Laurenia Hertina gadis berusia 17 tahun yang tidak mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya, lantaran orang tuanya yang hanya menginginkan satu anak.
Lauren menjalankan hidupnya dengan mandiri dan berharap usaha 'survive' nya akan berhasil sam...
* * * "Aku pulang, hai mbok" Lauren membuka headset nya setelah melihat mbok yang menyambutnya,
"Lauren udah pulang.. makan dulu ayo.."
"Enggak ah mbok gak nafsu"
"Enggak! Kamu punya maag ntar sakit perut ayo makan mbok udah masak masa gak dimakan"
Lauren masuk ke dapur dengan tas yang masih ditentengnya, hari ini dia mendapat teman baru, tapi hanya saja pikiran nya dihantui dengan sesuatu yang dia tidak mengerti,
"Heh Lauren, itu tas nempel aja taruh tas dulu atuh mikirin apa sih?"kata mbok Suti yang sedang mengambil piring untuk Lauren
"Gak tau juga mbok, kayak ada yang ganjel gitu di otak bingung"
"Ya udah taruh tas aja dulu sana terus makan eh ganti juga bajunya besok masih dipake kan?"
"Iya mbok"
Lauren langsung beranjak kekamarnya untuk menaruh tas dan mengganti bajunya lalu mengikat rambutnya ke model messy bun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lauren menggantung pakaian nya dan bergegas ke dapur, "Oh eh hai ma"
Mamanya yang disapa sedang berdiri di depan dispenser. hanya menoleh. Mengangguk. Dan fokus kembali ke air yang jatuh ke gelasnya.
"Ayo Lauren makan" kata mbok Suti yang sudah mempersiapkan makanan untuknya,
Lauren duduk di meja makan sambil melihat mamanya yang pergi meninggalkan dapur tanpa melihatnya
"Mau ditemenin gak makannya?" Tanya mbok Suti "atau lagi mau sendiri?"
.Miris.
Lauren hanya menatap piringnya. Pembantunya bisa lebih menunjukan sosok ibu dari pada orang yang melahirkannya.
"Hussh.. Lauren mbok nanya loh mikirin apa sih"
"Eh.. mbok udah makan belum?"
"Sudah mbok mah sudah makan dari tadi"
"Oh kalau begitu aku makan sendiri aja deh mbok lagi pengen sendiri"
Mbok Suti yang menatapnya tahu pasti ada yang menggangu pikiran anak Gadis di depan nya ini
Tapi dia juga tahu Lauren tidak suka ditanya saat dia sedang ingin sendiri jadi, Lauren ditinggal merenung di dapur.
Tapi itu tidak membuat Lauren sedih karena Lauren tahu mbok Suti mengerti. Dan dia sudah terbiasa
Sendiri.
* * *
"Aku pulang maaa!!" Susan melangkah kan kaki nya kedalam rumah dengan menenteng dua tas belanjaan,
"Hai sayang, wah beli apa ini?"
"Baju ih mama harus liat gaun yang aku beli bagus banget warna merah" kata Susan yang baru duduk di sofa sebelah mama
"Mana mana mama liat"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ih iya bagus, buat mama mana?"
"Hehehe mama gak minta.."
"Terus itu tas satu lagi buat siapa?" Tanya mama menunjuk tas belanjaan putih diatas meja
"Buat temen baru aku ,besok dia ulang tahun terus dia kayak bilang dia suka banget hoodie yang dia pernah liat gitu tapi gak dibeliin, Ya udah kubeliin aja, baik soalnya aku ma" kata Susan yang hanya cengengesan
"Ouw, siapa namanya?" Kata mama sambil merapikan gaun yang tadi di keluarkan
"Sera. baik anaknya, tukang gosip sama kayak aku hehe"
"Gosip emang baik?"
Susan dan mama langsung menengok ke Lauren yang mendengar pembicaraan mereka, "kalau dia tukang gosip berarti dia gak baik lah" kata Lauren sembari berjalan ke kamarnya sambil meneguk minuman ditangannya,
"Ish tuh anak apaan sih ma"
"Biarin aja gak usah dipikirin eh ngomong ngomong...."
Mama dan Susan melanjutkan pembicaraan mereka sedangkan Lauren berdiam di kamarnya.
Berpikir
Mereka yang sedang tertawa diluar bisa melepaskan semua isi dalam hatinya sedangkan Lauren yang hari demi hari terus menumpuk cerita ceritanya sendiri.