Satu. Kenal

73 6 4
                                    

Disini aku bukan hanya menceritakan seorang gadis yang sudah menjelma menjadi kupu kupu lalu bertemu seorang lelaki yang penuh dengan kejutan. Tetapi, disini......

Disini.
Tepat di depan pantai ini, diatas gedung ini, aku bercerita mengadu keluh kesah ku kepada semesta,supaya semesta mengizinkan ku untuk tetap tinggal di bumi.

Maaf semesta, sudah merepotkanmu untuk mendengar ceritaku yang sudah usang ini.

Tapi ada baiknya, cuma engkau yang mau mendengar cerita ku. "itu kata ku "

~~
"aku mau mendengar ceritamu"

Tampak seorang lelaki berkaos putih lengan panjang, memegang airpod ditangan nya. Sedang mengamatiku, sedari tadi aku berbicara kepada semesta, yang sudah menjadi teman baikku selama ini. Selain ibu.

Ia berjalan ke arahku, tidak menyapaku, sama sekali tidak. Bahkan aku diam membisu melihat rupa nya. Dia duduk disamping ku dengan airpod yang masih ia genggam. Aku bukan tidak mau menjawabnya,sebab ini bukan waktu yang tepat untuk bertengkar dengan orang asing seperti dia.

Dengan suasana hati ku yang mulai terkikis akibat layaknya batu,aku memberanikan diri untuk bertanya, walau sebenarnya tidak ada niatan untuk mengenal seseorang yang atas nama ia bukan semesta dan bukan ibuku.

"Siapa kamu? " Tanya ku.

"Kenalkan, aku adit.Aku kuliah di universitas dekat kedai kopi di seberang sana. Aku masih semester 5. Jurusan hukum. Ingin ku perjelas lagi? Nama ku aditya nugraha. Cocok bukan dengan wajahku? Aku seorang lelaki yang penuh dengan kejutan, dengan kedatanganku kemari pun, ini semua kejutan yang kupersembahkan pada mu, walaupun aku nggak tau siapa nama mu, yang pasti aku telah menemukan seorang perempuan yang layaknya kupu kupu. Seperti itulah kata ibuku."

Sontak dengan kaget, aku terdiam membisu. Membiarkan fikiranku mencerna kata kata nya dengan baik.
Siapa dia? Ada apa dia kesini? Disampingku? Duduk? Memperkenalkan diri? Oh semesta,niatku kesini untuk bercerita denganmu. Bukan untuk bertemu dengan lelaki menyebalkan ini. Aku sudah muak dengan yang namanya perkenalan. Ayolah semesta jangan membuatku jatuh ke dalam jurang untuk kedua kalinya.

Aku masih diam, tidak kutatap wajahnya. Aku benci situasi ini. Situasi dimana aku ingin sendiri, lalu datang seorang pengganggu, dengan percaya dirinya menemuiku dan berbicara panjang lebar denganku.

Tanpa aba aba...

Aku beranjak pergi dari atas gedung ini. Sudah habis waktuku menikmati senja yang sudah dari tadi tenggelam bersama harapan harapan ku yang pupus.

"Hei mau kemana? Aku belum tahu nama kamu"

Aku tetap berjalan tanpa menoleh kebelakang sedikit pun.

Ia mendekati ku lalu bertanya "Kamu belum memperkenalkan dirimu"

"Sepenting itukah? "
"Iya penting. Aku ingin mengantarmu pulang. Tidak baik sudah gelap seorang perempuan pulang sendirian. Tidak ada metro mini ataupun bus jam segini. Mereka pasti istirahat."

Apa?! Dia ingin mengantarkan ku pulang? Oh tidak. Tidak akan. Jangan menerima tawaran dia meisya. Iya namaku meisya. Jangan bertanya lagi.

"Kamu siapa? Aku tidak mengenalmu. Aku tidak bisa pulang dengan orang yang sama sekali tidak ku kenali."

"Aku ini aditya. Aku adalah aditya. Tadi kan sudah kujelaskan"

Tidak butuh waktu lama, aku beranjak pergi, menyusuri sudut kota sendirian,tanpa teman. Aku sudah berkali kali melihat kebelakang. Dan bagus nya, lelaki aneh itu tidak mengikuti ku. Haha lelaki aneh, ada ada saja kamu meisya.

"Duh cape juga ya" kataku.
"Ini minum,seraya memberikan sebotol air mineral. Tadi kan sudah kubilang, sini biar aku saja yang mengantarmu. Tetapi kamu menolak tawaranku. Lelah juga ternyata mengikuti mu secara diam diam"
"Kamu siapa sih? Aku tidak ingin pulang bersama mu. Dasar lelaki aneh. " kataku

"Aku akan mengikutimu sampai kamu tiba dirumah".

Dasar lelaki yang bersikeras. Aku tidak mengenalmu. Bahkan tidak mau mengenalmu.

Aku tetap berjalan pulang kerumah ku. Dan diikuti oleh lelaki aneh itu. Dengan sepeda motornya yang ia dorong,dia sangat antusias menemani ku dijalan. Sampai ketika ia membuka suara....

"Aduh enak banget ya baru pertama kali jumpa udah diberi panggilan kesayangan, jadi ternyata begini dipanggil sama kupu kupu"

Aku masih diam. Diam seribu bahasa. Diamku penuh arti. Jangan kalian kira diamku sebagai tanda apapa. Dasar ah readers.

"Hm ternyata jalan rumah ku dan rumah mu satu arah ya, seneng ya ternyata nemenin kupu kupu jalan, padahal biasanya kupu kupu terbang terus. Apakah sayapnya patah ya? "

Dengan kaget aku mendengar pertanyaan yang berisi "Apakah sayapnya patah ya? "

Semesta, ayolahh...
Ini bukan waktunya bercanda. Sudah cukup dulu engkau mengirimku seorang ksatria yang datang dengan segala kata kata nya. Dan sekarang pergi dengan segala pertanyaannya di ruang pikirku. Jangan mendatangkan seseorang lagi, walaupun untuk menyembuhkan luka ku.

Pertanyaannya begitu menyakitkan. Entah karna aku yang terlalu mengartikan ke hal negative atau karna suasana hatiku sedang tidak baik.

"Haha tidak tidak, aku cuma bercanda saja" katanya.

Syukurlah. Dalam hatiku

"Ternyata susah ya mengajak kupu kupu berbicara, sungguh di luar eskpetasi ku".

Aku masih diam, tidak ingin kujawab pertanyaan pertanyaan dia. Tetapi, aku mulai membuka suara.

"Kamu ngga cape ngikutin aku terus? Ngga capek berbicara sendiri? Sedangkan aku, tidak menjawabmu sedari tadi aditya".
"Akhirnya aku bisa mendengarkan kupu kupu berbicara panjang lebar".
"Aku tidak sedang bercanda"
"Jadi kamu mau aku seriusin? "
"Sedikit menyebalkan"Kata ku.
"Aku emang menyebalkan tetapi suatu saat nanti, pasti kita ketemu. Sampai jumpa".

Dia pergi.....

Kan sudah kukata kan semesta pada mu, semua lekaki begitu. Datang lalu perg.... Eh belum siap aku berbicara,datang sebuah angkot.

"Ayo neng, pulang. Mas nya tadi udah manggilin mang buat nganterin kamu" Kata mang angkot

Langsung aku menaiki angkotnya. Lalu aku menoleh kebelakang, tampak seorang lelaki mengendarai motornya, lalu tersenyum kepadaku. Sudah kuduga. Ini ulahnya.

Sesampai dirumah, aku ingin membayar angkot, lalu mas itu menolak.

"Sudah dibayar neng sama mas nya tadi, mang duluan ya. Makasih"

Sungguh aneh pikiranku malam ini dihantui dengan beribu pertanyaan. Siapa kah dia? Itu yang terutama.

Aku masuk kedalam rumahku. Melihat ibuku yang sedang membaca majalah diruang tv. Langsung aku bergegas masuk kedalam kamar ku. Dan hanya satu dalam pikiran ku. Aku hanya ingin rebahan. Sudah itu saja.

Setelah aku mandi dan berganti baju. Aku langsung mengampiri tempat tidur ku. Lalu memejamkan mata. Seraya ingin masuk kedalam dimensi lain. Apapun. Asal tidak di bumii.

Dan tiba tiba masuk notification dari layar handphone ku. Tidak ada nama nya. Alias nomor tidak dikenal. Dengan berisi kata kata. Yang sangat mengejutkan ku.

"Selamat tidur kupu kupu. Selamat malam...."

SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang