Day 4

596 5 0
                                    

--Kekasih--
By: Dheadara

Aku menulis ini malam-malamDi atas pesawat perjalananku ke kampong halamanDengan kertas dan bolpoin, aku menerawang jauh keluar jendela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menulis ini malam-malam
Di atas pesawat perjalananku ke kampong halaman
Dengan kertas dan bolpoin, aku menerawang jauh keluar jendela

Sudah hampir berakhir hari ini
Namun sebelum berakhir aku akan menulis ini

Hari ini aku kembali dikejutkan Tuhan oleh sesuatu
Sesuatu yang tidak aku sangka-sangka akan Tuhan berikan
Dan seperti biasa, aku bersyukur kepada Tuhan

Aku kadang merasa malu
Sering aku mengatakan, berdoalah dengan tulus
Maka Tuhan akan mendengar doa-doa kita.

Tapi terkadang aku sendiri tidak melakukannya
Aku berdoa namun dengan menggerutu
Aku berdoa dengan pikiran yang mengatakan,
“Apa Tuhan akan mengabulkan? Ah mustahil”

Itulah yang kadang-kadang membuat aku asal-asalan dalam berdoa
Hmm… tidak konsisten ya dengan kata-kata ku sendiri.

Namun Tuhan seakan membalas ketidaktulusanku kepadada-Nya.
Tuhan memberiku, bahkan lebih dari yang aku doakan.

Seperti telah menghianati-Nya, aku merasa sangat bersalah dan malu.
Oh God… I’m Sorry

“Iya hambaku, aku memaafkanmu”

Aku berhenti menorehkan tinta hitam dikertas putih tanpa dosa ini
Dan menarik bibirku hingga membentuk sebuah senyuman
Aku senyum-senyum sendiri

Ah Tuhan begitu romantisnya Engkau!

***

Ditulis, 04 September 2019
Dipublish, 30 September 2019

Ig: @dheadara__

***

September CeriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang