1

52 6 1
                                    


Sorry for typo
Happy reading:)



Dini hari merupakan waktu orang-orang memejamkan mata dan beristirahat.
Namun itu tidak berlaku disalah satu rumah besar bergaya klasik yang terletak dipinggiran kota Seoul itu. Kediaman keluarga park.

Penghuni rumah sedang sibuk menenangkan si bungsu yang saat ini sedang mengamuk.

ARRGHHH...

teriakan menggema dikamar anak bungsu keluarga Park yang tak lain adalah Park jimin.

"Hei Jim tenanglah" si sulung Park chanyeol mencoba menenangkan adiknya.

Ia melangkahkan kakinya mendekat kearah sang adik yang kini berdiri didekat ranjang.

"Berhenti!!!" suara Jimin syarat akan kemarahan.

tapi itu tidak membuat chanyeol menghentikan langkahnya.

"Chan"

suara lembut Nyonya Park Shin Hye membuat chanyeol menoleh kebelakang, tepatnya kearah orangtuanya yang berdiri di samping pintu kamar.

Chanyeol mengulas senyum mengatakan bahwa ia bisa menenangkan sang adik.

"Jimin ini hyung, hey masa kau tak ingat" tanpa ragu Chanyeol mendekati adiknya.

Jimin hanya tersenyum remeh. mengangkat tangan kanannya, mengayunkan dan mengarahkannya pada Chanyeol, dan...

BRUGHH

seketika Chanyeol terhempas tubuhnya menubruk tembok cukup keras.

Jimin mendekati sang kakak yang masih meringis.

"Ternyata hanya segitu heh ?!?" Jimin bergerak hendak mencekik Chanyeol namun terhenti karna teriakan Tuan Park Seo Joon.

"Hentikan Jimin!!kau sudah keterlaluan!"

Tuan park berjalan kearah jimin dengan penuh emosi tangannya terkepal kuat.

beberapa langkah lagi, sebuah lampu tidur melayang melesat cepat kearah Tuan park yang sukses mematung.

Brakk

entah bagaimana Nyonya park menarik suaminya menghindari lampu itu.

"Jimin jangan seperti ini, eomma mohon sadarlah nak" Nyonya park berujar lirih namun hanya ditanggapi jimin datar.

Jimin kembali mengangkat keduanya tangannya. barang-barang yang ada dikamar itupun melayang siap mengarah kedua orang dihadapannya.

melihat itu Chanyeol dengan cepat berdiri, memukul tengkuk Jimin membuat pemuda itu jatuh tak sadarkan diri.

Chanyeol mengangkat adiknya, menidurkannya perlahan di ranjang.

Tuan dan Nyonya park menatap sendu anak bungsunya kejadian seperti ini sering terjadi.

"kita harus bagaimana lagi appa??" Ujar Chanyeol tanpa mengalihkan atensinya dari sang adik.

Tuan park menghela nafas "kita bicarakan besok, sekarang istirahat saja. Chanyeol kau temani adikmu ya"

"Ne appa"




"Namjoon kuharap kau bisa membimbing pemilik Telekinesis itu"

"akan ku usahakan Gyojang nim"

Dua orang namja beda usia sedang mengobrol di atap asrama sebuah sekolah menengah atas yang berbeda dengan sekolah lainnya, BigHit National High School.

"kau tahukan Namjoon Telekinesis itu sangat langka, Kita harus bisa membimbingnya agar berada di pihak kebaikan. Bukan hanya kita yang menginginkannya berada di pihak kita tapi pihak kegelapan juga menginginkannya" jelas salah satu namja ia adalah Bang Si Hyuk sang kepala sekolah BigHit.

Sedangkan namja satunya lagi yang diketahui bernama Kim namjoon itu mengangguk mendengar penjelasan kepala sekolahnya.

"Kapan ia kesini??"

"Mungkin beberapa hari lagi. Tadi temanku mengabariku anaknya kehilangan kendali lagi"

"Hmm...siapa nama pemilik Telekinesis itu??" Tanya namjoon penasaran

"Park jimin adik dari Park Hyun Sik"

"Park Seonsaengnim" gumam namjoon

"Kita harus bisa membimbing dan melatihnya Namjoon. Harus" ujar kepala sekolah tegas. Menepuk bahu namjoon sebelum meninggalkan itu.

"Aku harus membicarakan ini dengan yang lain"









_Tbc_
Segini dulu ya:)
Gimana menarik ga ??
Jangan lupa Vote and commentnya.
See ya.

_Nv

Telekinesis Boy||Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang