part 2

21 1 0
                                    

Oh ya, namaku Salsabila Valeria teman temanku biasa memanggi ku bila. Aku murid SMA kelas dua jurusan IPA, kalian pasti berpikir aku murid yang pintar kan, sebenarnya tidak juga kadang aku juga suka mencontek PR, yah namanya juga pelajar.

Dan dia yang aku maksut namanya Bagas Adi Putra, teman temannya bias memanggil nya Putra tapi sebenarnya aku lebih suka dia dipanggil Bagas, karena bagiku nama Putra terlalu pasaran.

Aku juga punya sabahat namanya Dira. Dira adalah sahabatku dari SMP, entah kebetulan ada memang sudah takdir aku dan Dira selalu satu kelas, dari situlah kita menjadi sangat dekat. Dira sebenarnya gadis yang baik, tapi kadang aku sedikit tidak suka dengan sifatnya yang manja, walau kadang aku sudah sering bilang untuk membuang sifatnya yang manja itu tapi dia tidak pernah merubahnya, aku hanya takut sifatnya itu akan memunculkan masalah di masa depan.

Yah walau begitu dia tetap sahabatku bukan.

🍒🍒

Hari ini hari senin, seperti biasanya hari senin kami melaksanakan upacara bendera walau sebenarnya kami semua sangat malah untuk mengikuti upacara, namun mau bagaimana lagi guru bk kamu bahkan sudah berkeliling untuk menyuruh para murid nya kelapangan.

Setelah aku dan Dira sampai di lapangan, aku mencari barisan kelas kami tapi saat ku lihat tidak ada satu pun yang mau baris di barisan paling depan, aku heran dengan teman sekelas ku mengapa mereka tidak mau baris di barisan paling depan, kalo alasan mereka karena panas bukan kah semuanya juga terkena sinar matahari kecuali kalo mereka membawa payung, baru mungkin tidak kepanasan.

Aku menghelakan nafas, akhirnya aku maju dan baris di barisan paling depan diikuti Dira dibelakang dan juga teman-teman ku yang lain.

Upacara berjalan lancar, saat pertengahan upacara aku merasa terik matahari semakin menyengat dan itu membuat berkeringat.

Saat aku mencoba menutup mata sebentar untuk menghalangi terik matahari yang menerpa wajah terutama mata ku, dan saat aku masih menutup mata aku merasakan terik matahari tidak lagi menerpa wajah ku, ku coba membuka mataku dan aku terkekejut melihat punggung seseorang karena dia lebih tinggi dari aku jadi dia cukup menutupi sinar yang tadinya menerpa wajah ku,
dan saatku amati lagi teryata dia adalah Putra.
Aku tersenyum kecil dibelakang putra, kalau setiap upacara begini aku pasti selalu suka.

Tiba-tiba Dira bertanya dari belakang "kenapa putra ada di depan? "
Aku terkejut dengan pertanyaan nya, dan aku menoleh lalu hanya mengelelengkan kepala.

"Padahal kan di depan sangat panas, aku saja rasanya ingin lari kebelakang"
"Jangan curhat, bentar lagi selesai kok"
"Aku berharap upacara bendera dihapuskan dari negara ini"
Aku hanya tersenyum mendengar ocehannya.

Aku kembali melihat kedepan, aku tau dia sangat kepanasan karena semakin siang terik matahari semakin panas,ku coba tengok kebelakang dan aku melihat teman-teman nya semua berada di barisan belakang bahkan aku bisa mendengar keluhan mereka tentang terik matahari yang semakin panas tapi mengapa dia malah pindah di barisan paling depan, atau mungkin itu karena aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang