A.I.M.S Part (Yua × Keiichiro)

187 12 2
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai hari bagi setiap pekerja kantoran. Namun tidak untuk Yua dan Fuwa. Setiap hari, jam, menit, detik pekerjaan mereka adalah mengawasi dan membasmi HumaGear yang mengamuk. Sungguh pekerjaan yang melelahkan bahkan hari libur saja serasa tidak mungkin bagi mereka.

Yua yang bertugas sebagai sekretaris sekaligus pemegang persenjataan A.I.M.S. melihat sebuah surat pengajuan kerjasama dengan pihak G.S.P.O. dari atasan mereka. Ia pun akhirnya mengumumkannya di markas khusus A.I.M.S. Para pasukan membentuk barisan, tak terkecuali pria berambut keriting, Fuwa.

"Besok lusa akan ada pertemuan dengan organisasi luar kota, G.S.P.O. merupakan pasukan khusus yang dibentuk oleh kepolisian nasional. Untuk menambah kekuatan, aku dan.." sebelum Yua menyelesaikan perkataannya, ia melirik beberapa anggota yang tampak kelelahan hampir tak mendengarkan pengumuman darinya. Matanya melirik sekeliling hingga tertuju pada salah satu anggota A.I.M.S. yang telah menjadi incarannya.

"..Fuwa akan pergi ke luar kota untuk menemui organisasi ini." ucap Yua singkat menyelesaikan perkataannya.

"Hah?! Woi, kenapa aku?" sontak saja Fuwa sedikit terkejut.

"Kau kan kepala penyidik dalam pasukan ini, sudah sepatutnya kau ikut denganku,"

"Hah?!!" Fuwa melototi mata wanita yang tepat berada di depannya. Tidak mau kalah, Yua pun membalas melototinya. Hampir 10 detik mereka saling menatap tak berkedip.

"Tck--" hingga akhirnya Fuwa berdecak kesal sambil membuang wajahnya. "Terserah kau saja lah," pria arogan tersebut akhirnya berjalan pergi meninggalkan barisan.

"Jangan lupa besok kita akan pergi pagi hari!" teriak Yua padanya yang tidak direspon sama sekali.

Pengumuman tersebut selesai dan membubarkan barisan. Keluh kesah para anggota yang kelelahan dibarengi dengan selesainya tugas mereka sementara di hari terakhir kerja. Pertemuan pun dilakukan di hari libur tepatnya hari minggu, karena kesibukan diantara dua organisasi ini tidak dapat terbendung ketika hari kerja. Yua memilih untuk pergi pada hari sebelum pertemuan, sebagai manusia dan seorang wanita ia juga butuh liburan.

-----

Hari keberangkatan tiba, Yua datang lebih awal, akan tetapi Fuwa justru telah tiba lebih dulu darinya.

"Cepat juga kau datang. Kau juga butuh liburan, 'kan?" senyum kecil bu sekretaris itu memandang Fuwa.

"Berisik, ehm, cepat naik!" pipi Fuwa hampir memerah hingga akhirnya dia mengakalinya dengan menutupi mulutnya berpura-pura tersedak.

Mereka berdua memutuskan untuk menaiki transportasi kereta biasa yang memakan waktu 5-6 jam. Alasan mereka tidak memilih menaiki Shinkansen karena selain mahal, mereka mencoba untuk menghemat pengeluaran. Mereka beruntung menaiki kereta yang tidak terlalu banyak penumpang sehingga mendapatkan tempat duduk.

Yua menikmati pemandangan alam yang melintas dari jendela kereta. Fuwa memilih untuk berdiam diri, matanya bahkan memandang sebuah layar besar terpajang di atas langit kereta.

「太陽が眩しい。俺もマブシイー」

"Matahari yang bersinar. Aku pun mempesonaaaaa!!"

"Pfft--" tangan Fuwa bergetar hebat, sontak suara menahan tawa terdengar oleh Yua.

"Kau kenapa?" ucap Yua mempertanyakan sikap Fuwa yang mengejutkannya.

"Eh.. Ah tidak kok, ehem!" kembali Fuwa memalingkan wajahnya diikuti oleh suara batuk yang begitu keras, wajahnya kembali bersikap serius. Melihat sikap salah satu partner-nya itu, Yua keheranan hingga memiringkan kepala 45° derajat.

Similar (G.S.P.O. × A.I.M.S.) -Zero-One × Patranger-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang