8. LDR Terjauh

47.4K 6.9K 1.2K
                                    

Bagian  Delapan

"Ajari aku, cara memeluk tubuhmu tanpa harus kamu berada di sini."

-Pull String-

Di awal tahun 2015, pemerintah telah menetapkan ketahanan energi menjadi salah satu program yang diprioritaskan. Salah satunya adalah program energi listrik 35.000 mw. Sasaran dari perwujudan program ini adalah kawasan konservasi dengan pengembangan energi terbarukan.

Secara garis besar, materi itulah yang disampaikan Juna hari ini di depan hampir 250 audien yang hadir dalam seminar nasional dari Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan dan Konservasi.  Juna mengambil bagian sebagai narasumber.

Sejak datang dan duduk di salah satu bangku, aku hanya khidmat mendengarkan poin-poin penting dari setiap materi yang disampaikan, tidak hanya Juna tetapi juga dari pemateri lainnya seperti kepala Balai Penelitian Dan Pengembangan Lingkungan hidup dan Kehutanan.

Aku sebenarnya tidak pernah janji kepada Juna bahwa aku akan datang, memang sebelumnya, Juna memberitahukan acara ini kepadaku. Namun saat itu, aku bilang bahwa aku sedang sibuk membimbing penelitian mahasiswa. Sehingga wajar, ketika aku menyapa Juna yang sedang berfoto dengan beberapa audien—yang tampaknya terpesona dengan penampilan Juna.  Juna kaget.

"Loh, lo datang?"

Aku terkekeh, memberi tampang songong setengah mati, tak lupa menepuk bahuku sendiri dua sebanyak kali. "Iya nih gabut."

Karena masih ada beberapa audien yang meminta foto. Juna jadi melepmar senyum canggung kepadaku, meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan kegiatannya. "Bentar ya, Ras." Sepuluh menit kemudian, Juna menyelesaikan sesi fotonya dan kini sepenuhnya melangkah ke arahku yang sejak tadi memperhatikannya.

Hari ini, penampilanku terlihat sederhana dari biasa-biasanya. Aku hanya memakai blouse berwarna putih yang aku padukan dengan rok soft pink sebatas dengkul. Aku tak memakai heels seperti yang sering aku lakukan, kali ini aku hanya memakai sneaker yang warnanya senada dengan blouse-ku. Tak lupa, sling bag berwarna pink juga tersilang di tubuhku. Rambutku yang biasanya terurai, kini kukuncir satu tanpa poni.

"Penelitiannya gimana?" Tanya Juna langsung, ketika sudah berdiri di hadapanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Penelitiannya gimana?" Tanya Juna langsung, ketika sudah berdiri di hadapanku. Dari dekat, aku dapat menangkap raut kelelahan yang tampak ia tutup-tutupi. Wajar, dia berbicara hampir dua jam penuh.

"Masih cek lapangan sih, dalam dua minggu ini kalau semua udah oke. Baru mulai penelitiannya." Akhir-akhir ini, aku memang sibuk memulai penelitianku bersama mahasiswa. Setelah beberapa minggu yang lalu, sibuk dengan proposalnya kini kesibukanku beralih dengan penelitannya.

Juna mengangguk-anggukan kepala, sejenak ia melirik jam tangan patek yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Jadi hari ini, ehm setelah ini. Ada kerjaan?"

Pull StringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang