7

86 4 0
                                    

Malam ini terasa sunyi bagi Kinan, yang merasakan hampa dan ia merasa penuh harap pun takan ada gunanya, bila ia menunggu kehadiran aldo kembali ke kehidupannya.

Kini Kinan sedang duduk dibalkon kamar nya, dengan memegang gitar kesayangan yang ia beli beberapa bulan lalu.

Saat ini ia memainkan sebuah lagu kesukaannya akhir akhir ini, karena menurut Kinan agak mirip dengan masalah yang ia alami.

Ia memulai memetik gitarnya dimulai dari kunci D

matahari sudah di penghujung petang

ku lepas hari dan sebuah kisah

tentang angan pilu yang dahulu melingkupiku

sejak saat itu langit senja tak lagi sama

Kinan memutar kembali ingatannya bersama aldo, walaupun kisahnya tak seindah orang orang. Tapi ia sangat mengingatnya selalu walau sederhana.

sebuah janji terbentang di langit biru

janji yang datang bersama pelangi

angan-angan pilu pun perlahan-lahan menghilang

dan kabut sendu pun berganti menjadi rindu

sejak saat itu langit senja tak lagi sama

Tanpa sadar, Kinan telah masuk kembali kelukanya, ia mengingat akan janji janji yang telah orang itu berikan kepadanya tetapi hingga kini ia selalu mengingkari nya.

aku mencari

aku berjalan

aku menunggu

aku melangkah pergi

kau pun tak lagi

Kinan tanpa sadar menitik kan airmata, sebegitu besarnya kah rasa cintanya terhadap aldo, sampai sampai susah untuk melupakan orang itu.

aku mencari

aku berjalan

aku menunggu

aku melangkah pergi

kau pun tak lagi

dan ku

kan memulai kembali

Ia pun mengakhiri lagu yang ia nyanyikan, tiba tiba kinan mendengar suara ketukan pintu dari arah pintu kamar nya. Dan sedikit teriakan panggilan yang Kinan tau si pemilik suara tersebut.

"De, ada temen lo nih " Ucap kemal didepan pintu kamar Kinan.

"Iya bang masuk aja" Jawab Kinan sedikit teriak.

Tak lama kemal pun masuk, bersama dengan sasya.

"Oh, pantesan ya lo gadenger dipanggil dari tadi, kasian tuh temen lo nungguin" Tutur kemal tegas, karena ia tahu jika adiknya sedang apa.

Ya Kinan memang masih ditempat yang sama, dan masih memegang gitar kesayangannya itu.

Dan kini, Kinan menghampiri kemal dan sasya yang berada di dekat meja belajar milik Kinan.

"Hehe, iya bang maaf" Kinan pun meminta maaf. Sambil memberika senyum termanis nya.

"Yaudh, gua tinggal ya." Ucap kemal

"Iya bang" Jawab Kinan

"Makasih kak, udh dianter " Sasya mengucapkan terimakasih kepada kemal.

KINANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang