O1. Jedan

11.3K 1K 122
                                    

Wings

.

Lee Jeno x Na Jaemin

.

BoyxBoy

.

Chapter 1: Begin

.

Ini bahkan baru di mulai

Dan kau akan menyerah secepat ini?

.

Na Jaemin terlihat berjalan dengan lesu memasuki rumah bahkan tak ada sapaan hangat yang biasa pemuda manis itu torehkan ketika ia pulang, tidak seperti biasanya dan itu sukses membuat sang ibu yang kebetulan tengah menyiapkan makan malam menatap heran anak kesayangannya itu. Bahkan juga tak ada kecupan yang selalu Jaemin berikan padanya jika ia pulang dari sekolahnya. Semuanya sangat terlihat berbeda. Apa Jaemin sangat kelelahan hingga bersikap seperti itu? Atau Jaemin tengah lelah dan tak melihat sosoknya. Ah, tapi seberapa lelah pun Jaemin, ia akan selalu mengucapkan salam setiap pulang, mencium pipi ibunya dan di hadiahi kecupan di dahi oleh sang ibu.

Ah mungkin Jaemin memang kelelahan atau ia sedang ada masalah? Pasti ada alasan mengapa Jaemin bersikap berbeda seperti saat ini. Alasan yang mungkin akan Jaemin pendam hanya seorang diri.

Lima belas menit lamanya Jaemin habiskan dengan menatapi langit-langit kamarnya yang ia sulap menjadi langit-langit cerah di angkasa. Awan-awan terbentuk dengan apiknya hasil karya tangan seorang Na Jaemin. Terdengar kekanakkan? Namun Jaemin tak terlalu peduli, yang ia pedulikan hanyalah kamarnya yang terasa nyaman dan mungkin aman untuknya.

Mendengar kata aman entah mengapa tubuhnya seketika bergetar ketakutan. Bayangan pemuda aneh itu tiba-tiba terlihat di langit-langit kamarnya membuatnya terhenyak seketika. Seketika ia bangkit, duduk terpojok di kasurnya melipat kedua kakinya. Matanya awas melirik sekitar. Takut jika sesuatu yang tak ia harapkan tiba-tiba terlihat di dalam kamarnya. Di dalam zona aman yang ia bangun bertahun-tahun lamanya.

Seketika ia menoleh ketika mendengar jendela balkon kamarnya seperti di ketuk –terdengar pelan namun cukup membuat bulu kuduknya seketika meremang. Apa itu? Tanpa sadar ia meremas sprei kasurnya erat, membuatnya sedikit kusut namun Jaemin tak peduli akan hal itu. Yang ia pedulikan adalah mengenai apa yang ada di luar balkonnya saat ini? Ketukan itu terdengar lagi –kali ini sedikit lebih keras- membuatnya tambah meremang sekaligus penasaran. Entah mendapat keberanian dari mana Jaemin bangkit, berjalan perlahan mendekati jendela. Ketukan itu masih terdengar. Satu langkah, dua langkah. Tak terasa Jaemin sudah berada tepat di depan jendela, hanya tinggal menyingkap gordennya dan kau akan tau apa yang ada di baliknya semangatnya pada diri sendiri. Dengan tangan gemetar ia memegang gorden merah maroon itu sebelum—

Ketukan di pintu terdengar –lumayan keras membuatnya seketika menoleh masih dengan tangan memegang –lebih tepatnya menggenggam- gorden tersebut karena masih terkejut akan hal tiba-tiba itu. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya, ia menimang apakah ia harus membuka pintunya? Bagaimana jika ia tak menemukan apapun setelah membukanya? Atau bagaimana jika pemuda itulah yang nantinya berdiri di balik pintu dengan sorot tajamnya yang terasa menelanjangi dirinya. Atau bagaimana jika— stop Jaemin hentikan fikiran anehmu sebelum semuanya terlambat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wings ➳ nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang