◇6.What!?

24 2 0
                                    

"Om Sunho? "


























"Kamu kemana aja baru pulang jam segini? " tanyannya dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada.

"Maaf om.. "

"Om Tanya kenapa!? Om nggak suruh kamu minta maaf!  " bentak laki-laki berumur 35 tahun itu.

Terlihat wajah gugup menyelimutinya membuat dia diam membisu, dia bingung memikirkan apa yang ada di benak nya sekarang, dia tidak tahu harus jawab apa kepada pamannya yang sedang menatapnya.

"Masa iya, gue harus jawab jujur nanti malah gawat kalau gue habis nguntit orang"

"Reina? "Panggil pamannya,Reina tidak mengubris ucapan pamannya dia masih sibuk dengan pikirannya sekarang.

"Reina!? Jawab om sekarang! Kenapa kamu baru pulang jam segini hah!?Habis darimana aja kamu? Apa kamu tahu sekarang banyak penjahat!? Sampai-sampai om panggil polisi buat nyari keberadaan kamu!? Om khawatir... takutnya ada yang terjadi sama kamu Rei" ucap Paman Sunho menggetarkan hatinya seketika pikirannya teralihkan, dia senang ada yang peduli padanya.

Dohyun yang mendengar itu hanya bisa terpaku diam tidak berani ikut campur dengan masalah ini. "Maaf om.. Reina ketinggalan bus, jadi Reina pulangnya jalan kaki tadi, Maafin Reina om" ucap Reina bohong, tapi dengan jelas di wajahnya dia merasa bersalah.

Entah apa yang salah, mungkin dia merasa bersalah karena dia berbohong kepada pamannya "ohh.. Mungkin kamu capek sekarang, mendingan kamu tidur gih! " ucapan itu membuat Reina jadi lebih lega.

"Makasih Om"Dia pun berdiri dari sofa dan beranjak pergi ke atas

"eumm... "

DEG DEG

Dehaman itu membuat Reina menghentikan langkahnya, keringat dingin tiba-tiba keluar dari ujung keningnya. Layaknya pembunuh yang ketahuan telah membunuh korbannya.

"Tapi.. Kok kamu bisa ketinggalan bus sih? Kamu darimana aja sampai bisa ketinggalan bus?"

Reina menelan salivanya kasar.

"aduhh.. Jawab apa coba? Harusnya gue tadi gak ngomong gitu! Aduh..bego! Bego!" Reina meratapi kebodohannya sendiri dengan tangannya yang dia kepal di belakang badannya.

Terlihat mata dengan penuh tanya menatap Reina dari Sofa yang terlihat begitu jelas dari tangga.

"Eummm...Reina.. Habis minum  om! "Jawab Reina dengan spontan, karena dia menjawab dengan jujur sekarang.

"Sama siapa? Temanmu? "Tanyanya lagi

"Iya om"

"Ohh...baiklah! " lalu laki-laki itu berdiri dari sofa menuju pintu keluar terlihat dia mengambil sesuatu di meja.

Iya, sebuah kunci mobil.

Pintu pun di tutup olehnya dari luar. entah,dia merasa tidak enak melakukan itu kepada pamannya yang sudah peduli sama dia. Dia juga tidak bermaksud untuk berbohong, dia hanya takut mengucapkan yang sebenarnya .

"Maafin Reina om... "

⊙▽⊙

"HUWAAAA-!!!! "

















Reina kesal dengan apa yang terjadi padanya sekarang, dia bahkan sempat mengumpat pada dirinya sendiri, apa karena tadi malam jadi begini?

Ssasaeng; Yun SeobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang