1. Mengunjungi Sang Noblesse

181 10 0
                                    

Clara~
 
Di tempat Clara.
  " Lira Lee,Mau kau menemani ku Ke masa Lalu,Ada yang ingin ku lakukan disana " Clara

" Ooh,Baik. Nona, Kapan Kita Berangkat " tanya Lira Pelayan Clara putri dari Frankestein dan Lunark

" 2 hari dari sekarang Kita akan berangkat, dan Menembus portal." ucap clara

" Baik nona, Aku akan Mempersiapkan apa yang kita perlukan,Saya Permisi.".  Lira

Clara mengangguk " Silahkan ". Ucpnya

Diriku yang berbeda dari ayah, aku memang memiliki kekuatan yang sama dengan ayah,Namun ada yang Berbeda.

Aku memiliki 4 sayap, 2 sayap putih Berfungsi untuk menolong, apapun yang di butuhkan, seperti mengisi energi kehidupan dan penyembuhan Yang Baik. Jangan lupa Aku bisa Menembus Di mensi lain, aku pun tak tau dari mana kekuatanku berasal, aku tak dapat menolak,karena ini semua Atas Kehendak Langit ( Takdir ).

~~ 2 hari Telah  Berlalu

" Nona Apa kita akan segera berangkat " tanya lira kepada nonanya.

" Iya kita akan segera berangkat, bersiaplah. Pegang tangan ku, kita harus cepat " kata Clara

Lira memegang tangan Nonanya, dia bingung dan bertanya

" nona apakh akan terjadi sesuatu bila kita tiba terlambat di sana." tanaya lira

" ya. Ibuku dari di mensi itu akan mati bila kita terlambat " ucap clara

" Maafkan sya Nona,Saya seharusnya tdak
menanyakan hal yang membuatmu sedih " sesal lira

  Clara menatap pelayan cantiknya itu,dan tersenyum " tidak apa,kita berangkat. Bersiaplah " jawab clara
  " Ahh,,Baik Nona " .. Lira

Tidak butuh waktu lama,terlihat portal hitam terbuka di hadapan mereka.
Kedua Gadis Cantik itu melangkahkan kaki mereka untuk melewati portal.

**  di tempat Sang Noblesse~~

Tampak Raizel dengan wajah terkejut Menatap edian didepan dengan tubuhnya yang terkena serangan Ragus Tradio,serangan itu menembus tubuh edian,Yang membuatnya lemah.

Edian Menatap Raizel laki2 yang ia cintai " Tuan Raizel " ucp edian dengan suara yang lemah.
Tatapan yang penuh penyesalan.

Raizel Menangkap Tubuh Edian,setelah sulur2 itu terlepas dari tubuhnya. Di pangkunya tubuh tak berdaya itu, dan menatap edian yang menangis.

" Tuan Raizel,Maafkan Aku " ucap edian sambil menangis
" Kalau saat Itu Aku tak memberikan Blood Stone padanya semuanya tak akan terjadi " sesal Edian

" Edian,Berhenti Berbicara dan Fokuskan Pikiranmu pada penyembuhan luka mu " ucap Raizel dengan sedih


~~~Bersambung

Noblesse: RaizeldanEdianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang