TWO

6 0 0
                                    

Bel tanda pulang berbunyi
Nett...nett...nett

Semua siswa berhamburan untuk pulng kerumah masing masing, begitu juga dengan Raina, tetapi Raina masih menunggu jemputan. Raina yang menunggu supirnya didekat gerbang sendirian tiba tiba "tiitt...tiitt". Bunyi klakson motor yang sangat mengganggu pendengaran. Ternyata bunyi klakson itu adalah klakson motor milik kiki. "Suara motor lu itu. Mengganggu pendengaran tau gak?" ucap Raina dengan mata sinisnya. "Gak tau" jwb kiki singkat (sambil ketawa). "Gua tuh cuma mau ngajak lu plng bareng, dari pada nunggu jemputan lu yang gk dateng dtng dr tadi" ajak kiki. "Gakgakgakgakgakgak" desah Raina (menolak ajakan kiki) seperti ketakutan."lo knp?...kok kya ketakutan gitu? Gua gak gigit kali, gua gak akan nyakitin lo" tanya kiki (bingung apa yang terjadi)

Tak lama kemudian jemputan Raina dateng. "Udh ya...bye, gw dluan" ucap Raina mengakhiri pembicaraan.

Raina tiba dirumahnya, dan langsung menuju kamarnya. Belum sampai Raina di kamarnya tiba tiba. "Raina...kamu udah pulng?" ucap bu sofi. "Udh..." jwb Raina singkat. Bu sofi hanya diam mendengar ucapan anaknya itu, karena bu sofi telah merasakannya hampir setiap hari.

Jam menunjukkan pukul 19.15. Ibu sofi yang telah menyiapkan makan malam, memanggil Raina untuk makan."Raina...ayo makan nak, ntr kmu sakit lgi" teriak bu sofi berniat memanggil Raina untuk makan malam. "Iya...maa"jwb Raina.

Sesudah mereka makan, "udh ya ma, aku mau istirahat dlu" tutur Raina.
Raina telah sampai dikamarnya dan sambil menunggu ngantuk Raina memainkan handphone miliknya dan tak sengaja melihat sosmed milik laki laki yang telah menghancurkan hidup nya. Amarah Raina kembali muncul. "Gw benci sama lo, gw benar benar benciii, gw nyesel percaya sama lo" ucap Raina sambil meneteskan air mata. Laki laki itu bernama Evan, Raina sangat benci kepada evan. Raina yang telah meneteskan air mata sederas air hujan, tak lama tertidur dengan sendirinya.

Seperti biasa Raina bangunnya kesiangan dan bermalas malasan,  ibunya hanya membiarkan anknya.

"Maa...aku berangkat dlu ya" ucap Raina meminta izin. Mata Raina yang membengkak karena habis nangis semalam membuatnya susah untuk melihat, dan tidak nyaman dengan matanya.

Raina telah sampai di dekat gerbang sekolahnya, diantar oleh supirnya. Belum sampai Raina melangkahkan kaki menuju kelasnya, tiba tiba kiki datang. "Haii...renn"ucap kiki membuka pembicaraan. Raina hanya membalas senyumannya seperti biasa, manis tetapi miris. "Kantin yokk"ajak kiki kepada raina. "Kantin muluu loo, lo gak makan ya dirumah?" tanya raina. "Yaa, gw makan sih, tp kan gw cuma mau kenal lo lebih dekat" tutur kiki. "Gw gk mau jln sma laki laki, gw gak percaya lagi sama yang namanya laki laki, semua laki laki itu sama ajh gak ada bedanya, mulut doang yg baik tp hati bangsattt..." ucap Raina dengan amarah sambil meneteskan air mata.
"Gk semua laki laki kya gitu, buktinya gw gak" ucap kiki membela kaum laki laki. "Udah ahh, jgn nangis lagi, liat tuh mata lo kya panda." tutur kiki berniat menghibur raina. "Paan sih lu" ucap Raina malu malu sambil melangkahkan kaki ke bangku nya.

Bell tnda masuk berbunyi, semua siswa bergegas masuk ke kelas mereka msing masing untuk mengikuti pelajaran

Pelajaran berlangsung...tak lama kemudian.....

Bel istirahat pun berbunyi

Nett... Nett... Nett
Semua siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing masing
Tersisa Raina dan kiki, yg berada dikelas. Kiki memulai pembicaraan "ayo ke kantin" ajak kiki kepada raina.    "Gw gk mau jln sama cwok" Raina menolak.
"Lagian lo itu gk pernah mau ikut gua, padahal gua kan gk ngegigit elo" ucap kiki sambil tersenyum geli.
"Yaudah gw ikut lo tp lo jgn macem macem yaa, klo lo macem macem sama gw, gw hajar lo"ancam Raina

***




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

for you and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang