Part 2 : Themum

7 2 1
                                    

( Roma, Italia. Harwood Company )

"Harap perhatiannya semua. Saat ini yang akan memimpin perusahaan ini adalah anakku Lave, silahkan nak." Ucap seorang laki laki paruh baya yaitu Tom Harwood, ayah dari Lave pemilik perusahaan Harwood.

"Baiklah, maaf jika aku mengganggu waktu kerja kalian perkenalkan nama saya Lave Elthalion Harwood, disini saya akan menggantikan posisi ayah saya jadi mohon kerjasamanya." Ucap Lave yang tidak lama disambut oleh tepukan tangan dari para pegawai perusahaanya.

( Author )

Lave Elthalion Harwood, seorang pria muda berusia 22 tahun yang memiliki ciri fisik rambut coklat tua, mata berwarna biru laut bagaikan samudra, tubuh dengan postur yg mungkin bisa dibilang nyaris sempurna, tegap dan tinggi, hidung mancung disertai rahang yang tegas membuatnya menjadi pria yang sangat tampan. Seusai Lave memperkenalkan dirinya, ia dituntun oleh seorang perempuan yang akan menjadi sekretaris pribadinya yaitu Jess Heesters. Saat tiba diruangan kerjanya Lave langsung disambut oleh tugas tugasnya yang menumpuk dimeja.

"Woww.. Apa apaan ini ayah?? Hari pertama sudah banyak tugas??" Tanya Lave

"Yahh memang seperti itulah nak, sekarang semua ini adalah tugasmu dan perusahaan ini sudah menjadi milikmu. Selamat bekerja."

Dengan senang hati Lave mulai mengerjakan tugasnya satu persatu, Itupun dengan sedikit terpaksa karena harus meninggalkan kuliah S2 nya demi perusahaan ini karena ia tidak mau jika ayahnya harus sakit lagi karena terus bekerja.

( Author )

( Gran Sasso, Italia. Pukul 06.00 pagi )

Sinar matahari pagi menyusup masuk kedalam kamar Crysan melalui celah gorden tipisnya, Crysan yang merasa terganggu oleh cahaya matahari di wajahnya tersebut langsung terbangun dari tidurnya. Rutinitas pertama Crysan setelah bangun dari tidurnya yaitu melamun terlebih dahulu diatas kasur sembari mengumpulkan nyawanya atau kesadarannya lalu setelah itu ia bersiap lalu keluar dari kamarnya dan meyapa Ibunya lalu mengambil 1 buah roti dan memakannya sambil berjalan keluar rumah untuk menghirup udara segar nan dingin di pegunungan Gran Sasso di pagi hari. Crysan berjalan kearah sungai kecil yang mengalir di samping rumahnya, airnya sangat bersih dan tentu saja airnya sangat dingin bagaikan es, ia mengambil air menggunakan kedua telapak tangannya kemudian mencuci wajah cantiknya. Setelah merasa cukup ia langsung bergegas menuju kebun kesayangannya.

"Selamat pagi Glori!" Seru Anna

"Selamat pagi kak, sejak kapan kau berada disini??" Tanya Crysan

"Sejak kau belum terbagun dari tidurmu haha" Ledek Anna

"Ooo begitu rupanya hehe, apa yang akan kakak lakukan?"

"Aku akan memanen semua sayuran ini lalu menjualnya di pasar."

"Hmm begitu yaa" jawab Crysan

"Hei Crysan! Cepat datanglah ke kebunmu sudah ada pembeli yang menunggu." Ucap seorang wanita paruh baya.

"Ah baiklah aku segera kesana, dahh kak!"

Crysan dan Anna memiliki tugasnya masing masing, Crysan mengurus kebun bunga sedangkan Anna mengurus kebun sayuran. Pada pagi hari ini Crysan disibukkan oleh aktivitasnya di kebun bunga hingga siang.

( Roma, Italia. Pukul 14.00 )

Lave sedang bersantai di kamarnya sembari meminum green tea kesukaanya tiba tiba dikejutkan oleh kedatangan ayahnya diambang pintu, dengan segera Lave menanyakan ada apa ayahnya datang kekamarnya.

"Ada apa ayah?"

"Aku ingin memberitahu sesuatu kalau besok kita diundang ke acara pernikahan sepupumu di Luxury Hotel Ball Room, lokasinya tidak terlalu jauh dari sini dan aku ingin meminta tolong padamu"

"Baiklah, katakan saja padaku."

"Aku ingin kau membelikan masing masing 2 ikat bunga Crysan, Mawar, Carnation, Gardenia, dan 1 ikat bunga Lavender, sekarang."

"Tidak sulit, baiklah aku akan pergi sekarang"

"Tunggu Lave aku ingin kau membelinya di daerah pegunungan karena kualitas bunga disana lebih indah dan segar"

"Apa??... Ayah tidak salah?? Ini sudah pukul 14.00 ayah seharusnya jika ingin membeli bunga yang langsung dari kebunnya lebih baik pagi pagi saja." Bantah Lave

"Tidak Lave sekarang masih bisa. Cepatlah bersiap dan pergi membelinya" Suruh Tom

"Aku? Sendiri?"

"Terserah padamu jika kau ingin mengajak adikmu maka ajaklah. Ini alamat rumah yang menjual semua bunga itu, kau harus membelinya disini"

"Kenapa harus disini?" tanya Lave sembari membaca alamat rumah yang tertera dikertas itu.

"Karena Om Hadid merekomendasikannya ketempat itu dan bunganya juga sangat indah indah."

Setelah selesai berbincang dengan ayahnya Lave bergegas menuju mobilnya, secara tak sengaja ia bertemu dengan adiknya yang menyebalkan baginya yaitu Jonathan Harwood yang berusia 19 tahun yang baru saja tiba kerumah.

"Mau kemana kau?" Tanya Jonathan

"Bukan urusanmu" Jawab Lave dengan nada ketus

"Aku ikut!"

"Apa apaan kau ini, tidak!" Jawab Lave yang langsung menancapkan gas mobilnya keluar dari garasi rumahnya.

( Author )

1 setengah jam perjalanan menuju pegunungan Gran Sasso Lave langsung bertanya kepada warga disekitar tentang alamatnya. Setelah 15 menit akhirnya ia menemukan alamat yang dituju, sebelum turun ia memarkirkan terlebih dahulu mobilnya lalu berjalan ke arah pintu rumah tersebut dan melihat lihat kesekitarnya, rumah yang bisa dibilang kecil tapi sederhana, banyak kumpulan tanaman hias yang begitu indah. Setelah sampai didepan pintu rumah itu lalu ia mengetuknya dengan sopan tidak lama setelah Lave mengetuk keluarlah wanita yang mungkin berusia 40 tahunan.

"Maaf.. Kamu siapa dan ada perlu apa nak?" Tanya wanita itu

"Saya Lave Elthalion Harwood, saya kesini untuk membeli bunga"

"Ohh kalau begitu kamu langsung saja ke kebunnya nak disana masih ada anakku Glori yang mengurus kebun bunganya, tidak begitu jauh dari rumah ini jalan saja kearah kanan dan melewati sungai kecil tidak jauh kamu bisa melihat kebunnya."

"Baiklah terimakasih" Ucap Lave yang kemudian dibalas senyuman hangat dari wanita itu.

Vote and comment readerss:*
❤❤❤❤

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CRYSANTHEMUMWhere stories live. Discover now