7. Rumpang

66 4 0
                                    

Khaliya duduk dan mengayunkan kakinya, sudah 7 menit ia menunggu Al. Namun batang hidung lelaki itu belum juga terlihat.

Ting

AlmeroLionel
Dimana lo? Gue udah nunggu 5 menit lebih!

Khaliya.
Lah, gue nungguin Lo 7 menit lebih!

AlmeroLionel
Boong lo, dimana? Gue gak lihat.

Khaliya mencari keberadaan Al, matanya menyipit melihat Al yang baru saja keluar dari koridor menuju bagian dalam sekolah.

Gadis itu menghampiri Al lalu menyamakan jalannya dengan pria itu.

"Katanya udah nunggu tujuh menit, ini aja lo baru keluar."

"Emang kenapa kalo gue boong?"

"Kok lo jadi nyebelin?"

"Nggak tuh, biasa aja."

"Udah ah ayo, cepetan ambil motor Lo. Gue tunggu di gerbang."

"Yee enak aja, Lo kira gue ojol."

"Gapapa sih kalau mau."

"Idih, gak."

Terpaksa Lia harus menemani Al mengambil motornya. Kini pria itu sedang menyalakan motornya, lalu memakai jaketnya.

"Nih pake." Al menyondorkan helmnya ke Lia. Segera Lia memakai helm itu lalu naik ke atas motor vintage milik Al.

"Jangan ngebut." Ucap Lia.

Al mulai menjalankan motornya, namun ketika sampai didepan gerbang ia berhenti.

"Bentar, ini mau kemana?"

Lia tertawa mendengar pertanyaan Al,

Pinter banget. Batinnya.

~game over~

Kini dua remaja itu tengah duduk di pinggir danau, menikmati keindahan alam dan tenangnya danau.

Lia membuka resleting tas miliknya, ia mengeluarkan ukulele berwarna coklat muda dari dalam sana.Lalu ia mulai memainkan alat musik mungil itu, suara halusnya juga mulai terdengar.

Pagi tadi aku masih menangis
Ada rasa yang tak kunjung mati
Ada seseorang di atasku
Menahan semua rasa malu

Sempat ku berpikir masih bermimpi
24/7 tanpa henti
Matahari dan bulan saksinya
Ada rasa yang tak mau hilang

Aku takut sepi, tapi yang lain tak berarti.

Katanya mimpiku kan terwujud
Mereka lupa tentang mimpi buruk
Tentang kata 'Maaf, sayang aku harus pergi'
Sudah ku ucap semua pinta
Sebelum ku memejamkan mata
Tapi selalu saja kamu tetap harus pergi.

Sunyi, tidak ada lagi suara yang keluar dari gadis itu. Bunyi ukulele juga sudah tidak terdengar.

Al masih terus menatap Lia lalu.
"Kok cepet ?" Katanya

GAME OVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang