Malam ini bagai malam penuh sambaran kebesaran sang raja petir.
Peri pemercik cinta bingung, menyesal, gagal dan kacau.
Semua bermula saat insan yang lain datang didampingi sang penguasa petir.
kami berbicara empat mata.
"Aku menaruh hati pada insan yang sendang kau comblangkan itu, bahkan. Kami sudah menarik janji, lalu. Mengapa engkau memercikan mateku dengan insan yang lain? Apa salahku?" cecar sang insan lain.
Bagai tertimpa batu raksasa tubuh ini hendak ambruk karenanya.
"Sekarang dua insan yang kau coblangkan itu sudah melangkah terlampau jauh hingga melampauiku."
Seketika lumpuh karena ucapannya.
"Bodohnya aku tak bisa melepas bayang sang insan itu. Aku tak akan percaya cinta itu semua hanya omong kosong"
Raga ini seketika ingin dijemput ajalnya karena kesalahan yang diperbuat
-Peri pemercik cinta yang gagal
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Out
PoetryDiperuntukkan bagi penikmat puisi, sajak, quotes Cover bukan milik penulis.