The Power ofJuki

9 2 2
                                    

Siang itu sewaktu pulang sekolah. Seperti biasa Juki mengendarai sepeda motor modifnya dan Juwita menaiki sepeda tua kesayangannya. Tak sengaja mereka berdua berpapasan tepat di Gerbang sekolah. 

" Idih. Kenapa sih kamu itu selalu deket-deket aku. Males banget bikin mood ancur." Sindir Juwita

" Helloo. Mak lampir. PD amat loo." Sahut Juki dengan cengengesan.

" Serah deh, cowo alay." Cetus Juwita sambil melajukan sepedannya dengan kencang.

" Makin marah makin cantik uhuyyyy" Gumam Juki 

Terik matahari yang semakin menyengat makin panaskan suasana. Kala itu Juwita melewati sebuah gang desa. Tiba-tiba ia merasa ada yang membuntutinnya. ternyata ia adalah preman pasar yang suka memalak dan minta uang. Juwita pun ketakutan dan berteriak meminta tolong.

" Ngga habis fikir deh sama si manusia alay itu. Ngapain coba suka deket-deketin aku. Eh kok aku jadi PD gini yah." Gumam Juwita sambil terus mengayuh sepedannya.

" Eh aku kok ngerasa aneh ya, kek ada yang ngintai aku dari belakang. Jangan-jangan si Cowo alay itu lagi. Duh males banget deh."

" Hei anak ingusan. Sini serahkan uang mu." Tegas preman sambil menghadang sepeda Juwita.

" E e e Maaf Om aku nggak ada uang" Jawab Juwita dengan terbata-bata.

" Jangan banyak alasan. Sini bawa sini tas mu."

"Jangan om jangan. Ku mohon jangan Om" jawab Juwita dengan nada lirih dan meratap

" Sudahlah diam." Ujar Preman itu

" Tolong tolong tolong." Juwita berteriak

"Percuma tidak akan ada yang dengar kamu teriak. Sudah diam"

Tiba-tiba ketika Juki sedang lewat ia mendengar suara orang berteriak. Ia pun segera berhenti. walaupun seberapa songongnya Juki ia tetap memiliki jiwa penolong loh. Juki segera membantu dan berkelahi dengan preman itu. Juki memang dimanjakan orangtuannya tapi ia jago bela diri. Sering mendapat kejuaraan bela diri pula. 

" Eh apa-apaan ini. Jangan ganggu pacar saya." Pinta Juki

" Apa? pacar?" Jawab Juwita dengan ekspresi kaget.

" Huss sini kamu" ucap Juki sambil menarik tangan Juwita.

" Banyak omong lu anak kecil" Sahut Preman.

Mereka pun berkelahi dan Juki memenangkannya. Juwita pun tidak menyangka ternyata si cowok alay telah menolong dirinnya.

"Kamu gapapa? lain kali hati-hati dong." Tanya Juki

" Aku gapapa kok. Kamu gapapa apa ada yang sakit? Tegas Juwita sambil menatap Juki.

" Tenang aja aku jago bela diri kok. Segitu mah ga ada apa-apannya " Jawab Juki dengan sombong dan membalas tatapan Juwita.

" Huu. Sombong amat lu. Eh ngapain lu tadi ngaku-ngaku jadi pacar gue." Jawab Juwita.

" Gue juga nggak mau kalii punya pacar kek elo. Judes kek nenek lampir. Kalau gue tadi ngga pura-pura mungkin lo ngga akan dilepasin sama preman itu. Loo ngarep ya jadi pacar gue?". Jawab Juki dengan tertawa terbahak-bahak.

" Kurang ajar ya lo" Sambil mencubit tangan Juki.

" Aduuh" Rintih Juki

Saat Juwita berusaha mengangkat sepedannya yang roboh tadi, seketika itu pula Juki juga mengangkatnya. Dan Juwita segera berpamitan pulang kepada Juki

" Eh aku pulang dulu. Makasih." Ucap Juwita dengan ketus.

" Hati-hati mak lampir hahahaha." Sahut Juki.

" Awaas lu ya" Ucap Juwita.



Janji Juki JuwitaWhere stories live. Discover now