanggilnya.

"apa yangyang?" tanya lucas

"gua dengar hari ini ada anak baru loh!" jawab yangyang, lalu disusul oleh helaan nafas lucas.

"hah, anak baru? Kenapa? Lagipula dia akan jatuh dalam pesona gua" ucap lucas, lalu meninggalkan yangyang.

"tapi yang gua dengar anak baru itu dekat dengan nakamoto yuta loh"

"APA?!"

Lucas langsung melihat kearah jendela, lalu ia menatap kesal yuta yang sedang berbincang dengan anak baru itu.

"SIAALL!! KENAPA DIA BISA DEKAT DENGAN ANAK BARU ITU!!" teriak lucas membuat temannya yang satu lagi terlihat bingung.

"si lucas kenapa lagi?" tanya hendery melihat kelakuan lucas.

"meneketehe" jawab yangyang sambil mengangkat bahunya.

Jika bisa di bilang, yuta dan lucas adalah rival, sebenarnya lucaslah yang menganggap yuta rival, yuta sih tidak karena ia tidak peduli. Apalagi yuta termasuk orang tertampan sebelum lucas, bisa dilihat dari banyaknya siswa atau siswi yang terpesona dengan yuta.

Pernah sekali lucas selalu mengajak yuta untuk duel ketampanan, awalnya yuta menolak, lalu ia menerimanya karena lucas memaksanya sambil menyogok dengan snack. Lalu duel itu di menangkan yuta, karena banyak yang memvotenya, hal itu membuat lucas merasa rugi karena membelikan yuta snack hanya untuk menyogoknya agar menerima duelnya.

Lucas langsung menengok kearah kedua temannya.

"GUA BAKAL DAPETIN ANAK BARU ITU! LIHAT SAJA NAKAMOTO YUTA!!" teriak lucas dari dalam jendela.

Yuta yang merasa namanya terpanggil hanya menggaruk telinganya.

"siapa yang ngomongin gua anjir..."

"kenapa hyung?" tanya winwin

"gak papa, yuk kita ke ruang kepala sekolah" ajak yuta dan winwin hanya mengangguk menurut saja. Renjun yang merasa dirinya nyamuk hanya menatap malas lalu meninggalkan mereka lagi.






















Bonus

"ADUH!!"

"eh maap neng"

"nang neng nang neng, GUA COWOK GINI GINI!!" bentaknya dan ia langsung meninggalkan orang yang sudah menabraknya.

"lucu..." yangyang pada renjun

Hehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cash Boy [Yuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang