chapter 1

1.4M 16.9K 565
                                    

"Daddy!" Gadis bernama Skylee itu membuka tangannya selebar mungkin lalu memeluk sang ayah. Pria bernama Duke itu memeluk putri semata wayangnya dengan lembut dan memberikan ciuman di keningnya.

"Bagaimana kabar mu sayang?" Tanya Duke seraya mengelus lembut rambut Skylee
"I'm fine. Oh ya, Bibi Andrea memberikan pie ini untuk daddy" Ucap Skylee sembari menunjukkan sebuah dus yang ia bawa. Duke tersenyum senang. Adiknya yang bernama Andrea itu menitipkan pie buatannya.

Terlebih lagi, Andrea sudah mengasuh anaknya selama ia tinggal disana. 6 tahun Skylee habiskan tinggal di Boston. Tinggal dengan Andrea dan bersekolah di sekolah khusus perempuan disana. Dan hari ini, Skylee baru saja sampai di kampung halaman nya, Washington DC. Untuk tinggal kembali bersama ayahnya sekaligus melanjutkan kuliah.

"Daddy udah makan belum?" Tanya Skylee sembari menutup pintu mobil
"Daddy belum makan. Kamu mau makan di luar? Fastfood?" Tawar Duke, ia terkekeh melihat mata putrinya yang berbinar mendengar kata fastfood.

"Yes please!" Ucap Skylee
"Okay Lets go!" Ujar Duke melajukan mobil nya

🌧️

"Aku kangen banget makan ini! Bibi Andrea ga pernah izinin aku makan fastfood disana" Gerutu Skylee seraya melahap burgernya. Duke tertawa pelan mendengar itu.
"Sayang, itu berarti bibi Andrea tak mau kamu sakit karena makan sembarangan. Lagian bibi Andrea bisa bikin pizza kan?" Tanya Duke menyeruput lalu sodanya.

"Bisa. Tapi dia bilang ga mau bikin lagi. Soalnya Sedna ga kebagian" Tawa Skylee mengingat ekspresi sepupunya,Sedna. Saat tak kebagian Pizza buatan ibunya sendiri.

Duke tertawa. Gadis ini tak berubah, pikirnya. Tapi hal yang ia takutkan itu selalu datang. Ia membuang jauh-jauh pikirannya mengenai itu. Skylee anak yang baik. Dan dia tak akan bertemu pria itu.

"Baiklah, sudah selesai makannya?" Tanya Duke disusul anggukan dari Skylee: 
"Oke, ayo ikut daddy ke kantor" Ucap Duke beranjak.
"Hah? Ke kantor? Bukan pulang ke rumah?" Tanya Skylee. Duke menggeleng
"Tidak ,sayang. Kita ke kantor daddy dulu, ya? Sehabis itu, kita pulang ke rumah" Ucap Duke seraya merapikan dasinya.

Skylee pun bangkit.

"Tapi dad, aku mau pulang. Aku cape. Perjalanan sangat jauh" Keluh Skylee menunjukkan ekspresi lelahnya.
"Kamu bisa tidur di ruangan daddy. Sofa nya sudah di ganti menjadi yang lebih besar. Ayo" Ajak Duke lagi, tapi putrinya tak juga melangkah.

"Dad, aku mau pulang. Apa daddy masih khawatir? Ayolah, aku sudah 18 tahun!" Ucapan Skylee barusan membuat Duke menoleh.
"Skylee, tidak sayang" Ujar Duke masih dengan pendiriannya.
"Please, dad. Aku mohon. Atau daddy bisa mengirim bodyguard ke rumah untuk jagain aku. Semuanya aman kok" Ucap Skylee membujuknya lagi.

"Tidak, Skylee. Tidak aman. Tidak ada yang aman. Daddy lebih tau" Kini Duke menahan emosi untuk tidak memarahi Skylee karena bersikukuh untuk pulang ke rumah.
"Tapi kan-" Omongan Skylee terpotong
"Selama di Boston, kamu menjadi gadis yang keras kepala?" Ucapan Duke barusan sukses membuat Skylee terdiam.
"I'm Sorry.." Ucap Skylee menunduk, mulai merasa bersalah.

"Daddy hanya mau kamu aman, nak" Ucap Duke dengan pelan lalu mengusap kepala Skylee dengan lembut.
"Iya dad.. Maaf" Ucap Skylee
"Ayo ke mobil" Ucap Duke, Skylee pun mengekorinya dari belakang. Tentu ia masih menggerutu.

"Ada apa sih? Kenapa daddy sekhawatir ini dengan ku. Sifat Daddy gak berubah. Padahal aku baru saja sampai di kota ini. Kenapa daddy bersikap sama saja seperti dulu di saat umur ku 12 tahun? Apa sih yang daddy takutkan? Aku udah dewasa!" Gumamnya

🌧️

Skylee masuk ke ruangan ayahnya itu dan langsung duduk di sofa. Duke benar, sofa nya jauh lebih besar, membuat Skylee jadi lebih nyaman disana.
"Masih lelah? Mau tidur?" Tanya Duke sambil duduk di kursi kerjanya
"Ya aku rasa aku mau tidur, dad" Balas Skylee, ia akui ia mengantuk.
"Baiklah" Ujar duke sambil beranjak mengambil sebuah selimut khusus yang ia sediakan untuk putrinya. Ia pun menyelimuti Skylee. Tak lama kemudian, gadis itu terlelap.

He Is My Daddy [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang