Setelah kejadian semalam, sekarang ini adalah hari dimana Pamera Karya Seni siswa digelar di sekolah. Aku tidak begitu merasa tertarik untuk melihat lihat pameran itu, karena Allison sedang dalam kondisi yang tidak tahu aku harus menyebutnya apa. Itu adalah hal teraneh yang pernah dialami oleh keluargaku. Aku berangkat ke sekolah dengan teman-temanku naik sepeda, aku tidak diantar ke sekolah oleh ayahku karena ayahku ada urusan pekerjaan selama sebulan di luar kota.
Aku keluar rumah dan Josh, Emely sudah menungguku. Tapi... kemana Sam? Dia tidak bersama Josh dan Emely. Apakah mungkin dia sudah berangkat ke sekolah meninggalkan kami para sahabatnya. Kami tidak kerumahnya tapi langsung menuju ke sekolah. Adikku Gaby dia sudah berangkat dengan temanya, Sarah. Di perjalanan ke sekolah aku terus terpikir oleh Allison. Semoga saja dia membaik.
Saat tiba di sekolah, kami menuju kantin terlebih dahulu karena hari ini tidak ada kegiatan berlajar mengajar. Hari ini hanya khusus untuk kegiatan Pameran Karya Seni. Kami bergumam di kantin sambil bercanda gurau.
Aku : "Kemana Sam? Kenapa Dia Tidak Berangkat Dengan Kita Naik Sepeda?"
Emely : "Untuk Apa Kau Menanyakan Anak Keras Kepala Itu, Dany?"
Aku : "Tidak Tahu Aku, Hanya Saja Aku Terus Terpikir Oleh Cincin Yang Dibawanya Dari Ruangan Di Lantai 5 Kemarin"
Josh : "Apa Dia Sakit?"
Emely : "Entahlah, Apa Sebaiknya Kita Mencarinya Dulu?"
Aku : "Ayo Kita Cari Dia!!!"
Aku dan Emely langsung lari mencari Sam.
Josh : "Hey, jangan tinggalkan aku, Tungguuuuuu !!!!"
Usaha mencari Sam tidak membuahkan hasil, kami putuskan untuk melihat lihat Pameran Karya Seni di lantai 5. Suasana di lantai 5 sangat ramai tidak sama seperti terakhir aku kesini kemarin. Kami menghabiskan banyak waktu di pameran. Namun ruangan karya seni Allison tertutup. Kami para siswa tidak diperkenankan masuk kesana.
Hari semakin sore, kami sedang berada di taman depan sekolah. Banyak orang sudah meninggalkan sekolah, artinya lantai 5 sekarang sudah sepi. Dan ternyata benar saja, lantai 5 menjadi sunyi dan menjadi sangat dingin. Aku dengan berani memutuskan untuk masuk ke ruangan karya seni Allison . Ya, hanya aku sendirian, karena Josh dan Emely tidak mau menginjakkan kaki di lantai 5 lagi setelah sepi. Kubuka pintu itu perlahan, kulihat karya seni Allison masih tertutup oleh kain putih. Suasana di dalam ruangan ini sangatlah lembab. Kubulatkan tekat untuk membuka kain putih itu. Dan ternyata Allison memuat lukisan dengan gambar 2 cincin emas yang sama seperti yang kulihat di jarinya dan di jari Sam, seketika jendela di ruangan ini terbuka dan mengarah ke lapangan olahraga. Dan kuliaht Sam dan Allison berdiri berdampingan di tepian danau melihat kearahku. Namun.... siapa wanita tua yang ada di belakang mereka?....aku langsung terkejut dan tercengang. Aku lari keluar dari ruangan itu dan langsung menuju ke bawah untuk memanggil Josh dan Emely.
Aku : "Teman-teman kemarilah!!!" (Berteriak lantang)
Josh : "Kau kenapa Dany?"
Emely : "Ada apa denganmu? Apa kau menemukan Sam?"
Aku : "Tidak hanya Sam"
Josh : "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti!"
Aku : "aku melihat Sam dan Allison di tepian danau dengan seorang wanita tua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Injurious
ParanormalKisah sebuah keluarga Rivers yang awalnya hidup dengan tenang, akhirnya di hadapkan dengan teror makhluk supranatural yang menghantui anak pertama keluarga Rivers yaitu Allison. Allison tak sengaja menemukan sebuah artefak di dalam sekolahnya. Makhl...