3 {Pria Lembut}

7 0 0
                                    

Saat aku dipanggil Pak Seungwoo, aku tidak bisa bergerak lagi. Apa yang harus aku lakukan?

"Nara dipanggil pak bos itu" tegur Jenny.

"Iya, duh gimana nih Jen?"

"Hadapi aja dengan legowo, aku doain dari sini kok"

"Aish"

Aku berjalan ke ruangan khusus Pak Seungwoo. Iya ruangan ini tempatku bertemu pertama kali dengan bos baruku. Dengan tidak sopannya, aku sampai berkata dia cowok mesum. Gimana nasibku nanti? Kumohon jangan dipecat.

"Permisi pak, bapak panggil saya?"

"Iya, kamu bawa proposal tadi?"

"Hah? Enggak pak"

"Ambil proposalnya bawa kesini sekarang ya" ucapan pak Seungwoo lembut banget.

'eh beneran nggak dimarahin? Kan tadi aku udah nuduh dia sembarangan' terkaku dalam hati.

Aku langsung mengambil proposal kerja di meja. Jenny bertanya padaku, aku hanya mengisyaratkan dia untuk diam. Jenny ini kepo juga orangnya.

"Permisi pak, saya boleh masuk?"

"Iya silahkan Nara, sudah bawa proposalnya?"

"Ini pak" aku langsung menyodorkan proposal itu ke Pak Seungwoo.

Apa benar Pak Bos ini tidak marah sama aku, atau lupa wajahku atau gimana ya?

"Proposalnya bagus, ini tim kamu yang kerjain?"

"Iya Pak Seungwoo, kami mengerjakannya sesuai dengan keinginan klien sekaligus SOP di kantor ini." okeh Nara rileks.

"Bagus, saya suka kinerja kamu."

"Terima kasih pak" ucapku tanpa melihat ke mata Pak Seungwoo.

"Oh iya, kamu juga tegas ya orangnya. Saya suka ketegasan kamu sama orang lain, kamu juga loyal sama fasilitas perusahaan."

"Maaf pak, saya tidak seperti itu."

"Buktinya kamu bisa nuduh saya cowok mesum tadi."

Duarr

Dia inget yeorobun......!!!

"Ah itu, saya... Saya minta maaf ya pak. Saya tidak bermaksud begitu. Saya cuma.."

"Iya sama paham."

"Paham apa ya pak?"

"Kamu tuh bisa polos juga ya? Haha"

Duh ketawa renyah bapak bos ini beneran melumerkan hatiku.

"Maksudnya gimana pak?"

"Iya, wajar kalau kamu sewot pas saya masuk tadi. Salah saya juga nggak ketok pintu sebelum masuk. Saya juga enggak sadar kamu lagi beresin file di meja, makanya saya ganti baju dengan santainya. Kalau saya jadi cewek, ya pasti sepemikiran sama kamu." Jelas Pak Seungwoo sambil senyum.

'Pak Bos Seungwoo kenapa gantengnya melebihi bias saya sih. Kalau gini saya oleng nih pak" ucapku dalam hati yang udah tidak karuan.

"Iya pak, saya tadi kaget pas liat bapak kemejanya enggak dikancingkan gitu. Maksudnya kenapa bisa masuk ke ruangan dengan kondisi kemeja kayak gitu pak." aku menjelaskan lagi.

"Kamu bener kok, saya enggak marah. Enggak tersinggung juga." omongan Pak Seungwoo ini super ramah. Gosip seantero kantor ternyata benar.

"Kalau begitu, saya di maafkan pak?" kataku kikuk.

"Iya... Tapi ada syaratnya"

"Apa?"

"Tadi... kamu liat perut saya ya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Finding Love [X1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang