HOME 1

15 1 0
                                    


Di pagi hari, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun tengah meringkuk ketakutan di tempat tidurnya. Suara teriakan, tangis, juga pecahan benda memenuhi rumahnya.

Hingga sebuah suara yang sangat ia kenal meneriakan eonmanya, pemuda ini dengan langkah takut mencoba untuk mendekat kearah pintu dan melihat apa yang sedang terjadi.

Napasnya tercekat, dapat ia lihat eonmanya tergeletak tak berdaya di lantai dengan darah segar keluar dari kepalanya. Pemuda ini berlari melawan rasa takutnya, ia mendekati ibunya dan merengkuh wanita itu dengan tangan mungilnya.

"Eonmaa,hiks, Eonma banguuun, appa jahat!! Appa sakiti eonma, hiks, noona ayo bawa eonma ke dokter hiks...."

"Ta... Taehyung? Jangan menangis, eonma nggak papa kok, janji ya sama Eonma? Kamu harus jadi anak yang kuat, ergh biar bisa jaga noonamu... Appa tidak jahat sayang hh ja... ngan benci dia hh...." Pemuda yang dipanggil Taehyung ini hanya mampu menangis dalam dekapan noonanya. Tangisnya bertambah keras kala melihat eonmanya mulai memejamkan matanya.

"Nggak!! Eonma bangun!!! Jangan tinggalin Taetae... Hiks noona, Eonma nggak pergikan?"

"Ikhlasin Eonma, Sayang. Biarkan Eonma bahagia, Eonma nggak akan merasa sakit lagi, ne ... Tae masih punya noona, ingat janji Tae sama Eonma, hm?" Tae semakin menyembunyikan wajahnya ke pundak noonanya.

Beberapa bulan setelah eonmanya meninggal, kehidupan Taehyung atau Kim Taehyung semakin kacau. Appanya beralih menyiksanya juga noonanya. Saat ini Tae berada di kamar noonanya.

"Taehyung, kamu pergi dari sini, ya? Noona nggak mau kamu menderita, Noona janji, Noona akan susul kamu. Kamu pergi ke alamat ini, itu rumah teman noona. Noona sudah menitipkan kamu untuk sementara di sana, ne?"

"Nggak hiks, Taetae maunya sama noona, mau jagain noona, hiks, Taetae nggak mau pisah sama noona...."

"Tae, noona janji. Noona akan susul kamu, noona mau selesain urusan di sini dulu. Noona mau bikin appa jadi orang baik dulu. Tae anak baik, harus nurut sama noona, hm? Noona janji sayang...."

"Hiks iya Taetae mau hiks, noona cepet susul Tae, ne? Tae nggak mau lama-lama pisah sama Noona." Noonanya hanya mengangguk pedih, kemudian mencarikan taksi untuknya. Setelah mendapat taksi, Taehyung pun pergi ke alamat yang ditulis noonanya.

*TAEHYUNG POV'S*

Sepanjang perjalanan aku hanya menatap kosong ke luar jendela.  Sudah beberapa jam terlewat sampai tiba-tiba taksi yang ditumpanginya berhenti.

"Ada apa, paman?"

"Sepertinya mogok, coba saya cek dulu." Sopir taksi itu langsung keluar dan memeriksa keadaan mesin taksinya. Taehyung menyusul keluar, jalanan ini sangat sepi.

"Bagaimana paman?"

"Mogok ini, parah sekali. Sepertinya saya tidak bisa mengantarmu sampai tujuan, kau bisa mencari kendaraan lain dan tak perlu membayarku. Kita sudah berada di Daegu, kau hanya tinggal mencari rumahnya dengan bertanya kepada warga. Berhati-hatilah, jangan sampai bertemu orang jahat, ne?" jelas supir taksi itu. Tae mengangguk dan mengambil tas serta koper kecilnya, lalu mulai berjalan setelah mengucapkan terima kasih kepada supir taksi tadi.

HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang