Letting Go

3.3K 376 8
                                    

Khanza membenturkan kepalanya berkali-kali ke setir mobilnya.

Memang sedikit sakit, sih, tapi dia butuh mengalihkan otaknya yang kacau karena, yeah, siapa lagi kalau bukan Kugi.

Lelaki tersebut kini sedang meringkuk di bawah jok penumpang depan. Menyembunyikan wajah tampannya di karpet mobil yang kotor.

Dia sudah begitu sejak Khanza memarkir mobil di depan kantor polisi.

"Kugi, cepat turun."

Kepala Kugi bergerak-gerak, "tidak mau."

"Mereka sudah mencarimu. Opening olimpiade di Belgia sudah satu hari lagi. Kamu harus berangkat hari ini juga. Bukankah misi mengembalikan kantung plastikmu padaku sudah selesai?" Khanza mencoba merayu.

Tetapi Kugi masih meringkuk dan menggeleng, "Kak Anca! Kugi tidak mau turun!"

"Kugi, aku senang mengenalmu, sungguh. Kita akan berjumpa kembali lain waktu. Nah, kalau kamu tidak segera muncul, mereka akan mengira aku menculikmu. Jadi sekarang turunlah. Oke?"

"Tidak."

"Kugi, kamu mau kutendang?"

Kugi segera mengangkat kepala.

Dan kini, Khanza kembali melihat kedua mata indah itu berlinanhan air mata.

Demi pizza dan segala ukuran sosisnya...

"K-kakak marah padaku? K-Kugi..." dia tercekat ketakutan, "Kugi ingin bersama Kakak."

Khanza melepas sabuk pengamannya dan mengangkat bahu Kugi. Lelaki itu menurut dan kembali duduk di kursinya sambil terisak.

Kugi mengambil kedua tangan Kisa dari bahunya, kemudian memeluknya erat, seperti anak kecil yang ketakutan.

Khanza menggeleng tidak percaya.

Jangan bilang kalau sosok Zakugio yang citranya keren dan perkasa, adalah orang yang kini merajuk di depannya. Wah, ini namanya penipuan oleh negara! Kugi yang dikenal masyarakat kan tidak seperti ini!

"Kak Anca antar Kugi sampai ke dalam, ya? Kugi masih ingin bersama dengan Kak Anca."

.
.


Big Baby Bunny |  JJK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang