Crazy Man

161 2 2
                                    

Braakkkk ...

Mobil Olla yang berhenti sedikit terdorong kedepan. Olla merasa bahwa mobilnya telah di tabrak dari belakang. Ia pun segera turun dari mobilnya dan mengecek body mobil belakang miliknya.

"Oh, Shiitt." Olla pun mengepalkan jemarinya melihat body belakang mobil miliknya penyok. Ia pun melihat seorang pria turun dari dalam mobilnya.

"Upss, sorry." Dengan santainya pria itu mengucapkan kata maaf kemudian masuk kedalam mobilnya lagi. Olla yang geram melihat perilaku pria itu pun segera menyusulnya menuju mobil Aston Martin Rapide S Luxury. Olla pun menggebrak kaca mobil tersebut. Ia sangat geram dengan pemilik mobil Aston Martin berwarna putih tersebut.

"Hey, crazy man ..." ucapan Olla pun terhenti karena lampu telah kembali hijau. Dengan muka tanpa dosa, pria tersebut pun segera memberikan kode dengan jarinya kepada Olla untuk segera melajukan mobil Maserati GranCabrio miliknya. Olla pun merasa kesal. Disamping itu banyak sekali mobil – mobil yang membunyikan klakson tanda agar Olla segera melajukan mobilnya. Tak kurang akal, Olla segera memfoto plat nomor dari mobil Aston Martin tersebut. Setelah mendapatkan fotonya, Olla pun bergegas pergi menuju mobilnya dengan tersenyum licik. Pria pemilik Aston Martin itu pun mengumpat ketika Olla mengambil gambar dari plat nomor mobilnya.

Olla pun melajukan mobilnya menuju Cafe miliknya. Ia pun ingin segera menemui Sena. Olla tak peduli lagi dengan mobil Maserati miliknya yang penyok di bagian belakang. Ia tak hanya memiliki satu mobil, bahkan ada sedikitnya 5 mobil sport yang Olla punya.

Sesampainya di Cafe, Olla pun segera pergi menuju ruangannya. Ia mendapati Sena baru selesai mandi. Memang ruangan pribadi Olla di setiap Cafenya memiliki kamar mandi dan juga tempat tidur. Namun, Olla tak pernah menggunakan tempat tidur tersebut. Hanya jika dalam keadaan urgent saja Olla akan menempati tempat tidur tersebut. Terdapat sekat antara meja kerja Olla dan juga ruang pribadinya untuk beristirahat. Olla kerap kali beristirahat sejenak, hanya untuk melemaskan otot – ototnya.

"Hello, Ollie." Sena pun mendekati Olla yang sedang duduk di sofa disamping meja kerjanya.

"Sorry," ucap Olla singkat.

"No, I'm sorry. Aku yang salah," ujar Sena kepada Olla.

"Okay," jawab Olla singkat. Olla memang kurang pandai dalam berbicara. Ia tipe orang yang pendiam dan tak banyak bicara.

"Ada apa denganmu? Kau tampak kacau?" tanya Sena kepada Olla.

"It's a bad day. Kau tahu mobil kesayanganku penyok. Di tabrak orang tak bertanggung jawab ketika berhenti di lampu merah," jelas Olla kepada Sena.

"What? Di tabrak? Ada juga yang berani menabrak mobilmu," cetus Sena kemudian ia tertawa.

"It's not funny," cetus Olla seraya menimpuk Sena dengan bantal. Sena yang ditimpuk pun hanya tertawa saja.

"Oke, oke. Apa kau berkenalan dengannya?" tanya Sena kepada Olla.

"Gak," jawab Olla ketus. Sena pun hanya tertawa terbahak – bahak mendengar jawab Olla. Segera saja Olla beranjak pergi dari duduknya.

"Ollie, mau kemana?" tanya Sena kepada Olla.

"Apartemen," jawab Olla singkat.

"Ikuut." Sena pun berlari mengejar Olla.

Olla dan Sena pun pergi menuju apartemen milik Olla. Dalam perjalanan, Sena memutar sebuah lagu yang ia suka. Seperti biasa Sena yang memang gemar menyanyi pun bernyanyi dengan lantang walaupun suaranya terbilang cukup fals.

"Duh, berisiik," ucap Olla yang berada di samping Sena. Olla yang sedang mengemudi pun segera mengecilkan volume lagu tersebut. Sena pun tak meperdulikannya. Ia terus saja berteriak – teriak menyanyikan lagu kesukaannya.

Olla menghentikan mobilnya di sebuat supermarket. Ia ingin membeli beberapa bahan makanan. Olla pun memarkirkan mobilnya. Segera ia pun keluar dari dalam mobilnya bersama dengan Sena. Olla memang tak memiliki pembantu di dalam apartemennya. Ia memilih untuk mengurus dirinya sendiri. Karena banyak sekali usahanya, dia pun harus berpindah – pindah untuk mengecek Cafe dan juga beberapa hotel yang baru berkembang.

Olla dan Sena pun belanja bersama. Seperti layaknya perempuan, keduanya sangat asyik memilah – milah sayuran dan juga buah – buahan. Hingga kemudian ...

"Senaa!!" panggil seseorang kepada Sena. Sena yang merasa di panggil pun segera menolehkan badannya. Seorang pria bertubuh atletis datang menghampiri Sena. Olla yang sedang asyik memilah buah – buahan segar tak menggubris keduanya.

"What are you doing here?" tanya Sena kepada pria itu.

"Aku sedang ada bisnis baru. Rumah sakit milikku akan membuka cabang disini," jelas pria itu.

"Wow, that's amazing. Congratulation, Zy," ucap Sena seraya memeluk pria tersebut.

"Thank you. Kau sendiri?" tanya pria itu kepada Sena.

"No, aku dengan sahabatku," jawab Sena.

"I'm not see your bestfriend," ucap pria itu kepada Sena. Sena pun menoleh kesana kemari mencari Olla. Ia pun mendapati Olla sedang menunduk memilih beberapa apel. Sena mengajak teman prianya untuk datang menemui Olla, ia ingin mengenalkan keduanya.

"Olla, kenalkan temanku, Zayn," ucap Sena kepada Olla. Olla yang terkejut di kenalkan dengan teman Sena secara tiba – tiba segera membalikkan badannya.

"Oh, hai ..." Ucapan Olla berhenti seketika ketika melihat teman pria Sena. Wajahnya pun berubah menjadi geram.

"Ow, this crazy girl is your bestfiend? Oh my God," tukas pria tampan bernama Zayn itu.

"Hai, haiii. You are crazy, not me." Olla pun segera memunguti apel – apel pilihannya dengan cepat.

"Wait... waitt," ujar Sena tiba – tiba. "Ini pria yang menabrak mobilmu? Dan kau yang menabrak mobilnya?" tanya Sena kepada Olla dan temannya.

"That's right. Dan dia tak bertanggung jawab sama sekali," ujar Olla.

"Oh my God, selesaikan urusan kalian. Aku tak mau ikut campur," ujar Sena kemudian melenggang pergi.

"Senaaa!!" teriak keduanya. Sena pun hanya menjawab dengan acungan jari tengah kepada Olla dan Zayn. Olla dan Zayn pun hanya diam. Hingga kemudian Zayn memecah keheningan diantara keduanya.

"Aku akan membelikanmu maserati baru," ujar Zayn kepada Olla.

"What? Kau kira aku tak mampu membeli mobil baru?" cecar Olla karena merasa di rendahkan oleh Zayn.

"Ya, terlihat jelas begitu. Bahkan aku bisa membelikanmu 2 maserati," ujar Zayn sombong.

"Bahkan aku pun bisa membeli 3 Aston Martin," pungkas Olla kemudian melenggang pergi.

"Wow!" seru Zayn.

Mendengar jawaban Zayn yang seolah meledek, Olla pun kembali menemui Zayn. Ia berkata, "Kau tak akan mengerti jika barang kesayanganmu di rusak oleh orang lain. Maserati adalah mobil kesayanganku, dan kau menabraknya seolah tak terjadi apa – apa. Who do you think you are?" Olla pun kembali pergi meninggalkan Zayn yang masih mencerna kata – kata Olla. Zayn pun hanya diam, tak menjawab ataupun mengejar Olla. Dalam benak Zayn, ia ingin bertemu dengan Olla lagi. Olla menarik perhatiannya dengan celaan yang di tuturkan kepadanya. Celaan Olla seolah menyakiti harga dirinya. Ia merasa Olla sudah berani menginjaknya. Ia pun ingin sekali balas menghina Olla, dan mempermalukannya.

Bersambung ...

***

Jangan lupa vote dan komen ya 😊

Jangan lupa juka follow author dulu sebelum membaca, 😊

Red LipstickWhere stories live. Discover now