Chapter Xlll

5.3K 140 22
                                    

"Ngh... "

Cerry merintih saat tersadar dari pingsannya. Mata hijaunya terbuka perlahan, lalu Cerry berusaha menegakkan punggungnya untuk bersandar pada pohon.

"Aku masih belum keluar dari hutan ini, tsk menyebalkan. "

Cerry melihat kesekelilingnya. Dia berharap menemukan sesuatu untuk bisa dimakan. Perutnya sudah sangat menggerutu dan kerongkongan... eh?
Cerry merasa ada yang aneh. Seharusnya ia merasa sangat haus karena berjalan lama di hutan ini.

"Kenapa aku tidak haus sama sekali? "

Deg

Mata hijau Cerry membola saat matanya menatap obyek di depannya.

"Tidak mungkin, aku yakin jika sudah melangkah jauh meninggalkan billahi Scott. Tapi kenapa aku sekarang berada di depan villa miliknya! " Cerry menggerutu jengkel. Dengan begini maka percuma ia menahan lelah dan lapar. Mendesah frustrasi Qi qi berjalan tertatih menuju villa Scott.

Tidak, dia tidak berniat untuk dikurung kembali ke dalam sangkar emas ini. Dia menuju villa Scott untuk meminta pria itu mengantarkan dia pulang.

Cerry melihat sekeliling villa Scott yang luar biasa. Kayu berkualitas tinggi yang membingkai dinding villa begitu rapi dan artistik. Mereka mengkilap diterpa sinar matahari tanpa terkesan panas. Sederhana namun elegan. Hanya saja Cerry tau bagaimana kemewahan yang terdapat di dalam villa itu.

Tangan Cerry menekan bel pintu villa Scott.

Satu kali...

Dua kali...

Dan terbukalah pintu berwarna coklat gelap Scott.

Cerry Pov.

Akhirnya pintu terbuka, menampilkan pria yang meninggalkan ribuan kesan pada ku. Tanpa bisa aku kendalikan mataku memindai setiap jengkal tubuhnya, memeriksa secara detil perubahan apa yang terjadi selama kami tidak bertemu.

"Kau?  bukankah seharusnya kau sudah pergi dari wilayah ku? " tanyanya dingin dan datar. Membuat sesuatu yang tidak mengenakkan perlahan menyusup di dada ku. Sekuat tenaga aku menghirup oksigen agar tetap bisa bernafas.

"Aku tersesat dan karena kau yang membawaku sudah seharusnya kau yang mengirimku kembali ke tempatku." Aku menjawab dengan tenang. Memasang wajah datar namun hanya aku yang tau kemelut emosi di dadaku. Mereka seolah berusaha memberontak agar aku memeluk pria di depanku ini.

"Baiklah, " Dia dengan ringan memenuhi ucapanku. Seolah ingin segera menghilangkan jejakku di rumah ini secepatnya.

"Carla akan mengantarmu, " katanya dan menutup pintu villa.

Kini aku seperti kucing yang terbuang. Air mata ku mengalir tanpa bisa ku tahan. Padahal aku tidak tau kenapa aku menangis.

Ceklek.

Sosok cantik berdada besar keluar dari pintu villa Scott. Dengan ramah ia mengajakku menuju mobil yang terparkir tak jauh dari villa Scott. Dadaku berdetak nyeri, aku mendadak merasakan oksigen lepas dari pernafasan. Seolah sebuah tangan tak kasat mata meraih leher ku dan menekan keras disana untuk memblokir aliran udara disana.

"Kita bertemu lagi miss Cerry, " ucapnya ramah.

"Oh, kau... sekretaris tuan John. " Jawabku dingin.

"Yah senang kau bisa mengingat ku, " jawabnya lembut. "Silakan, " dia mempersilakan aku masuk mobil dengan ramah. Seolah tidak ada yang salah dari sikapnya, tapi aku seorang wanita bisa merasakan provokasi dari tatapan matanya padaku juga senyumnya yang menyebalkan.

Aku melihat senyumnya yang menampilkan kemenangan dan kepuasan. Dan aku tau arti senyum kemenangannya. senyumnya seolah berbicara jika dia yang mendapatkan Scott bukan diriku.

Aku memejamkan mata untuk memblokir amarah yang hendak meledak. Seluruh tubuhku bergetar tidak terima dengan kenyataan ini. Tanganku sangat gatal ingin mencekik Carla yang menyetir mobil di sampingku. Mobilpun melaju melesat membelah jalan hutan yang tampak bagai puzzle di mataku.

Cerry Pov End.

Normal Pov.

Scott memperhatikan mobil yang membawa Cerry dan Carla pergi. Bibirnya menyeringai, matanya penuh dengan kilatan kepuasan.

"Kau menjadikan Carla pionmu? " John ingin sekali menjitak kepala Scott yang menjadikan sekretaris pemuas hasratnya menjadi alat Scott.

"Aku hanya membutuhkan bantuannya sedikit. Wanitaku perlu mendapatkan tekanan agar dia keluar dari zona amannya. "

"Semoga ia tidak membunuh sekretaris ku. "

"Ohm kau jatuh cinta dengannya? " tanya Scott pura -pura terkejut.

"Tidak tapi aku yakin aku akan merindukan dada besarnya. "

"Sudah ku duga, jatuh cinta benar - benar seperti benda suci yang tidak mungkin kau sentuh, " ucap Scott.

"Aku hanya mencintai selakangan mereka. Tidak sepertimu yang mengubah makna cinta menjadi hal yang mengerikan. "

"Sudah kubilang aku hanya menginginkan dirinya seluruhnya dalam arti sesungguhnya. Kengerian itu hanya awal dari keindahan sejati. "

"Hentikan ocehan menjijikkan tentang pandangan cintamu yang agung. Juniormu sama sekali tidak selaras dengan ungkapkan cinta yang indah. "

"Sial kau. "

Mereka saling bertukar opini dalam nada sakartis. Itulah yang membuat mereka berdua terbuka tanpa menyembunyikan rahasia mengerikan yang mereka miliki. Itu lebih baik dari pada dekat dengan manusia ular berkepala dua.

Scott menyalakan monitor. bibirnya tertarik ke atas dengan sorot mata yang menatap tajam wanita yang ada di layar monitor.

Tak sedetikpun ia memalingkan tatapannya dari layar monitor.

"Perintahkan Carla siap di ruangan ku besok. "

"Kau ingin menyebabkan dia meledak karena cemburu? " John menatap tak percaya pada Scott, " itu terlalu kejam Scott. "

"Jika tidak seperti ini maka dia akan terus dalam penyangkalan, aku tidak suka hal bertele - tele seperti itu. "

"Tapi caramu memaksanya menerima dirimu terlalu kejam. Padahal aku yakin setelah merasakan juniormu dia pasti akan kecanduan. Ingat Laura? dia bahkan memohon untuk tidur dengan mu lagi. "

"Itu karena tangan sialmu yang menaruh obat sialan itu padaku. "

John tertawa keras. Dia memang pernah jahil memberikan Scott obat perangsang. Akibatnya Scott terpaksa meniduri Laura, artis sekaligus model majalah dewasa.

..

Cerry sampai di apartemennya. Ingatan tentang Carla yang keluar dari villa Scott seperti kaset rusak yang terus berputar di otaknya. Darahnya mendidih, perasaan sesak yang ditanggungnya ini begitu menyiksa.

"Aku tidak akan membiarkan kau dimiliki orang lain Scott,  kau hanya boleh menjadi milikku, " bisik Cerry sambil menempelkan dahinya pada cermin.

"Jika kau melihat wanita lain maka aku akan membutakan matamu,  jika kau menyentuh wanita lain maka aku akan mematahkan tanganmu, jika kau berani mencintai wanita lain maka aku akan membunuhmu... Scott. "

"Kau milikku. "

Tbc

Klo mo baca lanjutannya bs wa ke 08155526497 harga 15 rb bs pls bye. Muach.

Playing dangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang