#5

46 7 0
                                    

"Eh, maaf-maaf Nak."

Ucap Nia, Mama Refy, menabrak seorang anak perempuan di depannya, yang ternyata perempuan itu ialah Keina.

"Hmm..iya gak apa-apa Bu. Saya yang harusnya minta maaf, karena gak liat ke depan." jawab Keina membungkukkan badan sopan

Nia terdiam beberapa detik melihat wajah Keina sekilas, sebelum akhirnya kembali berjalan menuju mobil nya di parkiran.

Mata Keina melihat ke arah sebuah gelang tangan berwarna silver yang terjatuh di lantai. Ia mengambilnya dan mencoba untuk mengejar wanita yang menabraknya tadi berjalan ke arah parkiran.

Maksud hati ingin mengembalikan gelangnya secara langsung, namun niat itu diurungkan Keina karena melihat wanita itu berbicara serius dengan Refy.

"Mamah ngapain sih kesini?!" ucap Refy kesal

"Justru Mamah yang harusnya nanya itu sama kamu. Kenapa jam segini kamu ada di parkiran? Kamu mau bolos? Dan sejak kapan kamu ada disini? Pas Mamah datang, Mamah gak lihat kamu ada disini." kata Nia, Mamah Refy.

Refy membuang mukanya sebentar sebelum kembali menatap Mamah nya itu.

"Aku diskors. Dan Mamah nanya sejak kapan aku disini? Sebelum Mamah datang, aku memang udah ada disini, Mah. Cuman Mamahnya aja yang sibuk dengan gadget, yang ngebuat Mamah gak melihat keberadaan aku disini." jawab Refy ketus

Nia terkejut mendengar jawaban dari anak semata wayangnya itu. Ia tak habis pikir dengan tingkah laku anaknya yang semakin hari semakin tak sopan padanya.

"Apa kamu bilang? Kamu diskors? Kok bisa? Jangan bilang kalau kamu membuat masalah di kampus?" tanya Nia

"Iya. Kenapa?" jawab Refy tanpa rasa bersalah

"Ya ampun, Refy. Kamu masih bisa jawab pertanyaan Mamah dengan 'kenapa?'. Kamu tau kan kalo kamu itu anak dari pemilik kampus ini. Bagaimana bisa kamu melakukan sesuatu yang dapat merusak citra kampus? Mau ditaruh dimana muka Mamah ini, Ref? Kalau sampai berita masalah kamu ini nyebar keluar kampus, orang-orang diluar sana dan teman-teman Mamah pasti akan mencap buruk kampus kita karena kelakuan yang kamu lakukan." kata Nia memegang dahinya yang mulai mengkerut itu

"Gila ya. Mamah masih sempet-sempetnya mikirin orang lain yang belum tentu orang itu akan berpikiran seperti apa yang Mamah pikirkan. Aku ini anak kandung Mamah, tapi kenapa sih Mamah selalu mentingin orang lain dibanding perasaan anaknya sendiri? Aku hancur begini juga karena Mamah!" teriak Refy

*plakk!!*

Mamah Refy yang tak terima dengan ucapan Refy pun menampar Refy tepat di pipi kanannya. Tamparan itu keras dan memperlihatkan bekas merah bentuk telapak tangan di pipi Refy. Keina yang saat itu berada di seberang Ibu dan Anak itu hanya bisa terpaku diam mencoba untuk tidak ikut campur dengan masalah yang mereka berdua hadapi.

"Jaga ucapan kamu, Ref! Gak habis pikir ya mamah sama kamu, bisa-bisanya kamu bilang gitu sama Mamah!" ucap Mamah Refy murka, masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Refy sendirian di parkiran

Refy hanya diam menatap kepergian Mamahnya itu. Setetes air mata pun jatuh membasahi pipi kanannya. Ia mencoba menghembuskan nafasnya pelan. Setelah tenang, Refy pun masuk ke dalam mobilnya. Betapa terkejutnya Refy, melihat seorang perempuan berdiri sendiri di seberangnya dan sedang melihat ke arah dirinya. Refy pun memutuskan untuk keluar dari mobil dan menghampiri perempuan itu.

"Hadu, gawat nih. Kok gue jadi takut gini ya. Dia pasti bakal emosi banget ngeliat gue ada disini dan sempet nguping pembicaraan mereka tadi."
Jantung Keina mulai berdegup kencang melihat sorot mata Refy yang tajam itu semakin mendekat ke arah nya

Andai Aku Tak MengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang