6

146 33 0
                                    

"Aaaah, aku berharap ada cowok ganteng yang memilikinya jugaa..." gumam Trisha dengan mata berbinar-binar.

Valerie yang mendengarnya hanya bisa memutar bola mata jengah dengan tingkah sahabatnya itu. Semoga saja harapannya menjadi kenyataan. Itupun kalau tebakan awal Valerie memang benar.

"Ayolah, kalaupun ada, apa kamu bisa menemukan mereka begitu saja?" tanya Valerie.

"Pasti bisa!" jawab Trisha mantap lalu berjalan keluar kelas.

"Ya, terserah," acuh Valerie yang mengikuti Trisha keluar kelas.

Mereka pergi ke asrama. Namun di tengah jalan, mereka merasakan sesuatu mengintai mereka, membuat keduanya berhenti sekejap.

"Come on, not today," gerutu Valerie kesal.

"Yeah, aku capek banget," tambah Grace.

"Acuhkan saja, ayo kita ke asrama lalu tidur siang," ajak Valerie acuh.

"Ckckck, terdengar tidak peduli. Tapi aku setuju," ucap Trisha mengangguk, lalu mereka melanjutkan jalan ke asrama.

"Huuuh, untung aja ada lift, coba kalau nggak ada?" oceh Trisha.

Valerie beruntung hanya ada mereka berdua dalam lift, kalau tidak? Ckckck, pasti menjadi bencana.

Lift yang mereka naiki terhenti di lantai tiga. Setelah pintu terbuka, terlihat seorang perempuan, yang sepertinya adalah kakak kelas mereka, ikut masuk ke dalam lift. Trisha yang tadinya ribut langsung diam, begitu pula Valerie yang tadi menggerutu nggak jelas langsung masang wajah datar.

TING

Akhirnya, lantai 4. Mereka keluar dari lift dan langsung menuju kamar masing-masing.

"Punya rencana?" tanya Trisha.

Valerie mengangguk lemas.

"Apa?" tanya Trisha kemudian.

"Tidur, bye," jawab Valerie singkat lalu pergi ke kamarnya meninggalkan Trisha yang melongo melihatnya.

"O-oh, ok, jumpa nanti malam," ucap Trisha sebelum masuk ke kamarnya.

Trisha langsung mandi dan mengganti pakaian. Setelah itu, dia hanya baring-baring nggak jelas di atas kasurnya.

Sementara itu...

Valerie yang sudah sampai dikamarnya langsung meletak tas sembarang tempat.
Seperti yang ia katakan pada Trisha tadi, ia benar-benar tertidur saat tubuhnya baru saja menyentuh kasur. Bahkan, ganti baju saja nggak sempat. Ckckck, merepotkan.

Yah, lupakan saja. Karena orangnya saat ini sudah menjelajahi alam mimpi.

.

.

.

.

.

Tok tok tok tok

Tok tok tok tok

"Valeriee," panggil seseorang.

Valerie yang masih menikmati tidurnya hanya mengerang kesal lalu melanjutkan tidur pulasnya lagi.

"Kalau nggak keluar, pintunya kudobrak nih!" ancam gadis yang memanggilnya.

Valerie langsung bangun dari tidurnya. Ia berjalan ke arah pintu dengan wajah mengantuk.

"Siapa siiih!!!" erangnya kesal sembari membuka pintu.

"Aku, aku," jawab gadis itu datar.

Valerie menatap Trisha yang berdiri di depan pintu kamarnya. Ia mengenakan rok merah maron selutut dan kaos putih lengan pendek dengan pita kupu-kupu merah di kerahnya.

Magical Life (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang