sebuah kisah untuk kamu,
ku kira selama ini aku sia sia mencintai orang seperti kamu
tapi justru sia sia jika aku menyerah begitu saja
aku tahu kamu menyadarinya
aku tahu kamu peka
aku tahu kamu sadar jika aku sedang berjuang ,menunggu
menunggumu paham tentang sebuah rasa
ku kira kamu tidak peduli
hanya saja kamu terlalu takut untuk memulainya
pada akhirya kamu menjadi bagian dari kisahku
jika kita tidak bersama pada akhirnya
maka kisah ini akan tetap abadi
kepada kamu ,dewa kejutan ku aku titip kisahku ,tetap ikuti alurnya
aku hanya igin kisah ini berakhir bahagia-RA-
*****
Raven mondar mandir mencari dinda sahabatnya , ia tak tahu asal usul sekolah ini , ini adalah hari terakhirnya mos , dan ia juga harus memberikan sepucuk surat untuk kakak kelasnya .
"Raven udah belum? Keburu waktunya abis loh"ucap dinda yang sedari tadi menghilang
"Ya lo sih gue cari cari"kesal raven
"Yaudah maap , lo kasih aja surat itu sama kak mars"ucap dinda
Raven pun tak ingin ambil pusing ia menuruti dinda agar cepat kelar"siapa nama panjangnya? "Tanya raven
"Marvino asta reivan sagara"ucap dinda
"Buset panjang banget , lama gue nulisnya"raven menuliskan nama kakak kelasnya itu dengan sabar karena jarang jarang ada nama yang sepanjang ini untuk ukuran cowok
Raven menghampiri mars yang sedang di kerumuni siswa lainnya , dbandingkan dengan kakak kelas lainnya mars lah yang paling banyak dikerumuni siswa , jadi raven harus mengantri dengan sabar .
"Permisi , kak ini surat buat kakak"ucap raven sambil menunduk, mars menerima surat warna merah itu , raven langsung berbalik dan hendak keluar dari kerumunan itu
"Tunggu..."refleks raven berbalik , apakah ada yang salah , apakah ia akan dihukum lagi?
"Ada apa kak?"tanya raven tapi kali ini ia tidak menunduk , jantungnya berpacu cepat
"Terimakasih Ravena rovel adrista"kata itu keluar dari bibir mars membuat yang lain jadi terfokus pada raven , ia tak tau harus bereaksi seperti apa karena saat ini jantungnya juga semakin tidak bisa di kontrol
"Sama sama kak"raven tersenyum dan berbalik kembali pada sahabatnya , dinda
Raven tak tahu harus bersikap apa sekarang , senang? Ya mungkin satu kata itu yang mewakili raven saat ini , ternyata mars itu sangat ramah , wajahnya masih terlihat jelas di pikirannya ,jantungnya mulai marathon ketika tak sengaja bertatapan langsung dengan mars,kakak kelas yang berhasil menyita perhatiannya.
***
deg degan gue woy bikin prolognya ,panas dingin mau publis ya semoga kalian suka cerita gue ,asal lanjut part berikutnya ,tinggalkan jejak vote dan komen ,hargai karya gue walaupun masih belajar.
see u dari istrinya eunwoo
Follow akun author @salsabylla2725
Sama ig nya yaa
@salsabilaaxrv_
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN
Teen Fiction"kalo aljabar aja bisa aku taklukin ,kenapa kamu nggak?" "emang aku mau sama kakak?" "bukannya kamu suka sama aku?" *** Raven menyukai Mars sejak pertama masuk SMA ,ia tidak bisa menolak pesona kakak kelasnya itu ,Mars bukan cool boy yang suka tebar...