[on going]
Jeon Jungkook is a real definition of bad guy.
Kerjaannya cuma 3, yakni:
1. Memerintah,
2. Memerintah, dan
3. Memerintah.
Dan aku tak dapat membantahnya, atau bibirku akan dibungkam dengan miliknya.
🌸 - 🌸 - 🌸
"Jadi pacar saya," titahm...
Aku nggak tahu angin apa yang mengantar langkahmu ke sini—–kampusku. Dengan rambut gondrong dan bingkai wajahmu yang terhias anak rambut—–membuatmu terlihat makin tampan saja. Ditambah kemeja putih dengan dua kancing teratas dibiarkan tak terkait, juga dilipat sesiku memamerkan ukiran tato sepanjang lengan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon Jungkook, hari ini terlihat lebih panas dari terik matahari.
"Jadi pacar saya," titahmu.
Aku mengerjap dua kali saat merasa gendang telingaku menerima gelombang yang salah.
"Apa—"
Kamu menjeda, "Ini pernyataan, bukan pertanyaan. Kamu tinggal jawab iya."
Oh, iya. Jeon Jungkook mana terima bantahan dari orang lain.
Tapi ini terlalu tiba-tiba, pun terlalu di luar akal. Bibirku masih terkunci rapat sampai sosok gagahmu maju mendekat. Aku bisa merasakan bulu romaku meremang hanya karena iris kita bersirobok. Aku masih berdiri kaku saat kalimatmu menohok,
"Apa jawabanmu?"
Aku terkesiap.
"I-iya?" gagapku.
Memangnya aku bisa jawab apa lagi?
Kamu tersenyum miring, terlihat puas dengan jawabanku. Senyum licik yang sialnya terlalu tampan untuk ukuran antagonis.
Aku mundur dua langkah saat kamu maju selangkah. Meraih pinggangku tanpa ijin, sontak aku menahan dadamu untuk semakin mendekat.
"Kamu nggak bisa narik perhatian orang lain lebih dari ini, ya?" tanyaku sok berani. Padahal kedua tanganku sudah gemetar hebat merasakan betapa lebar dan gagahnya dada bidang seorang Jeon Jungkook.
Sejujurnya aku bukan tipe orang yang suka dijadikan pusat perhatian. Dan sosok pria bertato di hadapanku sukses membuat orang yang berlalu lalang mendadak mengunci pandang ke arah kami. Tak satu, tak dua, tetapi seluruh mahasiswa yang lewat.
"Kata siapa saya nggak bisa narik perhatian lebih dari ini?" tanyamu, menggoda.
"Bukan itu maksud saya—"
Terlupakan fakta bahwa seorang Jeon Jungkook suka memotong perkataanku dengan bibirnya sendiri. Membungkam penuh, dengan seluruh kepercayaan dirinya. Membuat orang-orang yang tadinya hanya sekadar melihat kami sambil berjalan, kini benar-benar menghentikan langkahnya untuk menjadi saksi dari keserampangan Jeon Jungkook.
