20 menit kemudian. Jennie selesai membersihkan tubuhnya,
lantas dia keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan Bathrobe.Lisa yang sedang fokus memainkan ponselnya sontak menoleh ke pintu kamar mandi dan saat itu juga dia langsung mencium aroma vanila yang hangat, manis dan sensual.
"Emmm." Lisa meletakkan ponselnya lantas menghirup dalam-dalam aroma memabukkan itu, kemudian dia berjalan mendekati Jennie.
"Hei.. kamu harum sekali." Lisa menyeringai menatap Jennie saat dia sudah berdiri di hadapan gadis yang baru selesai mandi itu.
"Aku tidak sabar untuk membuatkan Hickey dilehermu." Ucap Lisa dengan suaranya yang dibuat dengan sensual sedangkan dia semakin mendekatkan tubuhnya dengan Jennie."J-jangan sekarang Lisa, aku bahkan belum mengenakan baju." Jennie berusaha setenang mungkin, dia mencegah Lisa untuk mendekatinya.
Tangannya menahan dada Lisa, namun karena dia sedang gugup, dia malah menyentuh payudara Lisa.
Lisa memandang tangan Jennie yang ada di payudaranya dan Jennie yang menyadari itu lantas dengan cepat menarik tangannya dan langsung meminta maaf.
"Permisi a-aku mau memakai bajuku dulu." Kata Jennie dengan gugup, lalu dia berjalan ke arah lemarinya namun dengan cepat Lisa menggenggam tangan Jennie.
"Hei.. Kenapa harus ganti baju? Percuma saja, nanti juga akan di lepas lagi." Lisa berkata dengan santai dan Seketika mata Jennie melotot.
"Eeehhmm maksudku, kamu kan sudah pakai Bathrobe, jadi tidak perlu pakai baju lagi."Jennie memicingkan matanya menatap Lisa penuh dengan kecurigaan.
"Apa yang ada di pikiranmu Lisa." Tanya Jennie penuh dengan selidik.
"Begini Jen, aku tidak ingin lama-lama lag-." Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Jennie langung memotong ucapan Lisa.
"Oh jadi kamu ingin cepat-cepat mencium, menghisap, dan menggigit leherku begitu? Ck! Kau mesum sekali." Jennie mulai waspada, walaupun dia juga menginginkannya.
"Dengarkan aku berbicara dulu Jennie! Aku tadi sudah menunggumu terlalu lama. kamu mandi lama sekali seperti orang yang sedang melahirkan bayi kembar... sekarang kamu mau memakai baju hah? Berapa lama lagi waktu yang akan kamu gunakan hmm? Aku harus menunggumu lagi, begitu?" Lisa menghela nafas kesal.
"Tapi aku hanya-" kini Lisa bergantian memotong ucapan Jennie.
"Jennie.. ayolah. aku tidak ingin membuang-buang waktu lagi. aku ada janji dengan teman-temanku. lihatlah sekarang sudah jam 8 malam, aku harus segera menemui mereka, kalau kamu masih ingin memakai baju, lebih baik aku pergi sekarang, temanku juga sudah lama menunggu." Lisa menampilkan wajah kesalnya. Dan dia melepas tangan yang sebelumnya memegang tangan Jennie.
Kemudian Lisa berjalan ke arah pintu kamarnya untuk meninggalkan Jennie, namun Jennie segera menghalangi jalan Lisa.
"Permisi aku mau lewat!" Kata Lisa dengan wajah datarnya.
"Jangan pergi." Jennie merentangkan kedua tangannya tepat di depan pintu yang akan Lisa buka.
"Minggir Jennie." Perintah Lisa namun di balas dengan gelengan kepala oleh Jennie.
"Kamu tidak boleh pergi sebelum membuatkan Hickey dileherku."
Lisa menghela nafas kasar, dia sudah terlanjur kesal karena Jennie.
"Aku hitung sampai tiga. Kalau kamu masih menghalagiku untuk pergi, aku akan membuka Bathrobe yang kamu pakai."
Seketika tubuh Jennie bergidik, namun dia masih tetap berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HICKEY (JENLISA) ✓
Fanfiction"Aku ingin kamu yang membuatkan Hickey di leherku." Ucap Jennie dengan hati-hati. "Apa?! k-kamu bercanda kan?" Lisa melebarkan matanya, oke, sebenarnya dia sudah menduga ini. "Tentu saja tidak." Jenlisa Twoshots 🔞Hanya untuk pembaca usia di atas 1...