Seungyoun berjalan kaki disepanjang terotoan sambil mengumpati teman-temannya yang membuat dirinya harus pulang larut malam seperti ini, dirinya bukan takut gelap atau hantu. Hanya saja Seungyoun mudah tidak fokus karna mengantuk apalagi jam sudah menunjukan pukul 12 malam lebih sedikit.
Saat melewati sebuah gang gelap dan sepi tiba-tiba dia dihadang oleh 1 orang pria berbadan besar dengan wajah ditutupi masker dan jangan lupa benda mengkilat tajam di tangannya."Mau apa kau?" Seungyoun berusaha memfokuskan penglihatannya yang terbatas karna kurangnya cahaya di sekitarnya
"Berikan uang yang kau punya!" Bentak pria itu sambil menodongkan pisau kedepan Seungyoun
"Apa maksudmu? Aku tak punya uang" Seungyoun mencoba mundur perlahan saat pria itu maju mendekat
"Handphone dan jam tangan mu terlihat mahal berikan saja padaku!" Ucap pria itu tambah keras sambil mendesak Seungyoun agar segera memberikan handphone dan jam tangannya.
Seungyoun tentu saja menolak benda-benda itu miliknya kenapa pria didepannya seenak jidatnya meminta handphone dan jam nya. Seungyoun semakin terdesak kebelakang yang terhalang dinding lembab, Seungyoun mencoba mencari celah untuk melarikan diri.
Seungyoun memilih untuk mendorong pria didepannya dengan keras dan melupakan benda tajam yang ditodongkan didepannyaJLEB
Pisau itu menancap dalam tepat di perut sebelah kiri Seungyoun. Seungyoun melihat kearah seragamnya yang berubah merah. Seperti semua energinya hilang tanpa berbekas Seungyoun jatuh terduduk dijalan dan bersandar didinding belakangnya. Sedangkan perampok itu telah melarikan diri ketakutan karna pisaunya telah melukai seseorang.
"Perampok bodoh, harusnya kau gunakan pisau ini untuk menakutiku saja..." runtuk Seungyoun sambil memandang lemas perutnya yang tertancap pisau
"....bukan malah menusukku sungguhan" lanjutnya. Mata Seungyoun terasa berat, dia hanya berharap ada seseorang yang tidak sengaja lewat gang sepi ini dan membantunya.
"Aku masih ingin hidup" ucap Seungyoun lirih pada sesosok yang tiba-tiba berdiri didepannya, wajahnya tidak terlalu terlihat karna gelap tapi tubuhnya sangat tegap. Karna matanya yang kian berat Seungyoun pasrah dengan apa yang selanjutnya terjadi padanya.
.
Seungyoun membuka matanya secara perlahan, lampu di langit-langit kamar menganggunya dan juga rasa sedikit haus. Seungyoun mendudukan tubuhnya dan kembali mengingat dirinya yang tertusuk pisau, Seungyoun segera membuka selimut yang membalut tubuhnya. Perutnya memang terdapat perban tapi tidak terlalu terasa sakit dan yang membuat dia mengerit aneh adalah tubuhnya naked tanpa sehelai baju pun hanya selimut yang membungkus dirinya. Dan jangan lupa kamar ini bukan miliknya. Seungyoun mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar dengan panik.
Tiba-tiba pintu kamar terbuka menampilakan seseorang pria berbadan tinggi tegap jangan lupakan wajahnya yang menawan."Kau sudah sadar?" Pria itu berucap sambil berjalan menghampiri Seungyoun. Dengan tergesa-gesa Seungyoun menutupi tubuh naked nya dengan selimut.
"Seragam mu kotor dengan darah jadi aku melepasnya" Pria itu menjelaskan dahulu sebelum Seungyoun bertanya
Seungyoun merasa familiar dengan orang didepannya itu. Sungguh dia ingat pernah melihat wajah pria itu.
Han Seungwoo
Ah! Seungyoun ingat pria didepannya adalah aktor dan model terpanas tahun ini. Tapi bagaimana bisa pria didepannya menolongnya. Banyak pikiran berkecambuk di pikiran Seungyoun tapi tidak ada satu patah katapun keluar dari mulutnya.
Seungwoo duduk dipinggir ranjang memandang Seungyoun dengan intens yang membuat pipi Seungyoun tiba-tiba memerah."Evan kau kembali" ucap Seungwoo, tiba-tiba mendekat kearah Seungyoun dan memeluknya dengan erat. Seungyoun kaku dalam pelukan Seungwoo, tubuhnya tenggelam dalam pelukan tubuh besar Seungwoo.
Sekitar beberapa saat Seungwoo melepas pelukannya lalu memandangi Seungyoun lagi dengan jarak yang lebih dekat dari yang tadi."Maaf Seungwoo-ssi, tapi terimakasih karna telah menyelamatkan diriku" akhirnya ucapan terimakasih terucap terlebih dahulu dari pada pikirannya yang lain.
"Tidak masalah. Tapi apa kau tidak haus?" Seungwoo bertanya dan memandang Seungyoun tepat pada matanya. Seungyoun mengangguk pelan.
Seungwoo mendekatkan lehernya pada mulut Seungyoun. Seungyoun tentu saja bingung, tapi entah dorongan dari mana dia mendekat ke arah leher Seungwoo setelah merasakan gigi taringnya seperti tumbuh lebih panjang dan tajam.
Menacapkan taringnya pada leher putih pucat Seungwoo lalu meminum darah yang keluar. Entah apa yang dilakukan Seungyoun dirinya pun tak mengerti tapi tubuhnya seolah bertindak sendiri.
Darah Seungwoo terasa manis dan segar saat melewati kerongkongannya membuat Seungyoun seperti kecanduan."Pelan-pelan saja, ambil sepuasmu" ucap Seungwoo saat merasa Seungyoun menghisap darahnya dengan tidak sabar. Seungwoo mengelus pundak polos Seungyoun agar Seungyoun lebih tenang saat meminum darahnya.
Setelah selesai menuntaskan hausnya Seungyoun menjauhkan bibirnya dari leher Seungwoo yang lukanya menutup sendiri..
Seungyoun kini duduk di depan TV dengan pakaian lengkap yang dipinjamkan oleh Seungwoo, tentu saja pakaian itu terlihat menelan tubuh kurus Seungyoun.
Seungyoun bertekad akan bertanya semua pertanyaan yang ada di pikirannga saat Seungwoo kembali kesini. Sekarang Seungyoun sendan g menunggu Seungwoo selesai mandi."Apa yang sedang kau pikirkan?"
To Be Countinue....
Note: Hi! Semoga kalian menikmati story baru ini, tolong dukung serta berikan kritik dan saran. Aku sangat berterima kasih jika kalian mengapresiasi karya ku. Oiya cerita ini diupdate tanpa jadwal jadi semakin banyak apresiasi kalian semakin semangat pula aku akan mengupdate cerita. Thankyou So Much
Love, Ryeonseung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring You Back | Seungwoo X Seungyoun [Seungzz]
FanfictionSeungyoun siswa sekolah biasa yang tiba-tiba ditusuk oleh perampok saat akan menyelamatkan dirinya. Apakah dia akan selamat? Vampire!au Ryeonseung or Seungzz