Cowo itu tertawa setelah membuka pintu nya dan ternyata ini di taman belakang sekolah
Aku masih menangis tanpa suara di situ dan saat dia melihat ku
"Heyy kau kenapa manangis apa aku menarikmu terlalu keras aduhh apa tangan mu terluka duhh masa sih atau jangan jangan kau mengira aku akan membawamu ke ruang guru atauu..."
"Kau ini jago ngerap yahh bicara yang benar dong " kataku
"Trus kenapa kau menangis" dia mulai panik lalu dia melihat tangan ku
"tangan mu kenapa kenapa banyak bekas luka gini kamu ngiris tangan mu?atau tidak sengaja ahh tidak mungkin kalau tidak sengaja aduhh ran kenapa sih ini ga di obatin lagi apa jangan jangan kamu....depresi?!! " dia menutup mulutnya
"Tuhh kan mulai ngerap lagi aduhh denger yaa aku tuh ini di cakar kucing karna tadi aku nemu kucing di depan rumah trus aku ga sempet obatin karna buru buru ke sekolah" aku langsung bernapas seperti orang yang baru saja lomba maraton
"Ouhhh gituuu" katanya datar
5 detik kemudian...
"Ehh tunguuu kau juga ngerap!" Seperti nya dia baru sadar
"Udah ah lupain ngerap ngerap an nyaa" kataku
"Yaudah yuu" dia narik tangan ku lagi
"Aww woyy jan di tarik"-aku
"Ehh duhh maapin aku lupa hhe yaudah disitu ada kursi ayo duduk "
Aku nurut aja sih nah pas duduk dia ngeluarin sesuatu dari sakunya dan ternyata itu obat luka
"Hah kamu bawa obat luka?"aku heran karna kenapa coba cowo yang penampilan nya kaya badboy swag gini bawa bawa obat luka
"Buat jaga jaga aja sih hhe"-dia
"Omong omong kita belum kenalan tau nama mu siapa?" Dia bertanya sambil mengobati luka ku
"Aku ran......trus kamu nya?" Kataku
"Masa kamu gakenal aku sih" katanya sambil terus fokus ke luka ku
"Hah maksud kamu" aku bingung lagi
"Kata sela aku tuh cowo yang lumayan terkenal soalnya walau sering bolos aku ganteng cool kadang irit ngomong kadang rusuh"katanya
"Ko pd banget ni orang" batin ku
"Namaku junata adimas rami panggil aja jun dan ran mulai hari ini kita temenan yahh" dia tersenyum sangat manis dan tanpa aku sadari pipiku memerah
"Eumm hhe iya jun" kita berjabat tangan
"Ran pipi kamu kenapa" dan aku mulai sadar pasti pipiku udah kaya tomat merah
"Ehh eumm ngga ko ini a-aku haus hhe"aku gugup
"Ouhh yaudah gimana kalo ke kafe aja sekarang"
"Lohh lewat mana kan di gerbang ada penjaga nya" aku bingung
"Tenang aja kamu cukup ikutin aku oke" katanya sambil mengedipkan satu mata nya
"Emm oke" aku tersenyum manis
Setelah itu kita jalan ke gerbang sambil gandengan tangan soalnya dari tadi dia megangin tangan ku
"Hai jun mau kemana ?"
"Ehh pak dani haii aku mau ke kafe hhe"
Yapp itu penjaga gerbang sekolah dia emang ramah bahkan setiap aku masuk pun dia selalu menyapa
-hening- Jun sibuk dengan handphone nya sedangkan aku bengong aja soalnya ga hp ku ketinggalan di tas lalu aku memutuskan untuk bertanya
"Eumm jun..." belum selesai aku bertanya dia malah bikin aku bingung da diem karna dia meyodorkan handphone nya padaku
"Nih"~jun
"Apaan nih" aku bingung
"Aku belum punya no telfon mu dan sekarang kan kita teman jadi aku mau minta no telfon mu " katanya
~Aduhh jun kalo mau no telfon minta ke author aja sini hhe~ (Plak)
"Oh" kataku singkat
Lalu aku memberikan no telfon ku
"Nanti kalo nyampe rumah langsung kabari aku yah" kata jun santai
"Baik" kataku
"Eumm jun aku mau berta..."
"Permisi ini pesanan nya silahkan"
Belum sempat aku bertanya lagi datang pelayan yang membawa pesananku dan jun
"Terima kasih" kataku dan jun barengan
"J-junn aku mau itu bertanya eumm gini euhh eumm...." kataku ragu
.
.
.
.
.
"Hey!!"
-------------------------------------------
Gimana nih lanjut jangan? Lanjut aja deh
Oke reader tunggu kelanjutan cerita dari jun dan ran di part selanjutnya
Babay👋💖
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nama: jun Nama lengkap: junata adimas rami Kelas: 10 Warna fav: biru,hitam,hijau Makanan fav: mie instan Minuman fav: green tea Hobby: main gitar Tipe orang: kadang suka rusuh kadang cool kadang mageran ganteng sii lumayan
