3. Nightmare

996 69 2
                                    

Aku mendongak ke atas, ternyata dia Sehun! Argh, salah aku apa sih! Berhubungan sama cowok ini!

"Terus apa yang kudu aku lakuin? Nyuciin bajumu?" Tanyaku sambil ikutan teriak-teriak

"Udah sini ikut aku sekarang!" Tanganku tiba-tiba ditarik. Aku nggak tau diajak kemana sekarang. Ini mau kemana? Aku kenapa ditarik-tarik? Aargh!

"Kamu mau ngajak aku kemana?" Aku masih meronta-ronta "lepasin nggak?! Aku bisa jalan sendiri kali!" Teriakku pada Sehun

"Bisa diem nggak sih?! Udahlah kau diam aja!" Tangan sehun makin erat

Gak lama, aku ditarik Sehun di sebuah tempat. Dia memasukkan sebuah kode, dan sidik jarinya.

"Haee! Tempat apa ini!" Tanyaku sambil berteriak

"Diam! Atau aku akan membunuhmu!" Jawabnya datar

What? Mem..bu..nuh..ku?

"Aaaaaaaakkh~ jebal, don't kill me" aku mulai menangis

"Tidak ada yang bisa mendengarmu, percuma saja. Ruangan ini kedap suara" tiba2 tangan Sehun menarikku, aku berdiri tepat didepannya. Tepat berhadapan

Aku bertatapan cukup lama. Wajah kami semakin dekat. Mungkin hanya berjarak beberapa senti saja. Aku dapat merasakan hembusan nafasnya yang memburu.

"Aish! Sehun-ssi! Jebal!" Aku harus sadar, aku sedikit meronta-ronta

"Ada apa ini?" Tiba-tiba sebuah suara terdengar. Sehun langsung mendorongku hingga jatuh

"Ani hyung, aku sedang menghukum anak ini" jawab Sehun mengacungkan jari telunjuknya kepadaku

"Siapa dia?" Tanya sebuah suara baru lagi

"Hye-Ra, Amelia Hye-Ra" jawab Sehun

Mampus. Aku hanya bisa menutup mataku. Aku takut. Apa yang harus aku lakukan? Mereka siapa?

Tiba-tiba tubuhku diangkat seseorang. Aku didudukan disebuah kursi. Tapi aku tidak ingin melihat sekelilingku. Aku takut akan perkataan Sehun yang tadi, mem..bu, ah sudahlah

Saat diangkat, aku mendengar beberapa namja sedang merencanakan sesuatu, aku tidak begitu mendengarnya. Karena sepertinya aku dibawa ke ruangan lain! Ah Jinjja~ eotteoke~

"Bukalah matamu Amelia, kami tidak akan melakukan apapun. Sehun memang keterlaluan" suara itu, lembut sekali

"Ne" aku membuka mataku. Didepanku. Yap tepat didepanku terdapat 11 namja. EXO. Tapi kenapa 11?

"Hyung, aku ingin dia menjadi manager kita! Selama 1..2..3.. 3 bulan!" Sehun berbicara dengan nada datar, namun sepertinya ia bahagia

"Sehunnie!" Teriak namja cantik, ah, ani, dia kembar, dia kembaran Sehun?

"Hyung!" Sehun membalas teriakan namja cantik itu

"Both of you, shut up" kata namja lain yang aku tahu, dia bernama Kris. Karena aku dapat membaca name tag nya. Bertuliskan Alfabet, tidak seperti yang lainnya. Oh, tidak, satu lagi, Tao.

"Aku bersalah sampai sebegitu beratnya kah?" Tanyaku tiba-tiba. Dan seketika 11 namja itu melihatku dengan tatapam tajam

"Kau tidak tahu siapa kami?" Tanya Tao, ya Tao, dengan lingkaran hitam dimatanya yang terlihat, menakutkan.

"Ne! Siapa sih yang nggak tahu kalian! 12 namja anak dari 12 pemilik yayasan terbesar! Dan kalian sepertinya penguasa di sekolah ini!" Jawabku "dan kalian sangat menyebalkan" kataku sedikit mengecilkan volume agar tidak bisa terdengar oleh mereka.

"Apa! Hyung! See! Dia mengejek kita!" Kata Sehun. Dia cute, tapi sangat sangat menyebalkan!

"Iya hyung! Dia harus diberi pelajaran" Tao mendukung Sehun. Dasar sialan.

"Kau berani, aku suka itu. Hyung, sesungguhnya kau harus memberi pelajaran kepada dia" tiba-tiba suara namja baru ini muncul, smirknya, mungkin bisa membuat wanita-wanita meleleh

"Apa yang harus aku lakukan! Cepat aku ingin keluar dari sini!" Jawabku ingin berdiri tapi seperti ada yang menahanku dari belakang

"Tidak secepat itu Amelia" kata seorang cowok yang tiba-tiba menahanku. Aku melihatnya, dia Chen.

"Hyaa!! Jangan mentang-mentang kalian ber-12 adalah anak dari 12 yayasan terbesar di sekolah ini kalian bisa berlaku seenaknya kepadaku!" Aku teriak didepan mereka

Tiba-tiba mereka melihatku dengan tajam. Seperti menusuk hati. Tadi tatapan namja dengan smirk yang bisa bikin cewek satu sekolah meleleh, sekarang menjadi seperti serigala yang akan menangkap mangsanya. Tadi Sehun yang menatapku biasa namun sekarang seperti ia menaruh kebencian kepadaku. Matilah aku.

Seseorang yang aku ketahui bernama Kris menghampiriku. Dia terlihat cool, tapi kemarahannya tetap terlihat.

"Mati kau" bisiknya ke telingaku

Deg. Mereka semua berdiri. Aku mencoba berdiri dan berlari ke arah pintu, tapi telat, Tao sudah menangkapku lebih dulu.

"Lepaskan! Aku harus masuk kelas!" Jawabku

"Tenang saja, Chen tadi sudah membuat surat ijin tidak masuk kelas" jawab seseorang yang pandangannya lebih menakutkan diantara mereka semua

Aku didudukkan kembali, namun sekarang mereka sudah melingkari aku. Aku harus bagaimana? Matilah aku!

-------------
Haiii, maaf kalo agak absurd yaa, part selanjutnya bakal di update! Thankuuu udah baca! Comment and Vote yaa ;)

a.i

XOXO (Hugs and Kisses) (Paused)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang