kesialan memang akan selalu menghampirimu. mustahil jika hari-harimu tidak di temani oleh kesialan. contohnya pagi hari ini. seorang gadis dengan mata pandanya sedang melaksanakan hukuman karena keterlambatannya.
mau tidak mau ia harus membersihkan aula yang seluas lapangan sepak bola. di temani dengan pengawas. dan terlebih sialnya lagi, adalah musuhnya sendiri.
raut wajah sudah di tekuk setekuk-tekuknya. hati sudah mendongkol, tak ikhlas dan tak terima. tapi mau bagaimana lagi?
"sebelah sana belum di sapu tuh!"
"dek, yang benar dong nyapunya!"
"bisa nyapu gak sih?"
diam-diam sang gadis menggeram kesal. jika bukan karena ia adalah ketua osis, keadaannya mungkin sekarang sudah tercabik habis oleh si gadis.
setelah beberapa menit menyapu aula, sang gadis duduk di lantai dalam keadaan peluh yang bercucuran membasahi kerudung dan dahi.
yah, luntur deh sunscreen gua.
"nih,"
sebungkus tissue dan sebotol air mineral serta sebungkus roti isi tersodor di depan mata si gadis.
"buat siapa?"
pertanyaan bodoh keluar dari bibir si gadis yang lantas membuat sang ketua osis geram namun diam-diam gemas.
"ya, buat lu lah. ambil nih," dengan ragu si gadis menerima pemberian sang ketua osis.
pemuda yang sedang menyandang jabatan sebagai ketua osis tersebut ikut duduk disamping sang gadis.
"makan." basa-basi si gadis meminta izin permisi memakan roti isi pemberian sang ketua osis.
"hm,"
suasana hening hanya terdengar suara gesekan kemasan roti isi.
sang ketua osis tampak sedikit melirik si gadis yang masih sibuk mengunyah.
"makasih."
"hah?"
si gadis memutar bola matanya malas. merasa gengsi harus mengucapkan kata terimakasih pada musuhnya sendiri.
"makasih." ulang si gadis namun sedikit lebih keras dari sebelumnya.
"oh, sama-sama."
suasana kembali hening. keduanya diam. namun kali ini sang ketua osis memberanikan diri untuk memulai percakapan lebih dulu.
"pacar jovan?"
"UHUK!" si gadis terbatuk-batuk seakan di ketuk oleh pertanyaan sang ketua osis.
dengan sigap sang ketua osis membuka tutup kemasan botol mineral lalu memberikannya pada si gadis yang langsung diteguk setengah.
"gak. gua temannya." dengan masamnya si gadis menjawab.
"oh,"
"kenapa?"
"gak ada. emang gak boleh nanya?" sungut sang ketua osis tiba-tiba. sangat tidak sinkron dengan wajahnya yang santai.
"dih?"
"kok bisa telat?"
"nugas." jawab si gadis singkat sembari menyeka peluhnya menggunakan selembar tissue.
"orang pemalas kaya lu bisa nugas juga?" remeh sang ketua osis.
raut wajah serta perkataan sang ketua osis lantas membuat emosi si gadis tersulut.
"LU TUH YA, NYEBELIN BANGET JADI KETUA OSIS. MUSNAH SANA!" sungut si gadis yang sudah ingin mencakar wajah tampan pemuda disampingnya tersebut.
bukannya takut, pemuda tersebut malah tertawa geli karena merasa lucu tatkala melihat raut menggemaskan dari si gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
dandelion wish
Fiksi Penggemarharapan tinggi yang dibawa oleh angin bersama dengan bunga dandelion lalu terbang hingga menembus angkasa raya.