Matahari pagi menembus jendela kamar yang ukurannya terbilang kecil itu, silaunya mentari tidak membuat penghuninya terbangun dari tidur nyenyaknya sebelum jam alarm justaway berdering dengan keras di sampingnya."aahh sudah jam 8!!!" jeritnya kaget, dengan tergesa ia membangkitkan tubuhnya meski harus sempoyongan menggerakkan tubuhnya yang lemas sehabis bangun tidur.
Rutinitas di kamar mandi ia lakukan dengan terburu-buru. Gadis itu merutuki dirinya mengingat kemarin malam ia baru bisa pulang ke asrama pukul 3 pagi setelah pekerjaan malamnya selesai.
"semangat Tsukuyo!!!" ucapnya menyemangati dirinya dipantulan cermin di depannya yang menampakkan wajahnya yang terlihat letih dan sedikit hitam di sekililing matanya. Hembusan nafas lelah keluar begitu saja dari mulutnya, ia harus menghadapi rutinitas berat yang ia harus lakukan setiap hari tanpa istirahat.
Ia membuka pintu kamarnya dan menatap kamar-kamar yang ada di asrama itu, dirinya tahu semua penghuni asrama pasti sudah berangkat ke sekolah meninggalkan dirinya sendiri di belakang, ia bahkan tidak sempat berinteraksi dengan mereka karena waktu yang tidak mengizinkannya, perlahan gadis bersurai pirang itu meninggalkan asrama menuju sekolah yang memang lokasinya tidak jauh dengan tempat tinggalnya.
Langkah kakinya terhenti memandang beberapa dekorasi menghiasi gerbang sekolah, siswa siswi ramai berkumpul di halaman sekolah dengan stage yang besar disana terdapat beberapa macam alat musik, disampingnya banyak stand-stand dan booth yang menjual beberapa aksesoris dan berbagai macam makanan.
Tsukuyo menghela nafas panjang di tempatnya yang masih terpaku,ia bersyukur keterlambatannya hari ini tidak membuatnya harus diomeli, ia merasakan firasat tidak enak dengan festival yang diadakan di sekolahnya. Tiba-tiba tubuhnya terdorong ke depan memecahkan lamunannya.
Seorang gadis menahan tawa melihat hasil dari perbuatannya itu "kau pantas mendapatkannya hahaa dasar jelek!" ucapnya menyeringai berlalu sambil menepuk kedua tangannya seolah baru saja menyentuh barang kotor.
Tsukuyo menunduk terdiam sembari merapikan seragamnya.
"kau tidak apa-apa?" suara seorang pemuda di belakangnya mengalihkan perhatiannya.
Tsukuyo mencuri pandang pemuda dibelakangnya yang bersurai hitam dengan bentuk poni aneh seperti huruf V.
"kau tidak apa-apa?" ulangnya lagi canggung.
Tsukuyo berpaling mengabaikan pertanyaan pemuda itu yang melongo bingung dengan sikapnya.
"semuanya sama saja!" gumam gadis itu .
Kakinya melangkah sepanjang lorong sekolah yang terlihat berbeda dari biasanya, sebagian gadis dan pemuda mengenakan pakaian tradisional dan kostum karakter sesuai dengan tema yang diusung kelas masing-masing. Tawa dan canda mereka terdengar oleh indera pendengaran Tsukuyo yang berusaha menghindar agar keberadaannya tidak disadari oleh mereka. Ada terbersit sedikit perasaan iri dalam hatinya melihat gadis yang tertawa ceria dengan mudahnya kepada lawan bicaranya apalagi dengan lawan jenis itu sangat berbeda sekali dengannya.
Setibanya di kelas Tsukuyo terhenyak beberapa gadis yang menghadangnya melipat tangannya didada terlihat menunggunya.
Gadis itu tersenyum miring "akhirnya kau datang juga!!"
Teman-temannya yang berada di belakangnya tertawa mengejek.
"sudah kita seret saja dia Mina-chan" usul gadis berambut sebahu dibelakang gadis yang bernama Minami itu.
Tsukuyo yang belum sempat mencerna maksud dari mereka itu tidak bisa melepas cengkeraman erat ditangannya, dirinya yang tidak seimbang karena ditarik oleh tiga gadis itu menjadi percuma untuk memberontak.
YOU ARE READING
Let Me Love You
FanfictionSakata Gintoki : "mampukah aku mencairkan hatinya yang dingin" Hijikata Toushiro: "aku ingin membuatnya tersenyum" Tsukuyo: "dua lelaki ini sangat mengganggu!" All Characters belong to Hideaki Sorachi Sensei.. Fanart by Mythi_Kana Don't like? don't...