satu surat untuk negara

0 0 0
                                    

Sore yang tenang, Kegiatan ku hari ini adalah rebahan di kamar ku yang nyaman. Ahh waktu yang sempurna untuk menonton drama korea dengan genre thriller sambil memakan beberapa cemilan. Hari kamis adalah hari terbaik dimana aku hanya berkegiatan dari pagi hingga siang hari biasanya aku akan belajar dari pagi hingga sore hari karna sebentar lagi aku akan menghadapi ujian nasional jadi orang tua ku mengharuskan ku mengikuti les yang tempatnya lumayan dekat dari rumah ku.

Tapi hari ini rasanya aku ingin menonton televisi sebentar karna sudah lama sekali rasanya aku tidak menonton tv. Aku menghela nafas panjang,ahh negara ini sedang tidak baik,perpecahan ,korupsi,demonstrasi ini semua sudah menjadi makanan sehari-hari. Mau hingga kapan seperti ini terus?.Masyrakat resah akan kelakuan wakil-wakil rakyatnya yang tutup mata,tutup telinga tidak mau mendengar,tidak mau melihat apa yang rakyat rasakan,apa yang sedang rakyat derita,mereka terlalu nyaman dengan kursi tidur yang ada di dalam gedung itu.

Semenjak kapan aku begitu peduli pada negeri ini? Entahlah tiba tiba saja aku merasa khawatir dengan apa yang negaraku derita karna ulah rakyatnya sendiri. Saat seorang pahlawan dan pembangun bangsa ini pamit menghadap tuhan dan pada hari yang sama salah seorang idola kami sedang berulang tahun kami sebagai kpopers menghormati agar untuk tidak menaikan tagar ucapan selamat ulang tahun untuk idola kami tersebut. Kalo kami mau kami bisa saja menaikan tagar tersebut di twitter atau yang lainya. Tapi indonesia sedang berkabung hingga kami menghormatinya,sedangkan lihatlah pimpinana kami,lihatlah pimpinana negara kami,disaat negaranya sedang dalam krisis ,kericuhan di mana-mana,bapak malah menguploud vlog sedang bersantai di Kebun raya. Apa susahnya menunda vlog bapak? Apa bapak punya hati? Mana sikap tegas bapak sebagai pemimpin? Bapak tahukan sedang ada apa di Papua.Bapak tahukan sedang ada apa di Kalimantan dan Sumatra? Bapak tahu bagaimana keadaan rakyat bapak sekarang? Mereka sesak pa,sesak akan asap yang mengepung tempat tinggal mereka,mereka sesak akan perseteruan yang terjadi dan mereka sesak akan omong kosong wakil-wakil mereka. Lihatlah pak wakil rakyat kita sudah banyak yang terkena OTT. Lihatlah wakil rakyat kami tidak mau mendengarkan aspirasi yang rakyat berikan,dan sekarang bapak hanya duduk dengan santai setelah mendengarkan itu semua?. Kakak kakak kami sedang protes pada orang orang yang sedang tidur di dalam gedung karna peraturan peraturan yang mereka buat dalam keadaan setengah bangun,mereka berusaha menyampaikan asprasi rakyat tapi lihatlah apa yang aparat negara kami lakukan. Katanya tugas mereka mengayomi,memberi perlindungan dan memelihara ketertiban masyarakat tapi mana?. Saat kakak-kakak kami sedang menyalurkan aspirasi-aspirasi masyarakat, aparat malah melawan dengan alasan mereda kerusuhan. Maaf pak yang membuat rusuh itu bukanlah kakak-kakak kami melainkan oknu- oknum yang tidak mau bertanggung jawab yang ingin memecah NKRI. Mereka adalah penerus bangsa bukannya musuh bangsa,mereka lah yang mewakili rakyat dalam menyampaikan aspirasi. Negeri yang direbut dengan susah payah oleh para pahlawan mau dihancurkan dengan memberikan tikus jalan untuk mendapatkan tujuannya hingga tidak usah memikirkan lagi perangkap yang akan mengkapnya.

Maaf ini hanya pandangan dari anak kecil yang sok pintar dan sok tahu dengan apa yang terjadi di negeri ini. Ini adalah masa reformasi, berpendapat di bebaskan di masa ini. Jadi apasalahnya kami sebagai remaja mengungkapkan pendapatnya walaupun pemahaman kami sangat kurang dari pada pemahaman orang dewasa. Kami masih perlu pembimbingan dari orang dewasa. Kami ingin belajar sebagai manusia yang memiliki hati bukanya sebagai tikus ataupun seperti orang-orang yang masih tidur di dalam sana. Dan mungkin sebagian dari kami ingin menjadi seorang influencer yang memiliki banyak karya dan peduli terhadap negeri bukanya seorang influencer yang memang karya nya banyak tapi tak acuh pada negerinya saat keadaan negerinya sedang tidak baik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

confideWhere stories live. Discover now