scenario kehidupan lucinda

awal segalanya part 1

   Ditengah ramainya kota Q semuanya sedang mempergunjingan
Idol yang sedang naik daun.
Lucinda itulah sapaannya sebagai idol.
Lucinda adalah Idol yang diterbitkan oleh KJ orgenation dimana 
Idol yang direkrut selalu naik daun.

     Lucinda direkrut karena bakatnya dalam seni peran dan musik.
Dia memiliki manager yang selalu mendukungnya dan para bodyguard yang selalu ada disampingnya.

     Hari ini manager Lucinda memutuskan untuk mengundurkan diri karena ingin membuka usaha kecil-kecilan dikotanya.
"Nona Saya mau berhenti bekerja."
Ujar sang Manager
"Kenapa Manager Liu mengundurkan diri.Apa gajinya kurang atau apa katakan manager aku tidak ingin manager berhenti." Ujar Lucinda.

"Tidak, Nona bukan begitu gajinya cukup dan melebihi rata-rata malah. Tapi Nona,Saya ingin mewujudkan impian Saya membangun sebuah kafe keci-kecilan di kotaku,maaf nona ini suratnya tolong ditanda tangani(ucap Manager sambil menyodorkan surat pengunduran diri). "

" Baik kalau itu yang manager inginkan Aku akan menyetujuinya. "
Ujar lucinda (dengan raut wajah sedih). Perlahan manager Lou pergi seakan tidak akan kembali.

Hari-hari berlalu Lucinda  yang tak terbiasa bekerja tanpa ditemani sang Manager yang selalu  memberi saran dan usul.

Merasa hampa dan sedih karena kehilangan tutor dalam hidupnya yaitu sang manager hal itu membuat Lucinda sangat Frustasi.

     Sehingga Teman dan Keluarga jauhnya khawatir dan berusaha menghiburnya.
Temannya pun menyarankan agar Lucinda mencari Manager baru
Lucinda akhirnya bangkit dari frustasinya dan mencari manager baru.

   Dia memutuskan untuk mencari Manager baru di agensi pencari manager.Tak disangka Lucinda menemukan sosok yang seperti manager Liu dari beratus-ratus kandidat yang ada.Namanya pun hampir sama seperti manager Liu namanya Li.

Lucinda memutuskan untuk merekrutnya.
"Selamat, Anda sudah terpilih sebagai Manager Saya anda beruntung sekali."Ujar Lucinda dengan raut wajah senang.
" Iya, Nona Terima kasih sudah merekrut saya. "Ujar Li.

Seperti takdir pikir lucinda namun ia tidak tahu itu permulaan dari kehancuran kehidupannya.