Thoughts [3/4]

12K 1.2K 162
                                    

"Seems like you are fucked up."

"I am."

Lucas yang baru datang dengan Americano di tangannya menatap miris sang sahabat. Bahkan mendapatinya begitu pagi datang ke kampus dan menghabiskan waktu sarapannya di cafeteria adalah sebuah hal yang jarang dilihat oleh pria tinggi itu. belum lagi tampilan Mark yang seolah seenak jidat mengambil baju dari lemarinya, rambut acak-acakan, dan kantung mata tebal yang menggantung menunjukkan bahwa kawannya itu benar-benar apa-apa.

"Aku mungkin akan menyalahkan tugas Prof. Kim tapi mengingat kasus ini dialami kau, pasti ada alasan lain yang lebih menarik."

Mark mengangkat wajahnya yang sedari tadi hanya ia tempelkan pada meja. Bahkan espresso dan croissantdi hadapannya teranggurkan begitu saja.

"Menurutmu, apa aku harus memutuskan Jaein Noona?"

"Kalian bertengkar?"

Lucas membolakan matanya, terkaget akan pernyataan Mark karena setahunya mereka berdua bahkan tak pernah bertengkar. Tetapi melihat Mark hanya menggelengkan kepalanya lemah membuat Lucas mengernyit heran.

"Lalu? Kau bosan? Kau ternyata dijodohkan? Atau Jaein Noona yang ternyata sudah dijodohkan?"

Mark mengangkat kepalanya, mengerucutkan bibirnya, dan akhirnya mencomot roti bulan separoh yang seperti meraung untuk masuk ke perutnya. Rasanya memang percuma bercerita dengan Lucas. Bocah itu saja belum berhasil mendapatkan Jungwoo, kakak tingkat mereka, dari hampir satu tahun lalu. Tapi siapa lagi yang akan dia jejali curahan perasaannya yang sekarang benar-benar tak jelas gegara hal yang terjadi bahkan belum genap sehari itu. Jeno? Bocah itu bisa saja membocorkan semua informasi pada kedua pacarnya yang notabenenya sahabat dekat Haechan. Johnny? Mark bisa digantung terlebih dahulu karena terlihat seperti memermainkan adik kesayangan mereka. Jaehyun? Dia tak yakin Taeyong akan membiarkan mereka hanya bicara berdua.

"Haechan menciumku tadi petang. Tapi dia mabuk semalam, dan sepertinya dia tak ingat apa yang dia lakukan. Menurutmu aku harus apa?"

Lucas memiringkan kepalanya. Kerongkongannya dengan susah payah menelan sandwich tuna yang baru saja ia kunyah.

"Lalu apa hubungannya dengan kau memutuskan Jaein Noona?"

Yang ditanya menepuk dahinya pelan. Menyambar cupkopinya sebelum berdiri hendak beranjak.

"Sudahlah. Ayo cepat, sebentar lagi kelas akan di mulai."

"Kau sudah mengaduk makananmu selama setengah jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah mengaduk makananmu selama setengah jam." Jaemin mencebikkan bibirnya. Menatap malas pada sosok yang mengajaknya makan siang namun ternyata hanya menghabiskan waktunya saja.

"Tahu begini aku menerima tawaran Renjunnie untuk ikut ke perpustakaan saja."

Haechan menatap Jaemin jengkel. "Ya! Kau tak kasihan pada sahabatmu dari jaman orok ini?!"

Enigma[MarkHyuck] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang