"raven gue gak jadi nemenin lo ya,urgent raa urgent!!!"teriak dinda sambil ngos ngosan ,dia habis berlari mengejar raven yang pura pura budek sejak tadi .
"ehh ehh yaudah deh "ucap raven pasrah
"lain kali gue janji deh nemenin lo makan es krim"ucap dinda sambil menepuk nepuk bahu raven .raven mengangguk paham dan membiarkan dinda pergi terlebih dahulu.
pasti dinda mau modus sama gebetannya lagian kan ini jadwalnya anak futsal latihan ,tidak salah lagi ,sahabatnya itu pasti mau modus lagi ,raven berjalan menyusuri koridor yang sudah mulai sepi seluruh murid sudah pulang kecuali ada kumpulan ekstrakulikuler,raven sendiri sudah off kegiatan dia hanya ingin fokus belajar dan meneruskan masa bhaktinya di kepengurusan osis,jika saja ada eskul fotografi sudah pasti raven ikut tapi sekolah sendiri belum mengadakan eskul tersebut.
"rovell!!"
raven mendengus kesal siapa yang masih memanggilnya dengan nama tengahnya ,itu kan sudah jadul,hanya teman SD dan SMP yang memaggilnya dengan nama rovel.
"kak Neo!!!"raven kesal pasti kakak kelas sekaligus tetangganya ini ingin numpang pulang bareng ,sudah kebiasaan emang .
"jagoan neon lo dateng neh"ucap Neo sambil nyengir kuda .
"jagoan apaan pasti mau numpang pulang bareng kan?yekan?udah udah gausah pake alesan lagi ,kakinya sakit lah ,perutnya sakit lah ,gak ada angkot lah ,perutnya pusing lah"cerocos raven ,untung raven sabar ngadepin sikap Neo yang agak menyebalkan.
"tuh lo tau hehee...tapi gue gak pernah bilang kalo perut gue pusing ya! mana ada perut pusing"ucap Neo
"udah lah suka suka gue ,kak jangan panggil aku rovel dong ,kan nama aku raven"ucap raven berusaha memberi tahu Neo untuk kesekian kalinya .
"lah emang rovel juga nama lo kan ,Ravena rovel adrista kaya merek autan"Neo memang belum terbiasa memanggil raven ,sejak kecil raven selalu dipanggil rovel dan saat masuk SMA semuanya memanggilnya raven .
"yeuuu itu mah soffell!!! bukan rovelll!,lama lama gue tinggal lo disini!!"ancam raven ,karena Neo terus saja bertingkah.
"ye maap maap"
walaupun mereka sering adu mulut tapi Neo adalah sosok yang penjaga ,ia tau betul sifat raven yang gampang terpancing ,bukan hanya terpancing emosinya tapi jika ada yang ingin menjebaknya dengan modus jadi orang baik pasti raven menurut saja tanpa berpikir panjang ,makannya Neo berusaha sebisa mungkin menjaga sahabatnya itu ,pernah waktu SD raven di culik penjahat saat hujan deras dengan modus ingin membelikan boneka barbie untuk raven tanpa berpikir panjang raven menuruti saja kemana penjahat itu pergi akhirya raven disekap dan dibius yang ia dengar hanyalah suara petir yang besar ,setelah itu raven dikurung satu hari satu malam ,mungkin salah satunya itu yang membuat raven trauma pada suara petir,untung saja ayah raven adalah BIN atau badan intelegent nasional sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan raven .
****
"rovell!!"teriak Neo
"raven kakk!!!"ucap raven kesal ,lagi lagi Neo memanggilnya dengan nama tengahnya
"hadeuhh iya iya,raven gue mau---"
"tunggu ,lo kesini gak sama temen temen lo kan?"raven memotong pembicaraan Neo,neo mengangguk"bagus deh"salah satu teman Neo adalah gebetan raven ia sudah mengincar kakak kelasnya itu sejak kelas X ,walaupun bertepuk sebelah tangan ,raven sempat menyerah menurutnya itu sia sia menyukai seseorang yang disukai banyak orang juga ,selalu diabaikan namun tidak mudah untuk move on ,semakin hari perasaan itu semakin tumbuh.
"emang kenapa ?temen gue kan ada 2"tanya Neo
"gapapa gue sama dinda selesai makan nih ,ke kelas dulu ya kak"ucap raven lalu berbalik pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN
Teen Fiction"kalo aljabar aja bisa aku taklukin ,kenapa kamu nggak?" "emang aku mau sama kakak?" "bukannya kamu suka sama aku?" *** Raven menyukai Mars sejak pertama masuk SMA ,ia tidak bisa menolak pesona kakak kelasnya itu ,Mars bukan cool boy yang suka tebar...