' Katanya jadi wanita itu harus pandai, agar tidak di bodoh-bodohi.'
Hari ini hari pertamaku masuk ke kelas kimia. Kimia, memang aku sangat suka dengan pelajaran ini. Karena menurutku belajar banyak reaksi itu menyenangkan hehe.
Setibanya di kelas, aku duduk di bangku tengah. Disana banyak sekali orang- orang berbincang , ada yang berkenalan. Langsung saja Mbak Mia mendatangi Tempat duduku "Hay Jingga" katanya, "Hay mbak, akhirnya kita sekelas ya hehe" akhirnya kita pun bercakap-cakap lebih jauh lagi, tentang kehidupan aku dan Mbak Mia. Ternyata Mbak Mia asli kota Purworejo, dan dia pun di sini nge-kost sama sepertiku. Asik sama- sama anak kost.
Saat pelajaran di kelas sudah selesai dan dosen telah memberi tugas untuk besok, kami pun bergegas pulang. Seperti biasa hari pertama pasti perkenalan dengan teman-teman sekelas, dan karena sepertinya dosen tadi killer dia pun langsung memberi tugas pada anak-anak kimia.
Aku pulang bersama Mba Mia, Selvi dan Anita . Bukan geng ya hehe, cuma kebetulan kita duduk dekat-dekatan, jadi kita bisa sedekat itu. Saat berjalan di lorong kampus , tiba-tiba kami melihat banyak sekali orang - orang melihat Mading . Hmm ada apa ya, kami pun penasaran dan akhirnya melihat apa isi berita di Mading itu.
Ternyata isinya adalah seleksi vokal untuk paduan suara di UGM , bukan cuma vokal si banyak juga seleksi untuk iringan nya seperti mahasiswa yang bisa bermain gitar, drum, atau keyboard pun ikut seleksi.
" hmm aku pengen ikut" gumamku, rupanya Mba Mia mendengar perkataanku. " Wah jingga, kamu bisa nyanyi? Ikut aja gapapa, perwakilan dari kelas kimia juga loh. Kalo masuk kan kita bangga" . "Hmm mba, tapi suaraku tidak begitu bagus, pasti banyak yang lebih bagus mahasiswa-mahasiswa sini." Kataku. "Jangan merendah gitu dong jingga, tidak pernah ada salahnya untuk mencoba." "hmm oke deh mba, aku akan ckba"Aku pun mengambil brosur pengumuman yang terdapat di dekat meja Mading , lalu kami berempat pulang ke tujuang masing-masing. Karena kost-an ku berbeda arah dengan Mba Mia akhirnya aku pun pulang sendirian. Hari sudah sore sepertinya, karena sudah lama aku berdiri menunggu angkutan umum belum ada yang lewat juga.
Aku pun memutuskan untuk berjalan kaki, lalu aku menengadah melihat langit. Suka sekali, warnanya pun seperti namaku Jingga . Rupanya sebentar lagi, senja muncul karena terlalu fokus melihat langit yang indah itu aku kaget ada yang menabrak ku dari depan, cewek bertubuh mungil dan kece sekali gayanya.
" Aduh, Kalo jalan lihat-lihat dong, jangan liat langit mulu" protesnya
"Hmm, maaf aku tidak sengaja" kataku.
Sepertinya dia sedang memegang brosur yang tadi juga aku ambil, lalu iseng aku bertanya.
"Sepertinya kamu juga mau ikut seleksi vokal besok ya?" , "Hehe, iya bukan vokal si aku seleksi iringan. Nanti aku mau main keyboard"jelasnya.
"Wah kamu bisa main musik, kamu bisa main alat musik apa saja?" . "Aku bisa main gitar dan keyboard, tidak banyak dan tidak begitu mahir. Karena memang hanya hobby" jelasnya.
"Wah kamu keren sekali," . "Kamu mau seleksi nyanyi? Emang suaramu bagus?" Tanya nya. "Hmm sama sepertimu, bernyanyi itu salah satu hobby ku. Jadi ya, entah bagaimana suaraku hahaa"
Kami pun tertawa bersama-sama
"Ohh iya daritadi kita ngobrol, aku tidak tau namamu siapa?". "Kenalin, namaku Jingga kalo kamu?" . "Namaku Milea, ohiya btw kamu suka musik juga? Kamu jurusan apa?"
"Iya, aku jurusan kimia. Aku juga suka musik menurutku ketika aku mendengarkan musik kepala yang tadinya penat berubah menjadi enjoy". "Wah kita sama"Tiba- tiba bersamaan kami melihat langit, senja sudah datang.
"Jingga, liat deh langitnya bagus. Foto ah foto"
"Wah iya milea, ayo ayo foto".Ternyata banyak yang sama dari kami, sama-sama suka melihat jingga. Sama-sama suka musik, sama-sama suka memotret atau merekam sesuatu untuk di edit nantinya. Satu lagi, ini kebetulan aku menemukan teman baru yang satu passion denganku, semuanya sama. Meski hanya beberapa menit kami bersama , kami merasakan hal nyaman.
"Jingga, kamu pulang kemana?"
"Aku pulang ke kost-an milea."
"Naik apa?"
"Tadinya mau naik angkutan umum, cuma sepertinya sudah sore jadi entah lah hehe"
"Yaudah ayo bareng sama aku, aku bawa motor"
"Oke oke"Milea pun mengantarkan ku pulang , disepanjang jalan kami menghabiskan waktu 10 menit untuk sampai ke kost-an ku. Meski hanya 10 menit, kami bercerita banyak dari mana asal aku, dan semua tentang aku.
Ternyata milea anak seni musik, dan dia asli Jogjakarta. Setelah sampai kost-an kamu pun bertukar nomer WhatsApp untuk lebih bercerita banyak. Setalah selesai adzan magrib milea pun pulang.
"Hati-hati milea, terimakasih sampai jumpa esok dan seterusnya"
"Daaahhh jingga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Milea Dan Jingga Di Ujung Senja
Short StoryPersahabatan , cinta, petualangan , angan dan harapan.. Terkadang memang benar, kebetulan itu nyata. itulah kenapa kita tidak perlu takut untuk berkhayal. Hehe Dari Jingga Bandung, Agustus 2019