kamu

5 0 0
                                    

pagi yang indah, saat itu langit tidak berawan seperti biasanya.angin berhembus menyegarkan membawa kenikmatan seperti alam surga. Burung-burung berterbangan bagaikan dunia milik mereka,ku duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan jendela di hidangkan beberapa menu makanan kesukaanku di atas meja.

"Pagi Bu", kata Hasan dengan semangat pagi dengan memakai seragam rapi putih abu. "Ayo cepat makan nanti kamu bisa terlambat ke sekolah"kata ibu sambil mempersiapkan makanan untuk anaknya tercinta. "Baiklah Bu, Aku sekarang sudah besar tidak lagi Ibu manjakan seperti dulu lagi" kata Hasan.

"Baiklah, tapi coba tebak apa yang ibu buatkan untuk kamu?"ujar ibu.

"Gak tau?, ini makanan kesukaanmu ayam kentucky". Dengan lahapnya Hasan makan. Terima kasih banyak bu."

"Bu aku berangkat dulu ya" kata Hasan

"iya nak Hati-hati"

lalu hasan mengendarai motornya dengan kecepatan 80 km/jam jalanan mulai lama semakin ramai jam telah menunjukan waktu 6.45 dan hasan pun belum sampai sekolah karena terjebak macet di jalan, kenapa harus macet sekali hari ini mana lagi aku harus cepat sampai ke sekolah atau tidak pintu gerbang sekolah akan di tutup oleh satpam. Sesampainya di sekolah entah aku bermimpi atau tidak aku bertemu dengan seseorang bidadari bertubuh tidak terlalu tinggi , dan cantik, "siapa gadis itu" lalu Hasan pun menampar dirinya, "aduhh....benar ternyata ini bukanlah sebuah mimpi.

Kau yang datang tawarkan bahagia harumnya bunga terbuncah terbaca aku ingin meraihya merangkai kata-kata menjadikannya jelas terpadu beri penghayatan dari tiap kata yang kuucap tapi entah ini apa namanya yang berkecamuk dalam dada hingga kau mampu mengubahku benarkah ini cinta?

Bel berbunyi menandakan waktu masuk ke kelas telah tiba, hari yang sangat panas ku duduk di sebuah kursi sekolah bersama teman-temanku dan menceritakan hasil pertandingan bola semalam antara Real madrid Vs Barcelona, kau datang dengan senyuman manis yang kau pancarkan dari wajahmu kini melebur bagaikan menjadi satu gugusan bintang terindah di angkasa membawa terbang segala angan dan cita cinta. Lalu aku mengikutinya tiba-tiba jatuh sebuah buku yang di bawa gadis tersebut, lalu aku mengejarnya dan menyapanya "Haii... ini buku kamu kan?" lalu gadis tersebut menoleh gadis karena selama ini dia tidak pernah berbicara dengan siapapun karena kejadian dahulu yang membuatnya tidak akan pernah ingin berbicara dengan siapapun, lalu gadis tersebut mengambil dan tersenyum lalu meninggalkan Hasan sendiri di lorong sekolah. Waktu terus berjalan tak terasa waktu begitu cepat bagaikan awan di langit yang berhembus dengan cepat dan mengepul menjadi satu. Waktu jam pulang telah tiba di saat itu aku melihat gadis tersebut di depan gerbang sekolah dan awan yang mengepul menjadi satu memberikan sebuah rintik-rintik air yang membasahi bumi.

"Hei, sampai kapan Kamu akan berada di sana menunggu jemputan? ayo ikut denganku."

lalu gadis itu berbicara "tidak aku akan menunggu jemputan ku sebentar lagi akan datang." "baiklah aku akan menemanimu hingga kau di jemput." 3 jam telah berlalu meninggalkan keheningan tiba-tiba hujan turun. Lalu Hasan pun bergegas mengambil motornya dan siap untuk mengendarai.

"Ayo cepat naik, nanti kau malah jatuh sakit". ujar Hasan, karena hujan semakin deras dan tidak ada harapan lagi jemputan akan datang akhirnya gadis itu mau. "Pegangan yang erat nanti kau terjatuh"lalu tangan gadis itu melingkari tubuh Hasan dan melaju dengan cepat mengantar Gadis itu pulang, "dimanakah rumahmu?kata Hasan. Lalu gadis itu menjelaskannya panjang lebar. Hingga akhirnya sampailah di suatu tempat yang hening di sebuah kota bagai tidak ada kehidupan sama sekali orang-orang tidak ada saling menyapa, yang terdengar hanyalah sebuah rintikan-rintikan hujan yang menetes. Sampailah di sebuah rumah yang mewah, "terima kasih, telah mengantarku pulang"kata gadis tersebut dan tiba-tiba "hatchii gadis tersebut terkena flu,"astaga kamu sepertinya terkena flu cepatlah masuk ke dalam rumah nanti semakin parah, lalu gadis itu mengangguk dan lalu masuk ke rumah. Hasan pun lupa untuk menanyakan siapa nama gadis itu,"haduh Aku lupa menanyakan namanya tapi tidak apa yang terpenting sekarang aku harus secepatnya pulang sebelum ibu marah"dengan cepat Hasan pun pulang ke rumah. Hujan semakin lama semakin deras Hasan pun sampai di rumah basah kuyup lalu Ibu menghampiri dan terkejut.

"Astaga Anakku kenapa kamu basah begini, kalo sedang hujan kamu bisa berteduh sebentar."

"hehe iya Bu maaf, tadi aku mengantarkan teman aku pulang lalu karena sudah terlanjur basah kuyup lalu aku pun pulang ."

"Teman atau teman?''kata ibu penasaran

"Teman kok Bu"sambil tersenyum-senyum sendiri

"Iya sudah sana!, kamu ganti baju dan segera bersiap-siap bantu ibu untuk makan malam kita nanti"

"siap bu..."

suara rintikan hujan mengetuk kaca jendela, hari di mana senja hilang tak terlihat karena tertutupnya oleh awan dan suara petir yang menggelegar menakutkan sebagian orang dan anak-anak kecil yang terbiasa berkumpul untuk bermain, kini tak ada satupun yang datang karena takutnya suara petir tersebut hingga hari pun yang semakin gelap.

my love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang