#1

342 22 2
                                    

Keina Alicia Devara. Remaja berusia 18 tahun yang baru saja memasuki bangku kuliah semester pertama. Ia anak kedua dari dua bersaudara. Ia mempunyai kakak laki-laki bernama Fathur Raga Denandra yang berusia tujuh tahun diatas Keina.

Keina dan kakaknya ialah anak yatim-piatu. Ibu nya telah meninggal dunia saat Keina baru berusia 5 tahun karena sakit. Dan tak lama setelah Ibu nya meninggal, sekitar 4 bulan kemudian ayahnya juga ikut menyusul sang istri menghadap ilahi karena mengalami kecelakaan.

Perasaan Fathur saat itu hancur, harus menerima kenyataan diusianya yang baru menginjak 12 tahun kehilangan kedua orang tuanya. Berbeda dengan Keina, keina yang saat itu masih berumur 5 tahun belum merasakan kesedihan yang begitu mendalam seperti yang dirasakan Fathur, karena ia menyangka Ibu dan Ayahnya sedang tertidur pulas di rumah yang berbeda.

Fathur dan Keina kini tinggal berdua di rumah peninggalan kedua orang tuanya. Mereka sama sekali tidak ingin pergi dari rumah itu ataupun berniat menjual rumah tersebut, karena rumah itu memiliki makna yang sangat berarti bagi Fathur dan Keina.

"Keii!! Bangun! Udah siang, nanti telat ke kampus nya" kata Fathur sambil mengetuk kamar Keina keras

Keina pun membuka matanya perlahan. Dilihatnya langit-langit kamar dan kedua mata nya pun perlahan begerak menuju arah jam dinding yang menggantung di kamarnya dan ternyata jam dinding itu menunjukkan pukul 2 pagi

"Keii!! Udah bangun belum sih?cepet nih Kakak udah buatin kamu sarapan." Kata Fathur kembali membangunkan Keina dari balik pintu

Merasa terganggu dengan ucapan kakaknya yang telah mengganggu jam tidurnya, Keina pun beranjak dari tempat ternyamannya (read: kasur) dan membuka pintu kamar yang ia kunci.

"kenapa sih harus banget bangunin aku sepagi ini? Orang lagi enak-enak tidur diganggu aja, rese banget sih kak." Tanya Keina kesal dari balik pintu kamar yang hanya menampakkan bagian wajahnya keluar dari pintu dengan keadaan mata 5 watt nya (read: merem-melek matanya)

"Ckckck..Bangun, Kei. Sadar. Jangan kebanyakan tidur makanya. Ini udah jam 06.45 kamu bilang masih pagi? Emang kamu mau berangkat kuliah jam berapa?" Ucap Fathur seraya mengacak-acak rambut adiknya itu.

Keina pun berusaha mencerna perkataan kakaknya itu. Setelah ia berhasil mencerna kata-kata kakaknya itu, ia baru sadar bahwa jam dinding di kamar nya itu sudah lama mati dan belum diganti baterai jam nya, Keina pun menjadi panik

"Hah? Serius? Udah jam 06.45?"

"Seratus rius buat adik kesayangan Kakak" jawab Fathur santai sambil memperlihatkan jam yang tertera di lockscreen HP nya.

Mata Keina seketika membulat. Bagaimana bisa perkuliahan dimulai jam 07.30 pagi sedangkan Keina jam 06.45 baru bangun dari tidurnya yang lelap. Sedangkan perjalanan dari rumah ke kampus membutuhkan waktu sekitar 40 menit itu juga jika perjalanan lancar tanpa hambatan. Keina pun menjadi panik. Ia pun bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk kuliah.

*skip*

Setelah selesai bersiap-siap, Keina pun menuju keluar rumah. Menghampiri sang Kakak yang biasa menjadi supir kemana saja Keina pergi.

"Kakak mau kemana?" Tanya Keina heran

"Anter kamu lah, emang mau kemana lagi?"

"Hah? Naik Bacan?"

"Iya, emang mau naik apa lagi?"

Perlu kalian ketahui Bacan merupakan singkatan dari Baby Cantik, sebutan untuk motor tua milik Fathur yang masih ia rawat dari dulu ia duduk di bangku SMP hingga saat ini. Bagi Fathur Bacan adalah kekasih pertamanya. Bacan selalu menemaninya berkeliling kota saat ia sedang merasa senang dan sedih.

Andai Aku Tak MengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang