Sajak Badai I La Galigo

133 17 3
                                    


dan hening. Setelah kekalahanmu pada waktu.

Hanya parasmu dan debur ombak berbaur

pada aroma laut, mengantarkan angin musim ke sebuah pikiran asing tentang suatu siasat

mengalahkan rantau, keras kepala.

Kapal-kapal karam dan patah memintas detik,

memulas usia.


Aku pelaut yang mengenang liar samuderamu dalam kepudaran,

dan tak ada tempat berteduh bagi seorang pelaut yang putus harapan, katamu.

Apalagi yang dapat kutepati dari janji.

Ku tutupi luka, ku ketuk pintu,

seragam lusuh ini, daeng.

Di jantungku berlabuh seluruh dendam

dan benteng-benteng batu tempat ragamu ku pendam.

Jauh sebelum kita tahu kaidah melarikan diri,

telah ku kirim padamu rindu dalam seribu peluru

sebab tiada yang tahu aku pemburu, buta menafsir

jejak kakimu,


dan sepi.

Kau dermaga yang tak mungkin lagi ku singgahi.


(2018)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 09, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Sajak Badai I La GaligoWhere stories live. Discover now