Sabina

70 6 0
                                    

Allahu akbar..Allahu akbar..

Adzan subuh berkumandang,Khadijah sudah berada dimasjid dengan kedua sahabatnya,karena mereka berkomitmen bahwa mereka harus sudah berada dimasjid saat jam 02.35 untuk menunaikan solat tahajud dan tilawah.

Mata Salma merem-melek menahan kantuk,sedangkan Khadijah sedang sibuk dengan air matanya setelah membaca terjemahan dalam surah yusuf,

"Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Khadijah menangis terharu,karna ia seperti menyaksikan nabi Yusuf dan ayahnya berada pada puncak yang benderang.

"Kayaknya aku harus wudhu lagi nih jah,ngantuk banget,Masya Allah."Ucap Sabina,yang bangkit dari duduknya.

"Hayuu maa!!!Rajin banget wirid!Yu wudhu!" Sabina menarik tangan Salma yang sedang "Wirid".Iyaaa,tidur sambil duduk dan menundukan kepala dalam-dalam.Haha.

Iqomah berkumandang,seluruh santri dan santriyah segera merapatkan barisan,termasuk Sabina dan Salma yang kembali setelah mengambil wudhu.Suasana subuh kali ini begitu khidmat,karna yang menjadi imam adalah pimpinan pondok,atau yang sering kita panggil "Abah",suaranya mendayu dan tegas memecah keheningan menghadap sang pencipta.Subhanallah wabihamdihi,subhanallahiladzim.

"Khadijah,Sabina nangis."Bisik Salma.

Khadijah menengok kearah Sabina,sambil meneruskan wiridnya.

"Selesaikan dulu aja dzikirnya maa,ntar kita tanya."Ucap Khadijah.

Sabina menundukan kepalanya sambil bibirnya terus berdzikir,sesekali ia remas mukenanya yang basah,tangisnya makin segukan,ntah beban apa yang sedang ia rasakan.

Setelah dzikirnya selesai,Khadijah segera menghampiri Sabina yang masih menangis,lalu segera memeluknya.Khadijah paham jika orang yang sedang menangis,tidak ingin diintrogasi,karna dia pernah berada diposisi itu,ia biarkan Sabina menangis hingga tenang.

"Biinn?Ini gara-gara surat itu ya?"Celetuk Salma,yang membuat tangis Sabina semakin pecah.

"Salmaa...."Ucap Khadijah,sambil menghela nafas.Salma kenapa sih!Astagfirullah.

Sabina menyodorkan sepucuk surat yang dilipat rapih kepada Khadijah.

Khadijah membuka surat itu,dan segera membacanya.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Untuk,Sabina Awalia yang lembut hatinya.

Tiada karsa yang tidak berasa,tiada hati yang lambat laun teruntai dalam sepi.Salam yang selalu ku sampaikan dari negri piramida,menyertaimu.

Maaf hanya surat ini yang perlu aku sampaikan kepadamu,aku akan menikah 2 hari lagi.Maaf atas janjiku untuk menikahimu kala engkau lulus pesantren dan kita akan sama-sama kuliah di negri piramid ini.Ayahku memintaku untuk segera menikah,walau kuliahku belum rampung,ini pesan terakhir ibuku sebelum ia wafat biinn,apa dayaku?

Jika kau ingin membenciku,silahkan bencilah aku.Aku memang tidak pantas dicintai,aku berharap lelaki yang baik untukmu.

Ibrahim ibrar

Khadijah menghela nafas dalam-dalam.

"Gantungkan harapanmu hanya pada Allah Sabina,perjalananmu masih panjang,aku ingin melihatmu menjadi dokter dulu!Allah sudah siapkan segalanya!Mana Sabina yang kuat!Mana Sabina yang menyerahkan semuanya pada Allah!"Ucap Khadijah dengan sorot mata yang menajam,bagaimana tidak, ini belum waktunya ia memikirkan hal seperti itu,apalagi menangisinya.

"Dia sudah berjanji akan menikah denganku jah!Kita sudah berkomitmen untuk tidak pacaran,Karna kita sama-sama tau itu hal yang dilarang dalam agama.Dia sudah mendatangi umiku jah."

"Apakah menggantungkan harapan kepada selainNya disukai oleh Allah?"

"Tapikan..."

Khadijah memotong elakan Sabina,"Coba jawab dulu,apa Allah suka?"

"Tidak..."Sabina kembali menangis sesegukan.

"Aku tau,ini sangat menyakitkan,jangan tanya kenapa,karna harapanmu digantungkan pada tempat yang salah.Sandarkan harapanmu pada Allah biin,aku sangat menyayangimu,aku gak mau hatimu sakit."Ucap Khadijah,yang sepertinya menengkan hati Sabina.

"Maafin akuu ya jaahh."Ucap sabina,sambil memeluk Khadijah dan Sabina.

"Minta maafnya sama Allah,tugasku dan Salma hanya melindungimu dan tempatmu cerita."

"Astagfirullahaladzim."

"Yaudah yuuu,santriyah udah dipanggil buat beberes rutinan ahad.Yuuu!!!"

"Yuuu!!!!Semangaatt,muslimah harus semangat!."Ucap Khadijah,menyemangati Sabina.

18.02

Senin,23 September 2019.

Ada lagu yang bisa dibuka ya di atas,selamat mendengarkan!!

Bersambung.....





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KASTIL CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang