Dia tidak seperti yang kamu bayangkan

5.2K 533 15
                                    

Haechan merasa pusing habis makan coklat pemberian Koeun yang ternyata coklatnya mengandung alkohol, maka habisnya lumayan banyak lagi.

"Sial, aku memakan coklatnya terlalu banyak."

Haechan menatap nanar kotak coklat yang mana isinya tinggal beberapa lagi. Coklatnya itu enak, makanya Haechan sampai banyak memakan coklat tersebut. Rasanya yang manis dan lembut menyelimuti indera perasanya. Terlebih lagi Haechan agak banyak pikiran, memakan coklat adalah obat untuk menghilangkan pikiran negatifnya. Akan tetapi, bukannya menghilang malah semakin banyak pikiran-pikiran negatif itu muncul dalam otaknya. Memikirkan tentang hubungan Mark dengan editornya yang cantik itu.

"Untuk apa aku memikirkannya? Tidak ada gunanya."

Bilangnya memang begitu, tapi semua pikiran itu terus saja bermunculan. Melihat kedekatan keduanya yang terbilang cukup dekat melebihi sekedar teman kerja saja membuat Haechan berspekulasi lain mengenai mereka.

Bahkan sampai tahu password apartemen Mark. Bukankah aneh jika mereka hanya teman kerja.

Pengaruh alkohol semakin memicu perdebatan dalam otaknya. Lain kali Haechan harus hati-hati memakan suatu makanan, terlebih lagi yang diberikan oleh Koeun.

"Mereka berdua berangkat bersama."

Sedikit demi sedikit Haechan merasa kesadarannya semakin berkurang. Dia melihat sekitar dan matanya tertuju pada kemeja biru muda yang Mark kenakan sebelumnya.

"Dia meletakkannya sembarangan."

Haechan mengambil kemeja tersebut, memandanginya cukup lama hingga tangannya tergerak untuk mendekatkan kemeja itu ke indera penciumannya. Wangi badan Mark yang tertempel dalam kemeja tersebut sangatlah kuat.

"Mark."

Mencium wangi Mark membuat kesadaran Haechan semakin menipis. Matanya sangat berat untuk terbuka. Selang beberapa menit kemudian, Haechan tertidur dengan kemeja Mark yang menyelimutinya.

***

"Haechan.. Haechan!"

Haechan terbangun karena seseorang menepuk pipinya. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali agar indera penglihatannya menjadi jelas.

"Mark."

Ternyata Mark sudah pulang, lelaki itulah yang barusan membangunkan Haechan dengan menepuk-nepuk pipi berisinya.

"Kenapa kau tidur disini?"

Setelah melihat sekelilingnya, Haechan sadar kalau dia tertidur di sofa ruang tengah. Seingatnya tadi dia memakan coklat pemberian Koeun yang ternyata mengandung alkohol, lalu kesadaran Haechan sedikit demi sedikit berkurang hingga tertidur di sofa.

"Aku ketiduran setelah makan coklat pemberian Koeun yang ternyata mengandung alkohol. Aku tidak tau dan menghabiskan banyak sekali coklatnya. Lalu, aku—"

Haechan tidak bisa melanjutkan kata-katanya begitu melihat kemeja biru muda Mark ada di kedua tangannya. Matanya membulat terkejut begitu ingatan dia yang mengambil kemeja itu dan menyelimuti tubuhnya dengan kemeja tersebut karena wangi tubuh Mark ada di sana. Dengan gerakan cepat dia melepaskan kemeja tersebut.

"Mark, ini bukan seperti yang kau lihat. Aku tadi mengambilnya karena kau meletakkannya sembarangan, aku mau meletakkannya ke keranjang cucian, tapi pengaruh alkohol membuatku pusing dan tertidur di sofa ini."

Pure RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang