Kriiieett.... Bunyi dari hasil gesekan antara aspal dan ban mobil terdengar. Ternyata mereka hampir saja menabrak seorang kakek tua yang berniat bunuh diri. Segera mereka keluar dari mobil dan memeriksa keadaan.
Saat mereka keluar kakek itu menghilang secara misterius. Padahal mereka yakin tadi sebelum mereka keluar dari mobil, kakek itu masih ada. Akhirnya mereka masuk lagi kemobil dan melanjutkan perjalanan.
Didalam mobil mereka memikirkan tentang kejadian yang baru saja mereka alami, sungguh sangat aneh pikir mereka.
"Aku masih bingung dengan kejadian tadi. Padahal jelas-jelas tadi aku melihat kakek itu berdiri ditengah-tengah jalan." Ucap Justin selaku orang yang menyetir mobil yang mereka naiki.
"Iya aku juga bingung. Tapi ada yang aneh dengan gerak-geriknya sebelum kau me-rem mendadak tadi." Ucap Kevin yang duduk disamping Justin dan dia juga memperhatikan jalanan dengan serius tadi, karena moodnya yang agak tidak bagus. Membuat dirinya bisa melihat semua aktivitas yang dilakukan orang-orang.
" Oh, ya? Bagaimana gerak-geriknya kak?" Tanya Eric yang sedari tadi bertanya-tanya tentang kejadian tadi.
"Aku meliat kakek itu memang menunggu mobil kita untuk menabraknya. Aku juga meliat tatapan matanya yang kosong. Dia seperti mayat hidup saja." Jawab Kevin sambil memejamkan matanya mengingat-ngingat kejadian tadi.
"Aku juga meliatnya. Dan aku juga meliat kakek itu seperti mengatakan kepada kita untuk berhati-hati dengan rumah baru kita nanti" Ucap Ariana yang dari tadi hanya diam.
Ucapan Ariana sontak membuat seisi mobil menjadi panik dan berpikir apa maksud dari kata 'berhati-hati dengan rumah baru mereka'.
Akhirnya setelah perjalanan panjang, mereka memutuskan untuk berhenti di sebuah restoran bernama 'restoran Dzaky mantul👍'
Setelah masuk dan memesan makanan. Mereka mulai membahas tentang kejadian yang baru mereka alami beberapa saat yang lalu.
"Astaga aku masih bingung dengan kejadian tadi. Aaa ini membuat kepalaku sakit" Ucap Sydney sambil memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat memikirkan kejadian tersebut.
"Tapi kejadian tadi membuatku merinding sekaligus penasaran" Ucap Lia sambil mengambil handphonenya yang ada didalam tasnya.
Setelah mengambilnya, Lia langsung menyalakan handphonenya dan mendapat notif berita tentang sebuah kecelakaan di jalanan yang mereka lewati tadi.Lia pun langsung memberitaukan berita tersebut kepada yang lainnya. Sontak mereka pun kaget. Pasalnya korban kecelakaan tersebut sangat mirip dengan kakek tua yang hampir mereka tabrak tadi.
"Kok bisa kaya gini yah. Sepertinya itu memang memperingatkan kita" Ucap Justin. Yang lainnya hanya bisa diam.
Tak lama pesanan mereka pun datang. Dan mereka langsung memakan pesanan mereka. Karena memang sudah sangat lapar.
Tiba-tiba datang seorang laki-laki yang membuat mereka menghentikan aktivitas makan mereka. Lalu bertanya ada keperluan apa.
"Ada yang bisa di bantu dek?" Ucap Justin kepada laki-laki tadi dan memanggilnya dengan sebutan dek, karena diliatnya laki-laki tersebut lebih muda darinya mungkin seumuran dengan Eric.
"Mmm... Aku hanya mau bilang. Kalian sebaiknya menginap di hotel saja dulu. Baru besok kalian melanjutkan perjalanan kerumah baru kalian. Hari sudah mulai gelap. Dan sebenarnya jarak rumah kalian memakan waktu 4 jam dari sini" Ucap laki-laki itu sambil duduk disamping Eric, didepan Sydney.
"Memangnya kenapa kalo kami melanjutkan perjalanan kerumah baru kami setelah ini" Ucap Sydney yang terliat seperti tidak suka dengan perkataan laki-laki didepannya.